Epilog 2: "Jeongin"

430 43 5
                                    

4 bulan telah berlalu setelah pertunangan antara Chan dan Seungmin dan banyak sekali hal² yang telah terjadi selama 4 bulan terakhir ini.

Seperti Minho dan Jisung bertunangan,

Felix terus mengajar sedikit² bahasa Korea di desa nya

Seungmin telah naik jabatan di kantornya

Chan sudah bisa membawa mobil, dan

Jeongin sudah lulus dari perkuliahan nya.

Jeongin memang mempunyai impian yang sama dengan kakaknya, yaitu bekerja di bidang travelling. Jeongin baru lulu saja langsung diterima oleh perusahaan Minho.

Mungkin karena kinerja Seungmin bagus, jadi Minho juga mempercayai Jeongin. Bisa dibilang Jeongin menggunakan jalur orang dalam untuk melamar pekerjaan nya ini.













Jeongin telah bekerja di perusahaan Minho mungkin sudah 1 bulan dan setelah ia diterima disana, ia mulai pindah ke apartemen yang sama dengan Seungmin dan memilih unit yang bersebrangan dengan unit milik Seungmin.

Seungmin ada menawarkan Jeongin untuk tinggal bersama, tapi dia menolak dengan alasan kalau dia sudah besar dan dia sudah menghasilkan uang sendiri. Baiklah, Seungmin pun menuruti penolakan Jeongin.

Terkadang Jeongin akan berangkat bersama Chan dan Seungmin menuju kantor mereka, tapi kalau ia sedang rajin, bisa saja ia berangkat lebih dulu dan menggunakan tranportasi umum.









Karena Jeongin masih termasuk pegawai baru, dia masih belum mempunyai banyak kenalan seperti Seungmin. Yah paling saja disini dia paling kenal dengan Jisung karena dia adalah teman kakaknya. Selain Jisung, dia masih belum begitu mengenal yg lain.

Disaat Jeongin ingin mengambil air minum, dia mendengar bisikan dari beberapa perempuan di sebelahnya yang sedang bergosip.

"Hei, apa kau melihat orang tadi? Dia tampan sekali"

"Tapi pakaian dan gerak geriknya terlihat aneh, seperti dia orang yang baru datang ke kota"



"Orang baru? Pegawai baru kah, tapi tidak ada pengumuman mengenai penerimaan pegawai baru"
Ah, tapi Jeongin tidak ingin terlalu memikirkan hal seperti ini yang tak penting untuk ia pikirkan. Sepertinya sifatnya yang ini adalah turunan dari kakaknya.

Akhirnya Jeongin pun kembali ke mejanya dan melanjutkan hal² yang sedang ia kerjakan.


























Jam dilayar komputernya sekarang telah menunjukkan pukul 13.30 dan Jeongin sekarang sedang mengistirahatkan jari jemari nya yang cukup pegal.

Dari kejauhan, dia sudah melihat Jisung yang sepertinya sedang berjalan ke arahnya. Dan ternyata benar tebakan Jeongin, Jisung memang bertujuan untuk mendatangi nya.

"Ada apa hyung?"

"Jeonginie, apa kau sudah makan?"

Jisung dan Jeongin memang terlihat cukup dekat, tapi tetap, Jeongin memanggil Jisung dengan sebutan "hyung". Begitu juga dengan Jisung, ia memanggil Jeongin bagaikan adiknya sendiri.

"Aku sudah, memang kenapa?"
"Kau dipanggil Minho, sepertinya penting"

Jeongin pun mengganguk dan mulai berdiri dari tempat duduknya.

"Baiklah, terima kasih hyung"
"Yo, sama sama innie"

"Apa aku akan mendapat gaji tambahan? Atau kenaikan jabatan? Atau bisa jadi aku disuruh kerja lembur hari ini"

Sesampainya di ruangan Minho, tentu Jeongin mengetuk pintu nya terlebih dahulu. Jeongin cukup terkejut karena di dalam ruangan Minho sudah ada Seungmin dan Chan yang sedang berdiri menunggu nya.

"Ah, permisi, maaf menggangu, ada apa aku dipanggil?"

Seperti biasa, Minho pasti akan menyuruh tamu nya untuk duduk.
"Kau duduk terlebih dahulu, aku akan menjelaskan beberapa hal pada mu untuk tugas mu kali ini"

"Tugas? Apakah itu alasan kenapa Seungmin hyung dan Chan hyung berdiri dan aku yang duduk?"
Jeongin hanya merespon Minho dengan anggukan.

"Baiklah, aku akan memberikan mu sebuah tugas, yang dulu pernah dijalankan oleh kakakmu"

Bukannya mengerti, Jeongin malahan semakin bingung dengan penjelasan Minho barusan.

"Perusahaan kita ada projek lagi dimana kita akan mendatangkan seseorang dari desa nya Chan"
Minho mengatakan nya sambil menatap serius kearah Seungmin.

"Seung, apa kau ingat saat waktu itu aku memberitahu mu kalau sebenarnya orang yang seharusnya dikirimkan kesini adalah orang lain dan bukan Chan"

"Iya aku masih ingat, apa kah orang itu yang akan datang?"
"Ya"

Seungmin dan Chan sekarang saling bertatapan menunjukkan kebingungan di masing² wajah mereka.

"Chan, kau tau siapa orang itu?"
Seungmin bertanya pada Chan dengan bisikan

"Tidak, Felix juga tidak mengabari ku sama sekali"
Chan sendiri saja tidak tau kalau akan ada orang dari desanya yang akan didatangkan lagi setelah dirinya.

"Jadi, maksud mu, orang itu, akan dititipkan kepadaku?"
Jeongin bertanya kembali ke Minho untuk memastikan nya.

"Yup, betul sekali. Dan juga unit apartemen mu bersebrangan dengan unit nya Seungmin dan Chan kan? Akan lebih mudah kalau seperti bukan?"

Jeongin masih tidak terlalu yakin dengan tugas nya yang ini. Dia baru 1 bulan bekerja dengan Minho, tapi Minho sudah memberikan nya tugas yang cukup berat.

"Kau nanti akan mendapat gaji tambahan Jeongin"

Sepertinya kalau seperti ini, tidak ada cara bagi Jeongin untuk menolak nya.

"Baiklah, akan kuterima"

"Bagus, kalau seperti itu, akan ku panggilkan orangnya dulu, tunggu sebentar"

Tidak sampai 30 detik, Minho pun kembali ke ruangannya bersama seorang lelaki yang terlihat tampan dan tinggi.

Chan dan Seungmin cukup terkejut melihat pria ini. Chan tidak menyangka bahwa dia lah yang akan didatangkan kesini, sedangkan Seungmin, dia juga mengenal lelaki ini saat waktu itu ia berkunjung ke desa Chan.

Jeongin cukup terpanah dengan ketampanan dari pria ini. Beginilah kira² deskripsi pria itu menurut pandangan Seungmin.

Tubuhnya tinggi, wajahnya tampan, matanya indah, tangannya yang berotot, bibirnya yang terlihat kenyal, dan yang paling mencuri pandangan Jeongin adalah rambut panjangnya yang ia ikat ke belakang dan menyisakan beberapa rambut yang tak terikatnya itu terurai.

"Sepertinya Chan dan Seungmin telah mengenal nya, bagaimana kalau kau memperkenalkan dirimu dulu kepada Jeongin"

Minho menepuk² pundak pria itu sambil mendorong pelan tubuh nya untuk mendekat ke arah Jeongin. Jeongin dengan spontan langsung berdiri dari duduknya untuk bersalaman dengan pria tersebut.

"Perkenalkan, nama ku Jeongin"

"Ha-halo, perkenalkan, eehhh, nama ku hmmm...................
























Hwang Hyunjin"


















-Love "Language"-

Love "Language" (Chanmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang