Chapter 9

345 48 5
                                    

Hmmmm........................ pagi hari seperti hari sebelumnya.
Seungmin sudah tidak terkejut lagi hal yang ia lihat pertama adalah Chan. Karena seperti biasa, Chan kembali naik keatas ranjang nya.

"Chan, ayo bangun, kita harus ke kantor hari ini" Seungmin pun bangun dan langsung melaksanakan aktifitas paginya. Seperti biasa, Seungmin mandi, membereskan kamar, memasak sarapan, menunggu Chan mandi, dan sekarang mereka berdua sedang terduduk santai di sofa. Untuk hari ini, Seungmin meliburkan pembelajaran Chan, dengan maksud untuk bersantai hari ini.

Tak lama kemudian, HP Seungmin pun berdering.
"Halo Seungmin"
"Ada apa Minho?"
"Apakah kau bisa membawa Chan ke kantor? Bertemu dengan pihak Museum, mereka ingin meng-interview Chan, sekitar jam 11" Seungmin mengecek jam dan sekarang masih pukul 08.30
"Baiklah"
"Terima kasih Seung- TERIMA KASIH SEUNGMIN-"

Seungmin mendengar suara seseorang berteriak sebelum Minho mematikan telfon nya dan Seungmin sangat yakin, kalau orang itu adalah Jisung.
"Apa yang mereka lakukan berdua sepagi ini?"

Seungmin sih tidak pernah memikirkan kencan, jadi kalau orang terdekat nya pergi ber-kencan, dia tidak pernah memikirkan nya.

"Chan, ayo kita siap², pihak Museum ingin bertemu denganmu" Seungmin pun bangkit dari duduknya dan masuk kedalam kamarnya.
























Akhirnya Seungmin datang ke kantor nya setelah beberapa hari tidak datang. Chan telah ditarik oleh pihak Museum menuju ruang khusus dan disinilah Seungmin menunggu bersama Minho, lagi.

"Oh iya, ini kemaren Chan ada membuat surat untuk adiknya. Tolong kirimkan nanti"
"Baiklah" Minho pun mengambil nya
"Boleh ku lihat isinya?" Minho bertanya sambil membuka amplop tersebut.
"Silahkan, tapi Chan menulis dengan bahasanya" Setelah dilihat, Minho memasukkan nya kembali ke dalam amplop nya.

"Bagaimana hubungan kau dengan Jisung?" Seungmin kalau bertanya memang jarang menggunakan basa basi, dia tipikal orang yang bertanya langsung to the point.

"Ah, itu, ehm.............."
"Tadi pagi saat kau menelfon, kau sedang bersama Jisung kan?" Seungmin pun duduk di sofa tepat di sebelah kiri meja Minho.
"I-iya, tadi pagi......................."
"Kau tidak perlu menjawab, aku hanya meledek mu saja"

Minho cukup lega Seungmin tidak melanjutkan pertanyaan nya.
"Apakah kau memberitahu orang tentang hubungan mu?"
"Kau ada apa Seungmin, bertanya semua tentang hubungan kami" Minho
"Aku hanya bertanya saja, berarti kau menutupi nya?"
"Yah begitulah" Dan mereka kedua pun kembali hening.





















Sudah hampir lebih dari 20 menit, tidak satu pun dari mereka berdua memulai pembicaraan, jadi Minho lah yang memutuskan untuk bertanya
"Ehm, bagaimana Chan? Apakah dia ada perkembangan?" Seungmin yang mendengar Minho pun menaikkan kepalanya dan menatap Minho
"Banyak, dia jauh lebih fasih dari pertama kali bertemu dan dia sudah mengerti banyak barang elektronik" Minho hanya merespon Seungmin dengan mengangguk.

"Apakah kau ada rencana pergi dengan Chan nanti?"
"Seharusnya sehabis aku mengantarkan surat ini, kita pergi belanja barang keperluan, tapi ternyata pihak museum ingin bertemu dengan Chan"
"Apa kau ingin pergi sebentar? Ke kantin atau taman mungkin, Chan sepertinya masih lama"

Seungmin sebenarnya malas, tapi dia juga bosan kalau hanya menatap HP nya terus.
"Hmmmmmm, tidak usah, aku menunggu saja dia disini" Seungmin tidak enak, kalau yang lain melihatnya bersantai di taman, sedangkan yang lain sedang bekerja.












































Sekitar 2 jam, akhirnya Chan sudah selesai dan sekarang Seungmin pun membawa mobilnya menuju mall.

"Kau lapar Chan?"
"Tidak, kau sendiri?"
"Aku juga belum lapar, kalau begitu kita akan belanja dulu" Chan hanya membalas Seungmin dengan sebuah anggukan.


















Jam tangan Seungmin telah menunjukkan jam 8 malam, mereka masih mempunyai cukup banyak waktu untuk bersenang². Dan saat mereka berjalan, Chan melihat sesuatu yang menangkap pandangannya.

"Seungmin, apa itu?" Seungmin pun menoleh ke arah ramai yang Chan tunjuk.
"Oh, itu bioskop, orang² menonton film disitu"
"Film?" Chan melihat Seungmin dengan tatapan yang bingung.
"Iya, film itu....................., bagaimana yah, film itu sesuatu yang kau tonton untuk menghibur dirimu sendiri"

Setelah Seungmin menjelaskan nya, Chan kembali melihat ke arah bioskop. Seungmin merasa sepertinya Chan sangat ingin tau dengan bioskop itu.
"Apa kau mau menonton film?"
"Ehm, ayo" Chan merespon pertanyaan Seungmin dengan senyum diwajahnya. Dan Chan langsung menarik Seungmin ke arah bioskop.









Seungmin barusan mendapatkan tiket untuk 2 orang.
"Film nya mulai jam 20.30, kita taruh barang belanja kita di mobil dulu yah Chan"

Seungmin pun memutuskan untuk menaruh kantung belanjaan nya di mobil. Siapa yang menonton bioskop membawa barang belanjaan mereka masuk kan?


Seungmin memang bukan tipikal orang yang suka di spoiler kalau masalah film, jadi dia hanya memesan tiket untuk film horror yang sekarang sedang ramai dibicarakan.

Memang rata² film horror itu ber-genre 18+. Tapi untuk film horror ini,


























sepertinya 18+ itu juga akan mengartikan hal "lain".

















-Love "Language"-

Love "Language" (Chanmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang