Chapter 7

380 55 9
                                    

"Chan sudah ku siapkan tempat tidur mu" Seungmin menyuruh Chan untuk ke tempat tidurnya. Tak lama kemudian, Seungmin pun mendengar HP nya berdering.
"Sudah semalam ini siapa yang menelfon?" Seungmin pun mematikan lampu kamarnya dan meninggalkan Chan yang sudah tertidur lelap dalam sekejap.

"Ah............." Seungmin menghela dengan nada yang lemas
"Halo Seungmin, kau kenapa hari ini tidak datang kerja?" Yup, hanya seorang Jisung hiper-aktif yang akan menelfon seseorang saat tengah malam seperti ini.
"Sudah semalam ini kau baru menyadari aku tadi tidak berkerja?"
"Bukan begitu Seung, aku baru punya waktu untuk menelfon, apakah kau sakit?" Sebenarnya Seungmin senang Jisung masih memerhatikannya, tapi alangkah baiknya kalau tidak saat tengah malam.

"Kau ingat tugas yang Minho berikan sekitar 1 minggu yang lalu?"
"Tentang penitipan orang itu? Dia datang hari ini?"
"Kemaren, saat aku pulang lebih cepat"
"Oohhhhh, ku kira kau sakit. Bagaimana pria itu, apakah dia tampan?" Jisung bertanya dengan nada yang meledek.
"Kau menelfon semalam ini hanya untuk bertanya itu kah? Aku sudah capek untuk hari ini Jisung, bangun pagi, mengajari manusia itu, pergi bertemu seorang profesor, dan membawa dia ke mall untuk berbelanja" Seungmin menjelaskan nya panjang lebar tanpa memberikan Jisung cela untuk merespon nya.

"Wow, sepertinya kalian sudah sangat dekat, padahal baru bertemu kemarin"
"Seperti itu lah, kau sendiri bagaimana kencan bersama Minho?"
"E-EH, kau tau dari mana? Aku tidak mem-posting apa²"
"Kau baru ada waktu untuk menelfon dan tadi saat aku bertemu dengan Minho dia terlihat sangat senang dan buru²" Seketika kedua manusia ini hening tidak mengeluarkan suara

"...................................... wow, seperti yang Minho katakan, kau memang seorang genius"
"Kalian kencan untuk membicarakan kegenius-an ku?"
"Bukan, hanya membahas sedikit saja. Baiklah kalau kau capek, semangat bercinta dengan pria tersebut"
"Dasar Jisung kau-" Belum sempat Seungmin memaki Jisung, Jisung sudah mematikan telfon mereka.
"Haish, memang, kedua pasangan ini sangat menggangu" Ya, pasangan Minho dan Jisung, mereka sangat cocok dan cukup menyusahkan.

Seungmin dengan kaki dan mata yang berat, dia pun masuk ke kamarnya dan siap untuk menyerahkan tubuhnya pada ranjang kesayangannya.
"Haish dia tidur diatas lagi" Chan kembali tidur diatas ranjang Seungmin. Seungmin pun menggoyangkan tubuh Chan, tapi Chan tidak merespon sama sekali.
"Chan, hei, bangun, ini ranjang-akh" Chan langsung membawa Seungmin kedalam pelukannya.
"Hei, hei Chan aku bukan gulingmu" Chan hanya merespon Seungmin dengan memeluknya lebih erat.
"Ha................ mau bagaimana lagi" Seungmin pun tidak memperdulikan kondisi nya lagi karena memang dia sangat capek.
















































"Seung"







"Seungmin"







"Seungmin"







"Seungminie"

Seungmin terbangun akibat sebutan nama yang tidak familiar, tapi nyaman. Seungmin pun akhirnya membuka mata dan dia menyadari kalau dia sedang memeluk seseorang. Dan saat dia melihat ke atas, ia melihat seseorang sedang mengelus² rambut nya.
"Eh-eh, Chan?" Seungmin melepas pelukannya dari Chan dan Chan hanya tersenyum kecil melihat Seungmin yang baru saja bangun didalam pelukannya.
"Selamat pagi, Seungminie" Seungmin sedikit terkejut dengan suara pagi Chan yang sedikit sexy.

"Ahaha, maaf Chan, sebentar, aku ingin ke toilet" Seungmin sedikit mendorong Chan, tapi yang didorong tetap tidak melepas Seungmin.
"Sebentar, aku mau, seperti ini, sedikit, lebih lama" Seungmin hanya terdiam dengan aksi Chan barusan. Sepertinya kemarin Chan sedikit pemalu, kenapa hari ini dia begitu berani?

Sudah sekitar 3 menit, akhirnya Seungmin pun kembali menyadari bahwa ia harus ke toilet.
"Chan, awas aku benar² butuh ke toilet" Chan akhirnya melepas Seungmin yang mukanya benar² blushing. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 09.00 dan hari ini kantor Seungmin memang libur untuk hari Sabtu dan Minggu.

Seungmin kalau mengingat kejadian tadi dia sangat² malu, tapi Seungmin memang tipikal orang yang tidak ingin menunjukkan bahwa dia merasa canggung, jadi dia menepis jauh² ingatan dia bahwa tadi pagi dia dielus² oleh Chan. Seungmin akhirnya bergegas ke dapur untuk membuat sarapan.

Membutuhkan waktu cukup lama untuk Seungmin menyelesaikan sarapan pagi kali ini, karena kemaren Seungmin telah berbelanja barang keperluan untuk memasaknya.
"Chan, sarapan sudah" Seungmin hari ini memasak sup rumput laut dan ayam goreng, dia berpikir untuk sedikit memanjakan dirinya dengan makanan enak pagi ini.
"Selamat makan" Chan mengatakan nya dengan semangat dan memakannya dengan lahap.
"Sepertinya moodnya Chan sedang baik hari ini" Seungmin ikut senang jika Chan senang dengan makanan yang ia masak.

























"Tok tok tok" Tiba² terdengar suara ketukan dari pintu ditengah sesi pembelajarannya dengan Chan.
"Siapa yang datang sore² seperti ini" Sesi pembelajaran Chan dan Seungmin pun terhenti karena "tamu" ini.
"Siapa- JEONGIN!" Seungmin terkejut karena melihat adiknya yang ada didepan pintu nya.
"Sudah lama sekali kita tidak bertemu innie" Seungmin langsung memeluk Jeongin.
"Akhirnya aku punya waktu untuk berkunjung kak"
"Ayok, masuk, kenapa kau datang tidak bilang² dulu" Seungmin pun mengambil koper Jeongin dan membawanya masuk.

"Kak, apakah itu pria yang kau bilang tugas itu?" Jeongin berbisik² saat memasuki ruang tengah dan melihat Chan.
"Iya, kenalkan dia Chan, Chan ini Jeongin" Chan yang sedang membereskan buku pun melihat Jeongin.
"Halo, nama ku Jeongin"
"Nama ku Chan" Chan berdiri untuk menjabat tangan dengan Jeongin.
"Baiklah, ayok Jeongin kita bereskan koper mu"
"Iya kak" Jeongin mengekori Seungmin masuk kedalam kamarnya. Chan hanya melihat mereka masuk dan hanya ada 1 kata yang dapat menjelaskan perasaan Chan,.............................















































Cemburu...................


















-Love "Language"-

Love "Language" (Chanmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang