BAGIAN 44. [SAHABAT]

3.1K 393 3
                                    




Karena kemaren aku gabisa update, jadi sekarang aku double in update nya^^
Semoga kalian suka

enjoy!



°°°


Jendral tak habis pikir dengan temannya yang satu ini. Terakhir kali ia ingat ketika Nana meminta izin kepada sang guru untuk pergi ke toilet hanya sebentar saja.

Namun semua itu sama sekali tak benar, hingga di jam istirahat yang sebentar lagi akan tiba, sahabatnya itu sama sekali belum menunjukkan batang hidungnya dihadapannya hingga saat ini.

Lelaki itu menatap ke arah lembar soal milik temannya yang berada tepat disebelah mejanya. Jendral mengernyit karena terkejut akan apa yang ia lihat saat ini.

Entah dirinya yang kurang fokus atau apa saat tadi, sehingga lelaki itu tak menyadari jika saat ini tengah ada noda merah yang tercampur dengan beberapa huruf yang terdapat diatas kertas tersebut.

Nana belum kembali dari tempatnya, bahkan saja disaat semua murid sudah sepenuhnya selesai dengan tugas yang dibagikan oleh guru mereka.

Karena Jendral merasa sudah mengumpulkan kertas latihannya, ia lantas segera memeriksa semua jawaban milik temannya itu yang masih lima nomor saja yang sudah terjawab. Lainnya kosong, tak ada sama sekali tinta pulpen yang terdapat di kertas milik temannya itu.

Entah Nana akan bisa mengumpulkan tugasnya hari ini atau tidak. Bahkan saja disaat jam sudah hampir menunjukkan waktu istirahat tiba.

Melihat noda merah itu, Jendral semakin yakin jika memang tengah ada sesuatu yang terjadi dengan temannya di toilet. Tidak mungkin kan jika Nana hanya membuang hajatnya sampai selama ini? Itu pasti ada sesuatu yang mengganggu temannya disana.

Pemuda itu lantas berinisiatif untuk pergi ke toilet guna memeriksa keadaan temannya disana. Sebelumnya Jendral telah meminta izin terlebih dahulu ke Bu Linda untuk pergi ke toilet.

Ia saja sudah tak habis pikir dengan apa yang terjadi kepada Nana saat ini. Lelaki itu memakai dahulu sepatu yang berada di rak nya, berjejer rapi dengan sepatu-sepatu lain yang terdapat di tempat ini.

Jendral paham dengan sepatu milik temannya, Nana. Ia bisa melihat dua pasang sepatu yang masih berada ditempanya. Seharusnya Nana memakai benda itu untuk pergi ke toilet saat ini. Ia semakin yakin jika memang terjadi sesuatu dengan temannya.

Mungkin karena keduanya telah bersahabat sejak lama, Jendral semakin memiliki firasat jika memang Nana tengah tidak baik-baik saja disana.

Kedua kakinya berjalan menuju ke ujung koridor yang dimana disana terdapat beberapa toilet prempuan dan laki-laki ditempat itu. Tidak ada sama sekali murid yang berkeluyuran didepan kelas karena saat ini jam pelajaran masih berlangsung. Mungkin sekitar sepuluh menit lagi bel istirahat akan berbunyi.

Ketika Jendral telah sampai ditempat yang semula sudah ia tuju, matanya terarah kepada seorang yang memakai Hoodie tengah bersender dengan tembok yang terdapat dibelakangnya.

Lelaki itu saat ini terlihat jelas tengah dalam kondisi duduk dengan tangan kanannya yang memegangi area perutnya. Bisa Jendral lihat wajah kesakitan dari temannya itu, Nana.

Forgotten Nana [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang