Chapter 19 (End)

471 48 10
                                    

Seungmin langsung bergegas menuju rumah Changbin setelah mendapat panggilan Minho barusan.

"Apa ada hal yang penting kah? Kenapa dia terdengar sangat terburu²"

Kali ini Seungmin mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang lebih tinggi, tapi pastinya tidak terlalu jauh dengan kecepatan rata² biasanya.

Seungmin juga tadi tidak sempet bertanya pada Minho apa yang terjadi, dia juga terasa panik setelah dihubungi Minho seperti itu. Alhasil, dia malah sekarang sedang kebingungan di dalam mobilnya sembari menunggu lampu merah itu berubah menjadi hijau.

"Changbin........................kenapa aku disuruh ke rumah Changbin? Apa hubungannya dengan Changbin?"

Tak lama kemudian, lampu lalu lintas itu pun berubah menjadi hijau dan Seungmin kembali fokus dengan mengendarai mobilnya.















Sesampainya Seungmin di rumah Changbin, Seungmin langsung disambut oleh Minho didepan rumah Changbin.

"Seung, Seungmin"
Minho langsung berlari kearah Seungmin dan memegang lengan Seungmin.

"Hei hei, kau kenapa, dari tadi aku ikut tegang mendengar suara mu seperti ini"
Seungmin mulai membangunkan tubuh Minho yang sedikit membungkuk untuk mengambil nafas.

"Kau, aku tak perlu menjelaskan ini. Kau masuk saja, semua pertanyaan mu akan terjelaskan"

Seungmin pun langsung bergegas masuk ke dalam rumah Changbin bersama Minho yang sedang mengekori nya.

"Permisi, kak Changbin, apa yang-"
Raut wajah Seungmin langsung berubah.

Seungmin membeku, kaki dan tangannya melemas, dan jantungnya berdetak dengan sangat kencang. Seungmin tak percaya ini, tidak mungkin ini terjadi.

"Tidak mungkin ini nyata kan?"






















"Halo Seungminie"


Seungmin seakan tersadarkan kembali dengan nama panggilan yang diberikan oleh seseorang kepadanya.

"Seungminie.....................benarkah, ini Chan?"

"Seungmin"
Changbin memanggil Seungmin dan berjalan ke arah dimana Seungmin berdiri.

"Chan memutuskan untuk kembali ke Korea untuk bertemu denganmu"

Seungmin masih belum dapat memproses segala hal yang sedang terjadi sekarang. Jantung nya terasa berdetak 10x kali lebih kencang dibanding biasanya.

"Chan? Dia benar² Chan?"
Seungmin pun berjalan mendekati Chan, begitu juga sebaliknya.

Seketika, Chan langsung memeluk tubuh ramping Seungmin yang selalu ia peluk saat tidur.

"Seung, aku rindu denganmu"

Seungmin tidak dapat merespon Chan, Seungmin sekarang telah meneteskan air mata kebahagiaan yang tak dapat ia tahan.

"Ch-chan, kau kembali"

"Iya Seung, aku kembali dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi"

Chan terasa senang sekaligus sedih melihat pria manis yang sedang menangis didalam pelukannya itu. Ia merasa jahat telah membuat Seungmin, seorang yang begitu sabar dan ceria menangis seperti itu.















10 menit telah berlalu dan Seungmin sudah sedikit lebih tenang. Chan pun akhirnya melepas Seungmin dan menarik nya untuk duduk.

Changbin dan Minho pun duduk di sebrang Chan dan Seungmin, dan mereka telah menyiapkan semua hal yang akan mereka jelaskan.

"Baiklah, kalau sudah seperti ini, bagaimana kalau Chan menjelaskan semua hal dari awal mengapa kau kembali lagi ke Korea"

Chan mempunyai sebuah permintaan yang, cukup meribetkan sebenarnya. Tapi, kalau memang itu pilihannya, Changbin dan Minho harus siap membantu Chan.





"Jadi, alasan aku kembali adalah untuk bertemu dengan Seungmin lagi"

"Dan, aku telah memutuskan, untuk tetap tinggal disini bersama Seungmin"

"Eh? EEHHH?"
Seungmin benar² terkejut, dia tak menyangka kalau Chan akan mengambil sebuah keputusan yang begitu besar.

"Chan, kau tidak perlu sampai begitu. Bagaimana dengan desa mu? Bagaimana dengan ayah mu dan menjadi kepala desa?"

Seungmin jelas senang dengan keputusan Chan yang ingin menemaninya disini, tapi dia juga tidak ingin terkesan egois.

"Aku telah berunding dengan ayah Seung, dan akhirnya dia menyetujui permintaan ku"

"Kau tidak usah khawatir Seung, aku pernah bertemu dengan ayah nya Chan dan dia memang orang yang sangat baik, kau tidak perlu takut"
Changbin mencoba untuk menjernihkan pikiran Seungmin yang sepertinya sedang bimbang.

"Dan juga, masalah surat kewarganegaraan nya akan ada yang mengurus nya. Jadi, kau hanya akan menerima jadi nya saja"

Seungmin jauh lebih lega setelah mendengar penjelasan Changbin. Dan tiba² Minho dan Changbin berdiri dari tempat duduknya dan berjalan pergi.

"Silahkan kalau kalian berdua ada hal yang ingin dibicarakan, kami tidak akan menggangu kalian"
Setelah itu, Changbin dan Minho pun langsung berpindah ke ruangan lain.

"Jadi Chan, kau akan terus tinggal disini?"
Seungmin pun mulai menatap ke arah Chan.

"Ehm, aku tidak akan meninggalkan mu lagi Seung"

"Kau yakin?"
Seungmin bertanya kepada Chan dengan nada yang sedikit meledek.

"Ya, aku yakin"

Mereka berdua pun berhenti sejenak, memikirkan beberapa hal yang ingin mereka tanyakan, dan salah satunya

"Chan, jadi, kita, hmmmmmm"
Seungmin merasa canggung dan aneh jika harus menanyakan pertanyaan nya.

"Iya?"
Chan hanya menatap Seungmin dengan muka yang penuh dengan pengertian.

"Apakah kita, sekarang, telah, kau tau, mempunyai hubungan?"
Seungmin langsung menatap ke segala arah asalkan pipinya yang merah itu tidak terlihat oleh Chan.

Dengan senyum dan eye smile ciri khas nya, Chan mencubit pelan pipi Seungmin.

"Iya, kita sekarang adalah sepasang kekasih"

"Aku telah mempelajari kalimat itu sebelum aku datang"
Setelah itu, Chan langsung mencium rambut Seungmin yang lembut itu.

Sudah, cukup, Seungmin tak dapat menahan kupu² yang sedang berterbangan di dalam perutnya ini lagi.






"Haish, memang yah, manusia tampan pasti meresahkan"


















-Love "Language"-

~The End~








*epilog incoming

Love "Language" (Chanmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang