14 - Proteger

91 25 55
                                    

Follow insta @ moneydollarswpJoin ke CH telegram @ moneydollarswp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow insta @ moneydollarswp
Join ke CH telegram @ moneydollarswp

☠︎︎☠︎︎☠︎︎

14. Proteger

Jessica asik membuat minuman kesukaannya, yakni soda gembira. Dari kemarin rasanya sudah timbul dan terbayang di lidah. Sekarang, ia sedang berada di basecamp utama tepatnya di dapur.

Omong-omong, sudah lama Jessica tidak berkomunikasi dengan Arthur. Seingatnya, soda gembira adalah minuman favorit Papanya itu. Apaan sih? Gue mikir apa? Jessica mengerenyit seraya menepis pikirannya tentang Arthur. Karena memang kenyataannya Jessica belum memaafkan Arthur hingga saat ini.

Jessica meneguk soda gembira yang baru saja tuntas ia buat. Segar, tenggorokannya dimanja dengan Sod-Gem tersebut. Kemudian Jessica melangkahkan kakinya ke arah Snacks Cabinet, mengambil cemilan kentang lalu berjalan ke sofa dan duduk di sana.

Di sofa seberangnya terdapat figur Sania yang sedang menumpuk tiga buah buku. Sepertinya panglima tempur Estrella itu akan segera pergi meninggalkan basecamp.

"Lo mau ke mana?" tanya Jessica.

"Cenlivre Library, mau balikin buku-buku ini. Masa pinjamannya udah habis," jawab Sania sembari memasukan buku-buku tersebut ke dalam tas ransel.

Tidak perlu ditanyakan apa isinya. Hanya laptop dan beberapa buku jenius juga beberapa buku fantasi. Catat sedikit, Sania juga salah satu penyandang hobi membaca buku.

Seusai memasukan tiga buku tersebut, Sania menggendong tas ransel tersebut dibahunya sebelum akhirnya pergi keluar basecamp lalu naik ke atas motor besarnya. Setelah menyalakan mesin motor besar itu, Sania pun mulai melajukannya untuk pergi dari area basecamp.

***

CENLIVRE LIBRARY BANDOENG. Sania masuk ke dalam perpustakaan tersebut, segera berbincang dengan penjaga di sana. Ia memberitahu buku-buku apa saja yang sudah dipinjam olehnya beserta dengan genre. Sania mengeluarkan tiga buah buku dari ransel, meletakannya di meja sementara sang penjaga mengecek buku-buku tersebut.

"Ada surat izin pinjamnya?"

"Ada, sebentar."

Sania mengeluarkan kertas dari dalam saku celananya lalu memberikan kepada perempuan berseragam itu. Setelah dicek, perempuan itu tersenyum tipis. "Oke, terimakasih ya Kak sudah meminjam buku di perpustakaan kami."

"Terimakasih kembali," balas Sania seraya melekatkan senyum di bibirnya.

"Ini kartu pinjamnya ya Kak. Kalau mau meminjam buku lagi, bisa serahkan kartu ini ke saya nanti."

EROTAS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang