23 - Tiga Tusukan

104 22 92
                                        

Insta @ moneydollarswpCH Telegram @ moneydollarswp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Insta @ moneydollarswp
CH Telegram @ moneydollarswp

☠︎︎☠︎︎☠︎︎

23 - Tiga Tusukan

Pintu basecamp Falcon terbuka, menunjukan figur Greysa yang datang dengan wajah mengerut karena kesal. Tentu itu mencuri perhatian para anggota Falcon yang lainnya. Greysa menghempaskan jaketnya, duduk di sofa seraya menghembuskan napas kasar. Leana yang paling ditarik ke dalam rasa penasaran, lantas perempuan itu menghampiri Greysa.

"Kenapa?"

"Pisaunya nggak ketemu."

"God, suck."

Leana menghela napas, mengusap wajahnya. "Kalau gitu bikin rencana baru aja."

Greysa beranjak dari sofa, mengambil sebotol air di meja lalu meneguknya. Banyak rencana yang seolah tersusun di benak, jadi, Greysa menyetujui usulan Leana untuk menciptakan rencana baru. Segera Greysa perintahkan para anggota Falcon untuk duduk di meja khusus rapat termasuk wakil ketua Falcon yakni Kuina.

Kuina tak berkehendak untuk menyahutinya sekarang, karena bisa saja rencananya lebih ringan. Semoga saja bukan sebuah rencana yang begitu gila. Mendapati Kuina di sana, Greysa melayangkan tatapan sinis.

Sejujurnya Kuina sudah muak dengan Greysa yang selalu saja keras kepala dan susah diberitahu. Jadi sekarang biar saja semesta yang memberinya konsukuensi nanti. Agar Greysa bisa menghentikan rencana-rencananya yang tak berfaedah.

"Duduk lo semua." Setelah terlontar perintah tersebut, mereka semua duduk di kursi dan menghadap ke arah Greysa. Barulah Greysa berbicara mengenai rencananya. "Gue pengen habisin semua anggota Estrella. Dendam gue itu sama mereka, tapi dendam gue paling besar sama Sania."

Evelyn selaku pengatur strategi di sana tampak serius. Terlampau rencana Greysa adalah penyerangan. "Seems like it would be a little difficult for that. Are you sure, Grey?"

Greysa menoleh pada Evelyn, si bule yang menyahutinya. "Jelas gue yakin. Kalau enggak, ngapain gue bilang kayak gitu tadi?"

"Oh, chill, Grey. Gue cuma mau mastiin aja. Karena Estrella itu hubungannya erat banget sama Panthera," ucap Evelyn dengan aksen indonesianya yang masih sedikit berantakan namun bahasanya tersusun baik.

Terdengar decihan dari Greysa. Ia merasa diremehkan oleh Evelyn, tapi Greysa berusaha untuk tetap menjaga emosinya yang tak stabil dari kemarin. Bagaimanapun rencananya harus berjalan nanti. Sedangkan Kuina sudah melayangkan tatapan penuh arti dengan ketenangan yang tampak.

EROTAS 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang