15. The Truth

1.1K 117 0
                                    

Malam harinya, Renjun berada di kamar Alice menunggu gadis itu mengerjakan tugas kuliahnya dikamar agar mereka bisa mengobrol setelah ia selesai dengan tugasnya.

Renjun bangkit dari tidurannya.
"Alice-ya aku mau buat teh, kau mau?".

"Boleh".

"Oke, aku buat dulu". Renjun beranjak dari kasur kemudian berjalan menuju dapur. Ia menyeduh teh Chamomile lalu membawa dua cangkir teh tersebut ke kamar Alice.

"Eh Renjun-ah mau kemana?". Tanya Jaemin yang baru keluar dari kamar Renjun.

"Mau ke kamar Alice".

"Oh, yaudah".

Renjun mengangguk kemudian masuk kedalam kamar Alice dan meletakkan secangkir teh disamping gadis itu lalu duduk disamping kasur.

"Thanks". Alice membereskan buku-buku dan laptopnya lalu duduk disamping Renjun sambil membawa tehnya.

Mereka sama-sama menyeruput teh dalam diam. Hingga air teh didalam gelas sudah menyurut, baru lah Alice meletakkan cangkir di nakas kemudian mengambil sebuah map di laci.

"Renjun-ah, apa kau siap?". Renjun yang ditanya begitu mengernyit.

"N-ne?"

"Setelah aku menceritakan kehidupanku, kehidupanmu juga pasti akan berubah". Renjun tidak mengerti namun ia tetap mengangguk.

"Alright. Mengenai permasalah kemarin kita bahas setelah ini, karena kita harus membahas dari akar permasalahnnya".

Renjun mengangguk. Seketika ia menjadi gugup.

"We're twins"

"N-ne?!". Renjun mengedipkan matanya berkali-kali. Ia tentunya terkejut sekaligus bingung. Kenapa tiba-tiba Alice bilang bahwa mereka kembar?.

"I said we are twins and please listen to my explanation till the end".

Renjun mencengkram pegangan gelas moominnya dengan erat. Seluruh atensinya kini terfokus pada gadis berkerudung cokelat didepannya.

Alice mengeluarkan sebuah kertas di dalam map berwarna biru lalu menyerahkan pada Renjun. Pemuda itu langsung mengambil kertas tersebut dan membacanya.

"Itu adalah hasil tes DNA dirimu dan diriku. Seperti yang kau lihat di sana, kita 99% saudara kandung". Renjun tidak berkata apa-apa. Ia sedang berfikir keras saat ini. Alice pun lanjut menjelaskan.

"Kita terpisah saat umur 1 tahun, saat itu markas Ayah diserang oleh kakekmu Mr. Huang. Ayah dulunya bekerja sebagai Detektif polisi, namun suatu hari Ayah membangun sebuah organisasi dunia bawah yang mana tujuannya untuk membantu para polisi dan badan keamanan negara menangkap para penjahat dunia bawah. Saat itu Mr. Huang tengah menyeludupkan senjata ilegal dari Amerika untuk di perjualkan belikan ke berbagai negara.

Rencana Mr. Huang gagal karena Ayah dan anggota lainnya menggagalkannya. Karena merasa tidak terima, para anak buah Mr. Huang termasuk beliau sendiri datang ke markas yang entah darimana mereka ketahui lalu menyerang Ayah dan anggota-anggota lainnya.

Saat itu Mom dan kita berdua sudah bersembunyi, tapi Mr. Huang entah bagaimana menemukan kita.
Mr. Huang lalu mengambilmu dan menembak kaki mama agar tidak bisa berjalan untuk mengejar beliau yang membawamu.

Alasan Mr. Huang mengambil mu adalah untuk menjadikanmu penerusnya karena menantunya ternyata tidak bisa hamil".

"Uri eomma?"

"Uh'um. Dad and Mom terus berusaha mencari dan mendapatkanmu kembali. Namun sedikitnya informasi membuat mereka kesulitan. Sampai suatu hari saat umur kita sudah 10 tahun Ayah mendapati informasi bahwa Mr. Huang sudah meninggal dan keluar dari organisasi dunia bawah 9 tahun yang lalu.

[1] ZEE : The Twin's ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang