19. The Unexpected Person

967 87 4
                                    

Alice tiba di dorm dalam keadaan pikiran yang berkecamuk. Sampai-sampai Renjun yang berada di ruang tamu pun tidak ia hiraukan.

"Eoh, Alice-ya sudah pulang?".

Alice kemudian tersadar. "Renjun-ah".

"Kau kelihatan lelah, mau aku buatkan teh?".

Alice mengangguk. "Gomawo. Aku mau kekamar dulu".

"Baiklah".

Kini mereka berdua sudah ada di dapur. Renjun dan Alice duduk berhadapan dengan satu gelas teh di tangan masing-masing.

Renjun terus memperhatikan Alice yang hanya diam menatap gelas ditangannya. Gadis itu tampak sedang memikirkan sesuatu. Pemuda itu bangkit lalu memeluk Alice. Mengelus kepala Alice yang berada diperutnya

"Wae geurae? Kau sedang memikirkan sesuatu?".

Alice menghela nafas. "Renjun-ah"

"Kenapa?. Ingin berbagi cerita denganku?".

"Uh'um".

Alice lalu menceritakan semuanya pada Renjun tentang kejadian yang menimpanya tadi. Serta soal Aaron dan Elio dengan menggunakan bahasa mandarin. Ia tidak ingin siapapun mendengar percakapan mereka, karena ia tidak yakin member yang lainnya sudah pada tidur.

Renjun tiba-tiba melepaskan pelukanya dan memegang kedua bahu Alice. "Alice, kau bilang tadi nama organisasinya The Jung's kan?".

"Eum, kenapa?".

"The Jung's itu, sepertinya aku pernah mendengarnya dari seseorang".

"Ne?"














Alice mematikan ponselnya lalu fokus kepada member dream yang sedang siap-siap untuk tampil di acara musik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alice mematikan ponselnya lalu fokus kepada member dream yang sedang siap-siap untuk tampil di acara musik. Minggu depan promosi tetakhir album Glitch Mode sekaligus berakhirnya kontrak Alice.

Setelah ini ia akan dihadapi kasus The Jung's yang selalu mengejutkan dan penuh misteri.

"Noona jangan melamun". Jisung berdiri menjulang didepannya. Beberapa member pun melihat kearahnya.

"Ne?, kenapa Jisung-ah?"

"Sebentar lagi kami akan tampil". Pria itu kemudian membetulkan earpiece nya.

"Semuanya sudah siap?".

"Eum".

"Geurae".











Sepulang dari kerja, Alice tidak langsung ke dorm. Ia meminta kedua rekannya untuk berkumpul di apartemen Mr. Lee terlebih dahulu untuk membahas tentang Aaron. Gadis itu mampir ke toko mainan membeli oleh-oleh untuk Dongsoo lalu ia juga membeli makanan street food untuk Mr. Lee.

Setibanya disana, Alice langsung memberikan barang bawaanya kepada Mr. Lee. Ternyata Kimberly serta John sudah tiba duluan sebelum Alice.

Alice mendudukkan dirinya disamping kursi Kimberly sambil menunggu Mr. Lee dan Kimberly yang sedang menyiapkan makanan yang Alice bawa tadi.

"Kau ingin menyampaikan sesuatu?".

"Iya, kita tunggu mereka dulu".

John hanya memgangguk mengiyakan. Mr. Lee serta Kimberly pun datang membawa nampan berisi makanan dan 3 cangkir kopi serta 1 teh untuk Alice. Gadis itu tidak bisa menimun kopi karena kepalanya akan sakit jika meninumnya. Dan itu juga berlaku pada kembarannya, Renjun.

Alice menyeruput tehnya terlebih dahulu lalu kemudian mulai menceritakan semuanya kepada mereka.

"Jadi menurut kalian kita harus gimana?"

"Pria itu bekerja sebagai apa?, kenapa ia bisa tahu informasi sedetail itu?". Tanya John

"Aku juga tidak tahu darimana ia mengetahui informasi itu".

"Menurutku ini kesempatan bagus. Kita hanya perlu membantu mereka menyelesaikan misi ini karena semuanya sudah jelas. Kita tinggal bersama-sama memikirkan strategi untuk menyerang markas inti dari The Jung's". Ucap Kimberly

"Tapi emangnya kita berdua boleh ikut?". Tanya John

"Harus, aku tidak akan menerimanya jika ia melarang kalian ikut. Sebentar aku chat dia". Sahut Alice

Belum ada 5 menit pria itu sudah membalasnya dan mengiyakan.

"Ia setuju-setuju saja". Alice menunjukkan kolom chat dirinya dan Aaron.

"Baiklah, kapan kita menjumpainya?".

"Minggu depan, setelah kontrakku berakhir". Alice kemudian berdiri dan berpamitan kepada mereka karena 4 menit lagi sudah jam 11.

"Mau ku antar?".

"Tidak perlu, aku mau mampir ke supermarket dulu setelah ini".

"Alright".

Alice tiba di dorm pukul 11 lewat 45 menit. Sepertinya Jeno tidak menerapkan lagi jam malam untuknya. Namun ia pun harus segera pulang sebelum tengah malam.

Alice langsung menuju kamarnya dan bersih-bersih. Tadi Aaron sudah mengirim informasi-informasi lainnya tentang The Jung's ke E-mail nya. Dan kini Alice sedang membacanya.

Perkataan Renjun ternyata benar, lelaki itu memang yang akan menjadi penerus selanjutnya organisasi The Jung's. Kembarannya itu mengatakan ia pernah mendengar obrolan dari seorang laki-laki dengan dua dimple dipipinya.

The Jung's disebut-sebut dalam obrolan laki-laki bernama Jung Yoonoh atau yang sering dikenal dengan nama Jung Jaehyun dengan seseorang ditelfon.

Dan siapa yang akan menyangka lelaki itu yang akan jadi penerusnya?

Tiba-tiba pintu kamar Alice di ketuk, ia melihat jam sudah menujukkan pukul 1 pagi. Alice segera memakai jilbab instannya dan membuka pintu untuk mengetahui siapa yang mengetuk pintunya.

"Jie?".

"Noona". Jisung tiba-tiba memeluknya dengan erat. Membuat Alice sedikit tersentak kaget.

"Jie mimpi buruk lagi". Ucap pemuda itu dengan suara serak.

Alice mengelus-elus punggung lebar Jisung kemudian melepas pelukannya. Rambut Jisung tampak lepek karena keringat di dahinya.

"Ayo, noona antar ke kamar".

Jisung mengangguk kemudian mengikuti Alice ke kamarnya.

"Noona temani Jie sampai tertidur lagi ya?". Jisung naik ke kasurnya lalu membaringkan tubuhnya. Alice merapikan selimut Jisung lalu duduk disampingnya.

"Iya. Baca doa dulu sebelum tidur, supaya nggak mimpi buruk lagi".

Jisung lalu menyatukan kedua tangannya dan berdoa. Sedangkan Alice mengusap rambut Jisung dengan pelan. Setelah berdoa, Jisung menghadapkan tubuhnya ke Alice dan mulai memejamkan matanya kembali.

Alice jadi memikirkan siapa yang akan menemani Jisung ketika mimpi buruk waktu dirinya tidak tinggal di sini lagi.

"Sleep tight Aegi-ya. Semoga, saat kau mimpi buruk lagi nanti, kau sudah bisa mengatasinya sendiri".








Thanks for reading this story
Sorry for the typo

[1] ZEE : The Twin's ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang