Chapter 12

303 47 5
                                    

Sekarang jam telah menunjukkan pukul 22.30, Seungmin dan Chan baru saja pulang dari rumah Changbin setelah bertemu dengan Felix. Hubungan Chan dan Felix memang terlihat sangat² dekat, bahkan kedekatan mereka dapat membuat seorang Kim Seungmin cemburu. Kalau tadi Seungmin tidak mengajak Chan pulang, bisa saja Chan menginap di rumah Changbin hari ini.

"Felix.............................mungkin dia seseorang yang spesial untuk Chan" Itulah kalimat yang ada di benak Seungmin sebelum akhirnya ia terlelap dalam tidur.
















Sepertinya baru saja Seungmin merasa ia menutup mata, tapi tak terasa, sekarang matahari pun muncul dan seperti biasa, Seungmin selalu melakukan rutinitas paginya. Tapi ada 1 kejanggalan yang disadari Seungmin pagi ini, Chan malam ini tidak tidur di atas ranjang bersamanya.

"Tumben sekali, sudah jam segini dia masih tertidur" Seungmin menepis segala hal negatif yang sedang ia pikirkan sekarang, dia tidak ingin merusak hubungan nya dengan Chan karena sifat ketidak dewasaan nya.

"Chan, hei, bangun" sekarang Seungmin sedang membangunkan Chan dengan menepuk² lengannya.

"Ehmmm.......................Felix?"
Seungmin benar² terkejut mendengar itu, hal yang pertama kali Chan sebut pagi ini adalah Felix.

"Benarkan Seungmin. Kau bukanlah siapa² nya, kau tidak akan bisa menggantikan posisi Felix"
























Seungmin dan Chan hari ini kembali pergi ke rumah Changbin, yang pastinya untuk bertemu Felix.

Saat tiba dirumah Changbin, mereka disuguhkan dengan makanan yang banyak di meja makan.
"Hei Seung, kau belum makan pagi kan, ayo kita sarapan bersama, Felix yang memasak ini semua" Changbin langsung menyuruh Seungmin dan Chan untuk makan bersama mereka.

"Kau lihat kan Seung? Makanan yang Felix masak bahkan jauh lebih berkelas dibanding makanan yang kau masak"
Seungmin tidak cemburu sama sekali, tidak sama sekali, tapi dia lebih merasa kalau ia tidak pantas untuk Chan setelah melihat kesempurnaan yang Felix miliki.



















Setelah menyelesaikan acara makan bersama, tiba² Felix mendatangi Seungmin yang sedang membereskan meja makan.
"Halo, Seungmin"
"Iya" Seungmin yang dipanggil pun langsung berdiri tegap dan melihat ke arah Felix.

"Kita sehabis ini bisa berbicara sebentar tidak? Berdua saja"
"Oh iya, tentu"

"Gawat Seungmin, pasti dia ingin menyuruh untuk menjauh dari Chan. Buat apa juga aku takut, aku kan bukan siapa² untuk Chan"
Mereka berdua pun kembali menyelesaikan hal yang mereka sedang lakukan.












Sehabis mereka membereskan dapur, Seungmin dan Felix pun sekarang sedang duduk di ruang tamu.

"Seung, aku yakin umur kita tidak beda jauh, jadi aku akan memanggil mu nama saja yah"
"Iya, tidak apa, senyaman mu saja"

"Sebelumnya, terima kasih kau telah menjaga kak Chan selama ini"
Felix mengatakannya sambil membungkuk kan badannya ke arah Seungmin.
"Ah, tidak tidak, aku yang harus berterima kasih kembali, telah diberikan kepercayaan untuk membantu Chan" Seungmin pun langsung menaikkan bahu Felix.

"Maaf kalau selama ini kak Chan banyak menyusahkan"
"Tidak kok, Chan justru sangat membantu" Seungmin mengatakannya sambil menggoyangkan tangannya, menandakan kalau Chan tidak merepotkan nya sama sekali.
"Wah, aku senang mendengar nya"

Seungmin sebenarnya tidak ingin menanyakan hal ini, tapi Seungmin benar² ingin tau tentang masalah ini.
"Oh iya kalau boleh tau, kau ini.......................pasangan Chan?"
"Oh, aku? Tidak, aku adik nya kak Chan"

"Eh?"





















"Jadi kau adalah Yongbok yang Chan ceritakan itu?"
"Ya, nama asli ku Yongbok dan Felix adalah nama yang Changbin berikan pada ku saat waktu itu aku berkunjung untuk pertama kalinya. Tapi aku lebih nyaman di panggil Felix."

"Seungmin....................Kau memang bodoh sekali, aku baru saja memalukan diri ku sendiri"
Seungmin harus menutup rasa malunya dengan profesional, dia tidak ingin Felix menyadari kalau dia sebenarnya sekarang ini sedang menahan malu.

"Dan juga, aku besok akan membawa kak Chan pergi, mungkin dia nanti dapat bertemu dengan wanita yang ia suka"

"Wanita? Yang dia suka?"
Setelah mendengar ucapan Felix, kepala Seungmin langsung terasa berat dan pikirannya seketika kosong. Dia berasa matanya sekarang berair, tapi pastinya dia tidak ingin terlihat aneh.

"Seung? Seungmin?"
"Ah, iya tidak apa, besok kau bersenang² saja dengan Chan"
"Iya, terima kasih Seung" Felix langsung memeluk Seungmin dan pastinya Seungmin membalas pelukan itu.




























"Kau benar Seung, kau tidak akan bisa mendapatkan Chan"






























"Kau jangan merepotkan kak Changbin"
"Pasti Seungmin, kau tidak usah khawatir" Changbin terus meyakinkan Seungmin kalau Chan tidak akan merepotkan dia selama Chan menginap di rumahnya.

Chan memutuskan untuk menginap di rumah Changbin malam ini. Dia tidak ingin merepotkan Seungmin besok untuk datang mengantarnya lagi ke rumah Changbin.

"Baiklah, aku jalan yah"
Seungmin memang mengucapkan kalau ia akan jalan, tapi hati nya berkata lain.

Setelah menjalankan mobilnya, Seungmin pun langsung melepaskan air mata yang ia tahan dari tadi.

"Buat apa aku sedih? Aku kan sudah tau aku tidak akan mendapatkan kesempatan itu, lagi pula dari awal aku juga tidak ingin jatuh cinta kepadanya. Buat apa aku menangisi nya, masih banyak perempuan cantik diluar sana yang menunggu Chan."

Seungmin tenggelam di dalam pikirannya sekarang, dia berasa fokusnya mulai hilang. Tapi untung saja, jarak antara apartemen Seungmin dan rumah Changbin tidak sejauh itu.

Ketika Seungmin memasuki apartemen nya, Seungmin langsung berjalan menuju kamarnya dan menangis sepuas hatinya dibalik bantal yang akan meredam semua suara tangisnya.

















-Love "Language"-

Love "Language" (Chanmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang