Chapter 14

306 48 7
                                    

"Hmmmm, hari ini terasa jauh lebih nyenyak"
Seungmin mulai membuka matanya dan hal pertama yang ia lihat hari ini, sesuai dengan ekspetasi nya.

"Tapi kenapa aku ada diatas ranjang?"

Tak lama kemudian, Chan pun bangun dan kedua mata mereka langsung bertemu.
"Selamat pagi Seungmin"
"Pagi Chan"
Chan memeluk Seungmin semakin erat dengan kedua tangannya, tapi Seungmin tidak merespon, dia hanya menaruh tangannya diantara kedua dada mereka.

Seungmin hanya ikut² saja kalau memang Chan ingin memeluk nya lebih erat.

"Chan, kau yang membawa kita masuk ke dalam kamar?"
"Iya"
"Seharusnya kau biarkan saja kita tadi malam tidur di depan"
"Tidak, kalau kita tidur disini kita bisa lebih mudah untuk berpelukan"

"Kontrol wajah mu Seungmin, jangan biarkan Chan melihat wajahmu blushing"
Isi hati Seungmin memang berkata seperti itu, tapi wajahnya tidak dapat diajak kerjasama sama sekali.

"Oh iya Chan, nanti kau akan pergi dengan Felix dan Changbin lagi kan?" Seungmin pun sedikit melonggarkan pelukan Chan.

"Ehm, Changbin mengajak ku pergi ke pesta temannya"
"Oohhhh, nanti akan ku siapkan baju yang cocok untukmu"

Seungmin pun langsung beranjak berdiri dari kasurnya, tapi Chan langsung menahan lengannya.
"Kita, kau akan siapkan baju kita"
Seungmin sedikit bingung dengan maksud Chan mengatakan itu.

"Maksud mu Chan?" Seungmin bertanya dengan nada yang bingung.

"Aku ingin kau ikut"

Seungmin sedikit "salting" mendengar Chan, dia tidak menyangka Chan akan mengajaknya.

"Kau. Mau. Aku, ikut?" Seungmin bertanya kembali untuk memastikan ajakan Chan.
"Ehm, aku ingin kau ikut"
"Ba-baiklah"
Chan pun turun dari ranjang dan langsung berjalan keluar dari kamar.

Seungmin masih terduduk di tepi ranjang merasa bingung dengan hatinya yang sedang berdetak kencang.

"Kita kan sudah sering jalan bersama, buat apa aku merasa tegang sekarang"




































Setelah matahari terbenam, Changbin datang ke apartemen Seungmin untuk menjemput mereka berdua.

"Oh Seungmin, kau ikut juga? " Changbin bertanya ke arah Seungmin yang baru saja masuk ke dalam mobilnya.

"Ah, iya aku-"
"Aku mengajak Seungmin" Chan langsung memotong ucapan Seungmin. Seungmin hanya menatap Chan, terdiam.

"Ah seperti itu, baiklah" Changbin mulai menginjak pedal gas mobilnya dan menuju ke tempat tujuan.






















Seungmin memang kurang suka dengan tempat yang ramai dan berisik, dia lebih menyukai tempat yang tenang dan sunyi, maka itulah dia jarang datang ke acara pesta seperti ini.

Changbin sekarang sedang pergi bertemu dengan beberapa temannya dan meninggalkan Seungmin, Chan, dan Felix.

Tapi tak lama kemudian, Felix juga ingin pergi untuk mencari Changbin. Dan disinilah Seungmin dan Chan, duduk di kursi yang disediakan di pojok ruangan.

"Chan, apa kau ingin ku ambilkan minum?"
"Tidak usah, terima kasih"

Dari awal mereka sampai hingga saat ini, Chan selalu menggenggam tangan Seungmin dengan erat. Seungmin tidak ingin komplen, karena dia juga merasa aman dengan genggaman Chan.










"Kak, sini sebentar, ikut aku. Seung aku antar kak Chan sebentar yah, kau tunggu disini"

Felix tiba² datang dan membawa Chan pergi, Seungmin hanya mengangguk² saja, dia juga tidak bisa terlalu banyak bicara karena suasana yang sangat berisik.




















"Sebentar yah.........................."
Seungmin menghitung setiap detik yang terlewat. Hampir sekitar 20 menit Seungmin menunggu, dia masih belum melihat Felix dan Chan. Bahkan sekarang tempat duduk Chan telah diduduki orang lain.

"Hei, kau datang sendirian?"
Seorang pria yang bisa dibilang agak sedikit berumur itu tiba² bertanya pada Seungmin.

"Ah tidak, aku datang bersama teman ku"
"Kemana mereka?"
"Mereka tadi pergi mengambil minum"
Seungmin tidak ingin terlalu jujur dengan orang yang belum ia kenal dan Seungmin juga merasakan aura buruk dari pria ini.

"Begitu............ Kau mau ikut dengan ku? Kau terlihat tidak nyaman disini, bagaimana kita pergi ruangan disitu, kita bisa minum dengan santai disana"
Pria tersebut mulai memegang pundak Seungmin.

Seungmin pun sedikit merubah posisi duduknya agar sedikit tidak terlalu dekat dengan pria itu.
"Tidak usah, terima kasih, aku sedang menunggu temanku"

"Teman mu mungkin masih lama, bisa saja dia sedang mengobrol disana"
Pria itu pun berdiri dan langsung memegang lengan Seungmin.

"Maaf, aku tidak mau, aku cukup disini saja"
Karena tempat mereka duduk sedikit agak terpojok, jadi tidak ada satupun orang yang melihat mereka berdua.

Lengan Seungmin tetap digenggam oleh pria tersebut. Kekuatan Seungmin tentu tidak sebanding dengan kekuatan pria itu.

"Tolong lepaskan" Seungmin terus memukul lengan pria itu, tapi pria itu bahkan tidak merespon apa².









"Tolong lepaskan dia"
Akhirnya, Chan pun datang dan menggenggam lengan pria tersebut.

"Ah, kau pasti temannya, teman kecil mu ini ingin mengobrol dengan ku diruangan itu"
Chan tidak merespon ucapannya sama sekali, justru Chan meremas tangan pria itu semakin kencang, bahkan urat² di lengan Chan bisa terlihat dengan jelas sekarang.

"Tolong lepaskan"
"Hei hei, apa masalahmu, teman mu ini hanya ingin mengobrol dengan ku, memang apa masalah-"
"Bruk" Pria tersebut jatuh bahkan sebelum menyelesaikan kalimatnya dan Chan terpaksa memingsankan pria itu.

"Kau baik² saja?"
Chan sekarang sedang menyamakan tinggi nya dengan Seungmin dan langsung mengecek lengan Seungmin.

"Ti-tidak Chan, aku tidak apa²"
Chan sekarang benar² menggenggam tangan Seungmin dengan kencang, seakan Seungmin adalah mainan yang akan direbut oleh anak lain.


















-Love "Language"-

Love "Language" (Chanmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang