Bab 20 - Ogre Cavern

47 11 5
                                    

Selamat membaca. :)

....

Joni mendadak terhenti, apa yang ia cari kini ada di depan mata. "Ternyata itu jalan keluar dari gua ini. Tapi... "

Dari kejauhan terlihat jika pintu keluar gua ini dijaga oleh 4 orang yang jika dilihat dari pakaian mereka, mereka juga petualang.

Sesampainya di jarak pandang petugas disana, Winsel dan Carla segera dihampiri oleh mereka. Dua penjaga yang menghampiri segera membantu Winsel dan Carla. Sedangkan dua lainnya tampak membuka gerbang. Saat itulah, pemandangan dunia luar terpampang di mata Joni untuk pertama kalinya meski hanya sekilas karena gerbang lekas tertutup kembali.

"Itukah dunia luar?" tanyanya pada diri sendiri.

Joni tak merasa menyesal telah membantu petualang tadi, meskipun ia kehilangan poin exp yang berharga dari para manusia tadi. Namun itu semua dapat kembali, anggap saja saat ini ia tengah berinvestasi.

"Baiklah, lebih baik aku kembali. Tak seharusnya aku keluar dengan kondisi levelku yang masih segini. Aku yakin banyak manusia yang jauh lebih kuat dari petualang-petualang tadi. Dan banyak pula makhluk lain yang diluar bayanganku karena dunia ini tak lah seperti dunia ku sebelumnya."

"Aku akan membangun sarang tak jauh dari tempat ini" 

Dari pertempurannya dengan para madhorn, ia mendapat kenaikan satu level.

Tak ada informasi berarti dari kenaikan level ini, tak ada skill baru yang terbuka atau apapun itu. Joni berkeliling untuk menentukan lokasi yang pas untuk membuat sarang. Tak butuh waktu lama menemukannya, ia membuat sarangnya sesederhana mungkin namun tetap tersembunyi dari pandangan manusia apabila ada.

Joni melihat sekilas sarangnya yang sudah jadi, "baiklah, untuk sekarang cukup sampai sini. Lebih baik aku beristirahat untuk memulihkan tenaga ku"

....

"Hahh, ini dimana?" joni terbangun di tempat lain. Masih berada di gua tapi itu bukanlah rumah yang sebelumnya ia buat. Saat sedang bergerak ia terkejut dengan kondisi tubuhnya yang sedikit transparan.

"Apa aku sedang bermimpi? Tapi ini terlalu nyata" semut itu mencoba berkeliling namun tak bisa. Saat tengah melihat kedepan, ia melihat lubang besar menganga. Seekor beast semut dengan tubuh terluka dan berukuran lebih besar darinya nampak tengah berdiri di samping telur. Joni merasa familiar dengan telur itu. Namun ia tetap mencoba memperhatikan semut itu. 

Semut itu terlihat tengah menyampaikan sesuatu.

"Kau harus tetap ... Kau adalah .... tersisa dari .... hitam. Jangan percaya dengan manusia! .... serakah. .... core .... kekuatan mereka. Semua .... dihabisi. .... terlahir ke dunia. Namun...." 

"Kenapa aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas??!" ucap joni kesal.

"Cepat cari dan tangkap beast itu!" joni dikejutkan dengan suara yang muncul dari arah belakang. Tapi ia kembali teralihkan ke semut itu. 

"Waktu .... tidak banyak, hanya tempat ini yang tersisa agar kau tidak diketahui." sebuah cahaya mengelilingi telur itu. Dengan sekali hentakan telur itu berguling dan jatuh dengan bebas ke dalam lubang. 

"Hahahaha, akhirnya kita menemukannya." semut itu berbalik ketika mendengar suara manusia. Dan segera memasang sikap waspada. 

....

Krak...krakk...kraukk

"Uhhh" joni membuka mata, lagi-lagi yang mengganggunya adalah para black worm nightmare. 

"Sial mereka tidak ada habis-habisnya." ia menghembuskan nafas api yang seketika menghanguskan mereka.

<28 POIN PENGALAMAN DIDAPATKAN>

Apa Salahnya Menjadi Semut?!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang