06 - Lah Kok Gini?!

111 28 42
                                    

06 - Lah Kok Gini?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

06 - Lah Kok Gini?!

Pagi hari di basecamp Estrella, ada Sania yang sibuk dengan novelnya. Buku novel bertema fantasi, entah tentang apa. Ada Jessica yang sibuk menyemil cookies seraya memainkan ponselnya. Juga ada Alea dan Kaleva yang asik bermain knife games berdua. Sisanya sedang tidak berada di basecamp.

Faktanya, Jessica juga di sambar dengan pertanyaan yang sama. Kok rambut lo basah? Abis keramas? Masa pagi-pagi gini keramas sih? Tapi, Jessica hanya merapatkan bibirnya dengan keengganan untuk menjawab.

Jessica asik memainkan sosial media. Sedari tadi banyak sekali berita-berita menarik, gosip-gosip hangat perihal para artis papan atas atau yang sedang naik daun.

"Jess," panggil Sania seraya menutup novelnya. Kepalanya menoleh pada sang embu yang ia panggil. "Anter gue beli bubur yuk?"

Jessica menghela napas. "Enggak usah beli sarapan, gue ada bawa makanan di tas. Ambil aja."

Mendengar itu, sontak Sania beranjak dari sofa, mengambil tas ransel Jessica dengan antusias yang teramat. Benar saja saat dibuka, terdapat banyak makanan ringan dan satu kotak makanan. "Buset! Mau kemah lo?!"

"Tadi subuh gue bikin cookies, terus keinget ada sisa makanan semalem. Ya udah gue angetin," jelas Jessica tanpa mengalihkan sorot matanya dari layar ponsel.

"Ini ciki-cikian? Apa?" tanya Sania.

"Enggak tahu, pengen bawa aja. Lo kalau mau juga sok."

"Yes! Lo emang!"

Sania mengambil dua makanan ringan, segera kembali duduk di sofa dan membukanya untuk ia santap. Memanjakan perut yang sudah berbunyi. Jessica hanya menimbulkan sekilas senyum tatkala melirik figur Sania yang tampak kelaparan itu.

***

Baron datang ke basecamp dengan jaket Panthera dipundaknya. Laki-laki itu menyengir kala melihat Arlando bermain ponsel dengan laptop di depannya. "Pak wakil! Ada apa gerangan sama tuh laptop? Tumbenan di bawa ke basecamp."

"Kalau mau pake, pake aja." Arlando sudah hapal betul apa yang Baron ingin.

Pasalnya Baron memang kerap meminjam laptop Arlando untuk tugas kuliah, mengingat bahwa laptop milik Baron rusak. Nasib jika memang belum lulus. Hanya Baron saja yang tertinggal, sedangkan anggota Panthera yang lain sudah lulus kuliah lebih dulu dan meninggalkan Baron.

"Pekaan banget Land," ucap Baron seraya mengangkat kedua alisnya genit.

Baron duduk di sofa, menarik laptop Arlando. Baron merasa bahwa Arlando adalah penyelamat, karena Baron ada tugas kuliah yang harus segera dikumpulkan. Anyway Baron kuliah pada malam hari sekarang. Pagi, siang dan sore ia bisa bersantai terlebih dahulu.

"Land," panggil Eren yang duduk di kursi yang ada di meja bar.

Merasa terpanggil, akhirnya Arlando beranjak dari sofa dan menghampiri ketua Panthera itu. Duduk diseberangnya tanpa babibu. "Kenapa?"

"Kita butuh anggota baru buat gantiin posisi Arzan," ucap Eren langsung pada intinya.

Sudah tiga tahun mereka berdiri kokoh tanpa Arzan, sudah tiga tahun mereka berdiri dengan beranggota sembilan figur. Mereka memang butuh anggota baru. Tapi, siapa? Mereka tidak boleh istilahnya asal comot.

"Tapi, gimana? Kita nggak boleh asal-asalan."

Eren menghela napasnya. Mencoba untuk berpikir dengan keras. Apakah harus mereka mengadakan seleksi? "Nanti gue coba bicarain sama Om Jeffrey."

"LAH KOK GINI?!"

Arlando dan Eren kompak menoleh ke arah Baron yang memekik. Wajah Baron tampak panik, dengan cepat jari laki-laki itu menekan-nekan keyboard. Sang pemilik laptop yakni Arlando dengan cepat beranjak dan lari.

Banyak foto-foto tak senonoh yang tiba-tiba muncul di layar laptop. Apa yang telah Baron lakukan? Arlando ikut panik, segera ia menekan huruf X untuk menghapus foto-foto itu.

"Lo abis buka aplikasi yang nggak-nggak ya?!" tuduh Arlando dengan wajahnya yang mengerut.

"Enggak anjir! Gue buka words!" jawab Baron tak kalah panik.

"Laptop lo ada virusnya kali Land! Harus dibenerin!" timpal Eren.

"Lah kok muncul lagi?!" seru Baron.

"HAPUSIN CEPET!" pekik Arlando panik.

FUCK EIGHTEEN PLUS VIRUS!

—TO BE CONTINUED—

EROTAS 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang