Chapter 15

383 52 6
                                    

Setelah kejadian kemarin, Changbin benar² meminta maaf pada Seungmin karena meninggalkan mereka begitu saja. Seungmin sebenarnya tidak begitu mempermasalahkan nya, tapi kemaren Chan sangat menunjukkan kekesalannya didepan Changbin.

Sekarang Seungmin dan Chan sedang duduk di ruang tengah sambil menonton TV menghabiskan waktu mereka.

"Seungmin" Chan tiba² memanggil dan memecah keheningan yang sedang meyelimuti mereka.

"Iya?"
"Maaf"
Seungmin sedikit bingung, kenapa Chan tiba² meminta maaf.

"Buat apa kau meminta maaf?"
"Semua karena ulahku, aku yang mengajak mu pergi kemarin"
Ohhhh, ternyata itu alasan Chan meminta maaf.

"Hei, jangan meminta maaf, kita semua tidak tau kan kalau kejadian seperti itu akan terjadi. Justru aku ingin berterima kasih padamu karena telah menolong ku kemarin"

"Terima kasih Seung"
"Terima kasih kembali Chan" Seungmin menyemangati Chan sambil menepuk pundaknya.

"Apa kau ada rencana pergi lagi dengan Felix hari ini?"
"Tidak, setau ku Felix sedang bertemu dengan orang"

"Bertemu dengan orang? Minho kah?"

"Ah begitu, baiklah, kalau gitu aku ingin tidur siang"
Seungmin pun berdiri dan berjalan menuju kamarnya. Dia berdiri tepat di depan pintu dan memikirkan sesuatu.

"Hmmmmm, Chan, kau ingin ikut?"
"Bolehkah?"
"Ehm"
Chan langsung mematikan TV dan mengekori Seungmin memasuki kamar. Yah yang pasti Chan tetap akan tidur dibawah.




























2 hari telah berlalu setelah kejadian di pesta malam itu. Siang ini, Seungmin kembali mendapat telfon dari Minho yang menyuruhnya untuk hari ini datang ke kantor nya hari ini.

Sesampainya Seungmin dan Chan di kantor nya, Minho menyuruh Seungmin untuk bertemu Felix di taman.








"Felix?"
"Ah, Seungmin duduk disini"
"Ada apa?"

"Jadi seperti ini, hari ini aku ingin menjelaskan segala hal yang mungkin kau belum tau"
"Ok" Seungmin mengatakan nya sambil menghadap ke arah Felix.

"Seperti yang kau tau, kak Chan kabur dari desa, dan kita berdua adalah anak dari pemimpin desa kami. Dan ayah sekarang akan mengganti jabatannya.

Seharusnya, kak Chan adalah penerus selanjutnya dan kak Chan juga sudah mencapai umur yang matang untuk menjadi pemimpin desa.

Dan untuk kak Chan sendiri, dia tidak ingin menjadi pemimpin desa, maka itulah dia diam² kabur dari desa."

Seungmin sedikit tidak percaya dengan cerita ini, Chan terdengar sangat berbeda dari yang ia kenal dan dari yang Felix ceritakan.

"Aku datang kesini, juga untuk menjemput kak Chan, tapi aku juga berpikir untuk mencarikan istri untuk kak Chan disini, siapa tau dia cocok kan dengan wanita disini.

Tapi dia tidak tertarik sama sekali dengan mereka. Tapi sepertinya kak Chan telah mempunyai seseorang yang telah ia sukai"

Seungmin merasa jantung nya copot untuk beberapa detik.

"Ah....................................... Aku terlalu banyak berharap dari Chan"

"Seperti itu yah........................."

Tiba² Chan datang dari arah belakang mereka dan berdiri dibelakang kursi mereka.

"Tapi sepertinya Chan sangat suka dengan lingkungan hidup disini Felix"

"Ah, untuk masalah itu, sepertinya tidak bisa Seung, lagipula tidak ada penting nya kak Chan belajar hal² seperti ini kan?"

"Tidak penting? Tidak penting yah, harus sampai sebegitunya kah?"

"Tapi dia telah berjuang banyak untuk mempelajari hal² baru disini, tidak bisa kah Chan diberikan kesempatan? Siapa tau dia cocok dengan kehidupan disini"
Seungmin mulai kesal dengan pernyataan Felix barusan dan sepertinya dia tidak bisa menahan emosi nya.

"Chan, kau sendiri bagaimana?" Seungmin langsung bertanya kepada Chan yang daritadi hanya melihat percakapan mereka berdua.

"Aku sendiri sangat menyukai kehidupan disini dan aku sendiri merasa tenang jika berada di lingkungan seperti ini"

"Tapi percuma kak, apapun usaha yang kau lakukan disini tidak akan berguna untuk kau menjadi pemimpin desa"
Felix langsung membantah ucapan Chan.

Baiklah, sudah cukup sampai disini batas Seungmin menahan emosi nya

"Apakah kau harus mengatakan hal itu terus kah?"
Felix dan Chan langsung menatap ke arah Seungmin yang sepertinya sedang tidak dalam kondisi yang baik.

"Apakah kau harus terus meremehkan Chan? Kalau memang Chan tidak ingin menjadi pemimpin desa selanjutnya memang kenapa? Bukan kah jabatan itu bisa digantikan kepada orang lain? Kenapa kalian tidak bisa menghargai pilihan Chan?

Chan telah berjuang dengan keras, dari awal dia datang kesini, dia telah berjuang begitu keras untuk memahami berbagai macam hal yang ia sukai"
Seungmin mulai berdiri dari tempat duduknya.

"Serendah itu kah Chan, bahkan sampai hal² yang ia pilih saja tidak didukung oleh adiknya sendiri? Padahal dia bukan memilih hal yang buruk. Kau juga dulu pernah di posisi yang sama seperti Chan sekarang kan?

KENAPA KAU TIDAK DAPAT MENGHARGAI NYA!"

Seungmin benar² menekankan kalimat di ujung kalimatnya, bahkan bisa dibilang ia membentak di akhir kalimatnya.

Suasana nya seketika hening, tidak ada satupun yang merespon dan akhirnya Seungmin menyadari hal yang baru saja ia katakan.

"A-ah, maaf, maaf, aku minta maaf, aku barusan terbawa emosi, aku sangat sangat maaf, permisi"
Seungmin langsung berjalan cepat keluar dari area taman itu.
















"Kak................... Apakah aku salah?"
Felix mulai mengangkat kepalanya dan menatap Chan

"Jujur saja, aku cukup kesal dengan ucapan mu, tapi sepertinya aku harus memikirkan pilihan ku lagi"

"Maaf kak. Sepertinya yang Seungmin katakan ada benarnya. Ha.................aku jadi merasa bersalah kepada Seungmin"

Chan akhirnya duduk di sebelah Felix dan merangkul pundaknya.

"Bagaimana? Yang ku katakan benar kan,





























kalau Seungmin itu orang yang sangat baik"
















-Love "Language"-

Love "Language" (Chanmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang