Selamat membaca... 😊
.........
<INDIVIDU 'SEMUT ELDERREAP DIVINE LV. 18' MENJADI 'SEMUT ELDERREAP DIVINE LV. 19'><5 POIN STAT DIDAPATKAN>
<TITLE 'THE CHALLENGER' TELAH DIDAPATKAN>
"Dia mati meninggalkan pertanyaan lainnya. Ini benar-benar menyebalkan...." Joni menggerutu selama beberapa saat.
Ia kembali menilik tempat ini yang benar-benar berantakan. Retakan tanah bekas skill Dynamite Claw Great Dog, cekungan besar tempat hantaman antara skill Air Lance dengan Fire Ballnya. Pilar yang hancur, dan tubuh terbelah sekaligus terluka bakar milik Ley.
"Aku merasakan perasaan aneh saat ini..."
Apakah ini yang disebut situasi dimana seseorang merasakan kehampaan selepas mengalami pertarungan yang sengit?
Kami saling bertukar berbagai serangan dan sama-sama menggunakan jurus terbaik hingga saling mengakui satu sama lain. Sampai waktu berpisah telah tiba...
Itu benar-benar pertarungan hebat.
"Aku tidak menyangka dapat selamat dari semua ini. Kalau begitu sekarang... " Joni menilik ke arah Great Dog lalu,
"Soul Vision!"
Pandangan matanya kembali menangkap bola-bola cahaya yang terlihat ketika skillnya aktif. Saat menatap tubuh Great Dog, bola cahaya berwarna kuning keluar dari tubuhnya dan melayang-layang perlahan di udara begitu pula dengan bola cahaya berwarna merah turut keluar dari tubuh Ley dan dari Stone Dog yang lain. Mereka beterbangan seakan memenuhi pandangan Joni.
Tanpa mencoba mengecek dahulu, Joni langsung menghisap jiwa milik Great Dog.
"Soul Eater!"
<ENERGY POINT -200>
Secara otomatis bola cahaya berwarna kuning yang dimaksud Joni itu terbang dan terhisap ke dalam kepalanya menimbulkan nada sistem yang ia kenal terdengar.
*DING!
<MENDAPATKAN JIWA 'MIDDLE YELLOW PHASE'>
<PROSES MENYERAP JIWA BERHASIL DALAM 10:00>
<09:59>
"Hmm, mengapa harus menunggu tidak seperti sebelumnya?"
Tapi selagi tak terlalu lama Joni tak mempermasalahkannya. Ia berjalan mendekati tubuh Ley dan menatapnya lamat-lamat dan memikirkan segala hal.
"Ini sebenarnya sangatlah tidak etis, tapi mau bagaimana lagi, aku harus bertahan hidup."
Setelah mengucapkan selamat makan dan berdoa semoga jiwa Ley tidak marah dan tenang. Joni mulai menusuk dan mengiris bagian daging yang terbakar namun tidak hangus. Awalnya Joni nampak ragu-ragu, tapi akibat dorongan juga suara perutnya yang sudah tak tahan minta di isi, Joni menggigitnya dan mengunyahnya perlahan. Tiba-tiba kedua matanya terbuka lebar dan seakan menampilkan sebuah Bintang.
"I-ini?!, sungguh rasa yang membangkitkan nostalgia. Rasa dari daging bakar ini... Benar-benar enak!!"
Joni terkejut dengan rasa yang ada dimulutnya. Rasa daging itu tak seperti daging mentah yang rasa pahit dan asamnya masih kentara. Setelah terbakar berubah menjadi rasa manis, dan bagian dalamnya terasa juicy sama seperti Steak di Bumi namun tetap lebih enak yang di Bumi.
Dengan lahap dan tak peduli apakah jiwa Ley marah atau tidak Joni menghabiskan seluruh daging dari tubuh Beast itu.
(Note : sekedar mengingatkan, mereka adalah Beast dan bukan manusia, jadi jangan ada yang membayangkan Joni melakukan aksi kanibalisme. Terimakasih atas pengertiannya.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Salahnya Menjadi Semut?!!
Viễn tưởngnote : Cerita ini memiliki alur yang sangat lambat, jika sabar silahkan baca. "Kekuatannya tak lebih seperti semut di matanya". Kalimat ini pasti selalu diucapkan oleh para kultivator. Memang apa salahnya menjadi semut?? Mengapa semut selalu menjad...