"KYAK KYAK KYAK, TERNYATA ITU BENAR. PADAHAL AKU HANYA MENEBAK SAJA."
Joni seketika merasa kesal akibat kecerobohannya sendiri. Kini rahasia tentang dirinya yang berasal dari dunia lain terbongkar oleh suara aneh.
" KYAK KYAK, LAGIPULA AKU TIDAK HANYA ASAL MENEBAK."
Mendengar pernyataan itu, Joni kembali terfokus oleh suara itu.
Apa maksudmu?!
"KAU BILANG KAU BARU SAJA MENETAS BUKAN?!"
Ya, lalu?!
"PADA UMUMNYA, BEAST YANG BARU MENETAS ATAU LAHIR KE DUNIA TIDAK MEMILIKI KECERDASAN. MUNGKIN ADA BEBERAPA, TAPI SEPENGETAHUANKU KAU TIDAK TERMASUK. DENGAN BERDASAR ITULAH AKU MENEBAK KAU BUKAN BERASAL DARI DUNIA INI. KYAK KYAK." jelas suara itu diakhiri tawa.
Haah... Tenyata memang kecerobohanku.
"Tapi, ini sepertinya memang sudah ditakdirkan."
Suara itu tiba-tiba menurunkan nada suaranya, kini sedikit lebih halus dan juga tidak mengeluarkan tekanan seperti sebelumnya, membuat Joni merasa lebih nyaman.
"Aku ingin bertanya lagi padamu, bagaimana kau bisa berada di dunia ini? Apakah kau mati?"
Pertanyaan yang Joni duga akan muncul, kini dilontarkan.
Baiklah, akan kuceritakan....
Joni menceritakan semuanya, meski tidak semuanya. Ia hanya menceritakan saat dirinya hendak menonton Two Piece hingga tiba di dunia ini.
"Hmm, aku merasa jika benda asing itu sebuah serangan yang berasal dari dunia ini, meski aku tidak tau pasti siapa pelakunya. Tapi jika sampai ke dunia mu, dia mungkin salah satu penghuni dunia atas. Dan dia pasti memiliki kekuatan yang besar."
Apakah yang kau ucapkan itu benar?!!
"Entahlah, mungkin saja."
Joni merasa harapannya untuk dapat kembali ke dunia asalnya bisa saja terwujud, meski hanya satu persen sekalipun. Tapi itulah yang dia butuhkan untuk tetap hidup di dunia ini, 'setitik harapan'.
"Tapi jika memang benar, apa yang akan kau lakukan?!"
Tentu saja aku akan mencarinya dan memintanya bertanggung jawab dengan kondisiku saat ini!
" KYAK KYAK KYAK KYAK." nada suara makhluk itu tinggi kembali, membuat tanah di sekitar sedikit bergetar.
Mengapa kau tertawa?! Apa ada hal yang aneh?!
"Kau ingin menuju ke dunia atas?! Itu hanyalah impian semata. Kau hanya seekor beast semut, kau harus sadar akan hal itu!! KYAK KYAK."
"Kekuatanmu bagaikan setitik buih di lautan yang luas, jika dibandingkan dengan mereka."
Joni merasa marah diremehkan seperti itu.
Aku akan berusaha menjadi kuat. Apapun yang terjadi, aku harus kembali ke dunia asalku. Meski kemungkinan hanya kecil.
Suasana hening sesaat Joni mengatakan itu.
"Hah, aku cukup sering bertemu dengan orang atau makhluk semacam dirimu, yang berkata 'aku harus menjadi kuat'. Pada akhirnya mereka menyerah di tengah jalan atau bahkan menjadi gila karna ideologinya sendiri."
Apa yang dikatakannya tidaklah sepenuhnya salah, karna semua itu tidaklah mudah.
"Sepertinya memang sudah takdirnya kau datang kesini, apa kau ingin menjadi kuat?!"
Mengapa kau bertanya lagi, tentu saja aku mau!
"Jika kau ingin, mungkin kedepannya kehidupanmu akan sangatlah sulit dan penuh bahaya. Apa kau tetap akan menerimanya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Salahnya Menjadi Semut?!!
Fantasynote : Cerita ini memiliki alur yang sangat lambat, jika sabar silahkan baca. "Kekuatannya tak lebih seperti semut di matanya". Kalimat ini pasti selalu diucapkan oleh para kultivator. Memang apa salahnya menjadi semut?? Mengapa semut selalu menjad...