Chapter 16

319 48 11
                                    

Rasa canggung sekarang telah menyelimuti suasana Chan dan Seungmin yang sedang berada di dalam mobil menuju apartemen nya.

Chan menyadari kalau dari tadi sepertinya Seungmin mencoba untuk tidak melakukan eye contact dengan Chan. Chan sendiri juga merasa tidak enak dengan Seungmin kalau tidak ada satupun dari mereka yang ingin memulai percakapan.

Akhirnya Chan pun memberanikan diri dan dia memutuskan untuk memanggil Seungmin

"Seung" "Chan"
Tanpa disangka, Seungmin dan Chan tiba² memanggil satu sama lain secara bersamaan.

"Ah, kau dulu saja Chan"
"Tidak tidak, aku ingin mendengarmu dulu Seung"
Setelah Chan mengatakan nya, ia pun mengelus paha Seungmin pelan²

Seungmin cukup terkejut karena Chan yang tiba² menyentuh nya seperti itu, tapi tetap dia akan melanjutkan ucapan yang dia ingin katakan tadi.

"Chan, aku, maaf, maaf sekali dengan Felix. Aku tadi tiba² saja mengucapkan kata² itu dengan spontan. Mungkin tadi aku terlalu emosi, nanti kalau ada waktu aku akan meminta maaf pada Felix"

Mobil yang Seungmin kemudikan sekarang melambat lalu berhenti karena lampu lalu lintas didepannya telah berubah warna menjadi merah.

"Seung" Chan memanggilnya sambil menarik pelan dagu Seungmin

"Justru, Felix yang ingin meminta maaf pada mu. Kau seakan membuat pikirannya sadar kembali terhadap perintah ayah"
Chan melepas tangannya dari dagu Seungmin dan bersenyum pada nya.

"Be-begitukah? Baguslah"
Seungmin cukup senang mendengar hal itu, tapi tetap dia masih mempunyai rasa bersalah pada Felix.

"Dan aku ingin berterima kasih padamu juga. Dari kecil aku jarang dibela seperti itu, aku jarang mempunyai kesempatan untuk melakukan hal yang kusuka karena tekanan yang ayah ku beri. Aku sangat menghargai tindakan mu. Jadi terima kasih, kau telah membela ku tadi"

"I-iya, t-terima kasih juga Chan"
Seungmin pun sekarang kembali fokus ke arah jalan.

Lampu lalu lintas pun telah berubah warna menjadi hijau dan warna merah di lampu lalu lintas tadi telah berpindah ke wajah Seungmin.

Untung lampu lalu lintas itu cepat berubah hijau, jadi Seungmin dapat kembali fokus ke arah jalan. Kalau tidak, pasti Seungmin akan kebingungan bagaimana caranya untuk menutup wajahnya yg merah.


































Keesokan malamnya, Seungmin baru ingat kalau ia sudah lama tidak merobek kalendernya. Dia pun terus merobek kalender nya sesuai dengan tanggal hari ini dan kalendernya berakhir di hari Kamis.

"Wah, sudah 2 minggu setelah kedatangan Chan ke Korea. Rasanya baru kemarin ia datang"

Setelah itu, Seungmin pun mengajak Chan untuk makan malam bersama.

"Selamat makan"
Seungmin dan Chan mulai menyantap makanan nya masing².

Tak lama kemudian, tiba² Chan memanggil nama Seungmin.
"Seung"
"Hem?"

Chan sebenarnya agak bingung bagaimana cara menyampaikan hal ini, dia tidak ingin membuat kondisi mereka menjadi canggung.

"Ada apa Chan?"
Seungmin kembali bertanya pada Chan.

"Seung......................, hari Sabtu besok, aku akan pulang ke desa ku"

Seungmin melambatkan kunyahan nya dan mulai menatap Chan.
"Kau, akan pulang?"
Seungmin menurunkan sendok dan garpu yang sedang ia gunakan.

"Iya, Sabtu besok, aku telah mempertimbangkan segala hal dan sepertinya, aku akan pulang"

Seungmin terasa mati rasa, ia tak dapat merespon apa² sekarang. Dia berusaha untuk menjawab Chan, dia tidak ingin Chan melihatnya tidak rela dengan keputusan Chan.



"Wah, seperti itu yah.....................

Aku akan terus mendukung mu Chan, aku yakin keputusan yang kau ambil pasti akan berakhir dengan baik"
Seungmin terus menatap Chan dengan senyuman kecil di mulutnya.

"Kalau begitu, nanti kita akan mulai membereskan barang² mu dan kita akan menyiapkan beberapa oleh², bagaimana?"
Seungmin bertanya kepada Chan dengan antusias.

"Iya"
Chan tau, Seungmin pasti sedang menahan sebuah perasaan yang tak ingin dia tunjukkan, tapi pastinya Chan tidak akan memaksa kepada Seungmin untuk memberitahu nya.


















Tak lama kemudian, mereka berdua pun telah menghabiskan makanan nya. Dan sekarang Seungmin sedang merapikan beberapa baju Chan yang akan ia bawa.

Seungmin menatap kaus warna biru yang Chan pakai saat ia pertama kali sampai di Korea. Mata Seungmin tiba² terasa basah, tapi dia tidak merasakan ada nya air yang mengalir dari matanya.

"Seung, baju² ku yang didepan-, Seung? Kau kenapa menangis?"
Seungmin langsung mengelap matanya dengan tangan kanannya.

"Ah, tidak apa Chan?"
"Kau bisa ceritakan padaku, aku akan mendengarkan nya"

Seungmin pun akhirnya memutuskan untuk memberitahu Chan mengenai perasaannya.

"Aku, hanya merasa, rindu? 2 minggu aku tinggal bersama seseorang yang...........................cukup berarti dan tak lama lagi aku akan kembali sendirian di apartemen ini.

Jadi, yah, aku sepertinya belum akan terbiasa"

Chan memasukkan Seungmin dalam pelukan nya dan mulai mengelus rambutnya.
"Aku juga sedih Seung, tapi aku tidak mempunyai banyak pilihan"

Seungmin hanya merespon Chan dengan anggukkan kecil. Ia juga tidak bisa melakukan apa² kan kalau memang itu keputusan Chan.

"Chan, aku punya sebuah permintaan"
"Ya?"
Seungmin pun menghela nafasnya dengan panjang.















"Bisakah kau tidur diatas ranjang bersama ku untuk 2 malam ini?"

Akhirnya, impian Chan dikabulkan oleh Seungmin.

"Tentu Seungminie"


















-Love "Language"-

Love "Language" (Chanmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang