11 - History Of Estrella

87 28 55
                                    

Follow Insta @ moneydollarswpJangan lupa vote & comment lidel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow Insta @ moneydollarswp
Jangan lupa vote & comment lidel

11 - History Of Estrella

Seluruh anggota Estrella sudah rapih dengan jaket kulit hitam dengan lambang bintang di dada kiri. Mereka akan menyambut sang pendiri Estrella yang mungkin saja usianya sudah menua atau menginjak paruh baya.

Anggota Estrella dari group kedua sudah mengumpul di basecamp utama. Jumlah figur yang ada di sana kian semakin membanyak.

"Beliau bentar lagi nyampe," ucap Kaleva memberitahu.

Sedari tadi Kaleva menggengam ponselnya, menetap disebuah aplikasi yang berfungsi untuk memantau lokasi. Jadi, Kaleva bisa tahu pendiri Estrella yang akan disambut itu sudah sampai di mana. Tentu Kaleva bisa mengotak-atik aplikasi tersebut karena bantuan dari Alea dan Agatha, mengingat bahwa mereka berdua cukup handal dalam pelacakan.

"Gue udah rapih kan?" Sania menatap pantulan dirinya sendiri di kaca. Jaket kulit berwarna hitam itu melekat sekali ditubuhnya.

Maurine menyahut, "Udah kok."

Jessica sendiri asik memakan sandwich yang ia pesan. Rasanya cukup lezat, persis seperti bikinannya. Seraya mengunyah, Jessica terus memperhatikan sahabat-sahabatnya itu. Mereka sibuk akan penampilan mereka. Katanya harus rapih. Jessica setuju untuk itu.

***

Seorang wanita paruh baya membuka pintu. Para anggota Estrella berdiri dengan kedua tangan yang tertaut di depan. Mereka berdiri dengan tegak bersamaan dengan wanita paruh baya itu masuk ke dalam basecamp.

Wanita paruh baya yang sekarang memijakan kakinya di basecamp utama Estrella bernama Calinda Adeva. Seorang wanita yang sudah berani mendirikan geng motor yang beranggotakan perempuan. Calinda mendirikan Estrella pada tahun 1983 di tanggal 6 juni.

"Ya Tuhan," ucapnya saat melihat pemandangan atau rupa basecamp yang masih punya banyak kesamaan. Suaranya bergetar karena usia.

Kedua bola matanya menatapi satu persatu anggota Estrella. Menyungging bibirnya karena merasakan kehangatan yang masih terus tersalur dengan sama.

"Mana ketua Estrella all group yang sekarang?" tanya Calinda.

Tanpa keraguan dan dengan penuh percaya diri, Kaleva melangkah untuk memperdekat jaraknya dengan Calinda. "Saya."

Calinda tersenyum. Dibalik kacamatanya, tampak matanya menyipit karena bibirnya telah tersungging. "Sudah memimpin dari kapan?"

"Dari tahun dua ribu dua puluh tiga." Tanpa ragu Kaleva menjawabnya.

Kedua pundak Kaleva ditepuk-tepuk, Kaleva bisa merasakan hangat dari kulit wanita paruh baya itu juga bisa merasakan kulitnya yang sudah mengeriput.

"Bangga," ucap Calinda.

Alea datang menghampiri, kepalanya tertunduk karena ia tahu siapa Calinda. "Eyang."

Calinda beralih pada Alea. Salah satu anggota Estrella kebanggaannya dulu, saat di era pimpinan Anne. Rupanya Alea masih bertahan sampai sekarang?

"Alea, kamu masih di sini?"

"Iya, Eyang. Saya bakal terus bertahan di sini sampe saya ngerasa saya udah nggak mampu lagi buat bertahan. Estrella itu rumah saya."

"Hebat, Alea."

"Anne mengundurkan diri untuk menjadi ketua all group of Estrella, Eyang. Tepatnya di tahun dua ribu dua puluh tiga Anne mengundurkan diri dan digantikan oleh Kaleva." Alea melirik Kaleva setelah menderet kalimat itu.

Kemudian, Calinda beralih menatap Kaleva. "Kaleva? Namamu Kaleva?"

Kaleva mengangguk. "Iya, Eyang."

Sekarang Kaleva sudah tahu apa panggilan yang harus ia lontarkan untuk Calinda.

"Itu Adek saya. Namanya Jessica. Dia wakil ketua Estrella yang sekarang." Kaleva menunjuk Jessica yang berdiri tepat disebelah Sania. "Kalau yang disebelahnya itu Sania. Dia panglima tempur"

Kaleva mengarahkan jari telunjuknya pada Agatha dan Maurine. "Yang di kanan namanya Agatha, dia pelacak. Yang di kiri namanya Maurine, dia panglima tempur kedua."

Calinda mengangguk-anggukan kepalanya dengan penuh rasa kagum. Rupanya sekelompok berlambang bintang itu masih terus kokoh sampai detik ini.

"Saya ke sini tidak banyak. Hanya ibgin menitipkan sesuatu."

Calinda mengeluarkan sebuah pisau dari kantung celananya. Pisau dengan lambang bintang di gagang yang dilengkapi oleh tulisan 'Estrella Always Sharp On The Road.'

"Kaleva, jaga ini baik-baik." Calinda memberikan pisau itu kepada Kaleva. Tentu Kaleva menerimanya dan menatap dengan lekat.

Calinda menghela napasnya dengan dalam. "Perihal sejarah, kalian adalah sekelompok geng motor berlambang bintang yang terus menajam di jalanan. Kalian adalah bintang yang harus saling membela dan melindungi. Sama-sama menajami jalanan dan sama-sama membangun keluarga kedua."

Calinda menunjuk pisau yang kini Kaleva genggam dengan erat. "Pisau itu juga ... Bersejarah. Saya pernah menyayat pundak saya sendiri menggunakan pisau itu hanya untuk menyelamatkan anggota-anggota saya."

Estrella, sekelompok berlambang bintang yang juga punya pengorbanan. Dan ... Menajami jalanan dengan tebaran pengorbanan itu sendiri.

—TO BE CONTINUED—

EROTAS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang