Alice baru saja keluar dari lift, namun tiba-tiba ia ditabrak oleh seorang gadis yang sepertinya sedang di kejar oleh gadis lainnya.
"Omo! Mianhaeyo!".
Alice meringis saat cairan kopi cukup panas itu mengenai punggung tangannya serta menembus lengan kemeja birunya
"Gwaenchanaseyo?".
"Ne, gwaenchanayo".
Gadis berambut pirang itu kemudian membaca nametag Alice. "Alice-ssi sekali lagi saya minta maaf. Saya tidak sengaja". Gadis itu berkali-kali membungkuk. Dari wajahnya Alice bisa mengetahui bahwa gadis itu merupakan salah satu idol perusahaannya entah siapa namanya.
"Ne gwaenchanayo, lain kali hati-hati. Saya permisi".
Alice segera saja memasuki lift dan menekan lantai 3 tempat dimana ada toilet terdekat.
Saat keluar dari lift ia berpas-pasan dengan Jaemin. Entah apa yang dilakukan laki-laki itu di lantai 3. Gadis itu membungkuk menyapa Jaemin dan kembali berjalan.
"Alice-ya!"
Alice menoleh. "Hm?"
Jaemin menghampirinya, kemudian membuka hoodienya hingga tak sengaja kaos dalamnya juga tersingkap sedikit menampilkan perut kotak sang lelaki, membuat Alice mengalihkan pandangan.
"Sepertinya kau membutuhkannya". Jaemin menyodorkan hoodie hitam bergambar kucingnya
"Tidak perlu Jaemin-ah".
"Tapi kau ada rapat nanti".
Alice terdiam, mau tak mau mengambil hoodie milik Jaemin.
"Terimakasih".
Jaemin mengangguk kemudian berlalu. Setelah Jaemin hilang di telan lift, Alice segera menuju toilet dan mengganti bajunya.
Wangi maskulin dari hoodie itu langsung tercium oleh Alice. Ia kemudian segera keluar dari kamar mandi menuju ruangannya.
Saat tiba di ruangannya ia bertemu Mark.
"Alice-ssi".
"Ne?".
Sepertinya hoodie dengan gambar kucing itu tidak asing. Batin Mark
"Uhm, Beomin hyung mana ya?"
"Mianhaeyo. Aku kurang tau".
Mark mengangguk. "Can i borrow your pen?"
"Sure". Alice memberikan penanya dan Mark menuliskan sesuatu di kertas lalu mengembalikan penanya.
"Thanks"
Alice hanya mengangguk.
Kemudian Mark keluar ruangan setelah meminjam pena, setelah Alice segera merapikan berkas-berkasnya untuk rapat nanti.
Mark masuk ke dance studio dan mendapati member dream sedang mengobrol "Jaemin-ah". Panggilnya
Pemuda berkaos hitam itu menoleh. "Eum?"
"Kau pinjamkan hoodiemu ke Alice?"
Jaemin mengangguk mengiyakan.
"Wae?".
"Kemejanya ketumpahan kopi sepertinya"
Mark mengangguk-angguk. Chenle yang mendengar itu berseru. "Waah Jaemin hyung sangat gentleman!".
"Cih". Sahut Haechan
"Kenapa? Iri?". Ucap Jaemin
"Nggak ya!".
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] ZEE : The Twin's ✔
FanficMission in Seoul "We're twins" "N-ne?" A Fanfiction Dont bring it to reality