why?

7.2K 707 34
                                    

Jisung sudah diperbolehkan pulang hari ini. Chenle awalnya berniat ingin menjemput Jisung namun di tolak, karena Jisung bilang sudah ada Ryu disana yang mengantarnya pulang.

Lama lama Chenle merasa kesal dengan Jisung yang masih mau berdekatan dengan wanita blasteran itu. Memang ia yang meminta untuk merahasiakan hubungan keduanya tapi jika Jisung masih bisa berdekatan dengan wanita lain tak bisa dipungkiri jika ia juga sangat kesal. Ia tak cemburu, hanya sedikit kesal.

"Gini amat backstreet" gumamnya setelah mematikan ponselnya.

"Lo ngomong sama gw?" Tanya seseorang yang duduk tak jauh darinya.

Chenle sedang berada di markas saat ini. Hanya ada dirinya dan si anak baru yang berada di sana.

Namanya Christof, Chenle manggilnya cuma Kris biar gampang, dia masih SMA kelas tiga, atau anak jaman sekarang nyebutnya kelas duabelas. Alasan Kris mau gabung tuh cuma pengen bisa balapan yang legal aja, bukan balapan di jalan raya trus endingnya di datengin polisi. Ngga asik banget lagi balapan malah di kejar polisi.

"Lo tiap hari ke markas?" Tanya Chenle sembari membuka kaleng beer yang baru diambilnya dari lemari es.

"Iya bos, abis pulang sekolah langsung kesini"
"Tempatnya enak, gw suka" jawab Kris mencoba untuk santai. Karena Chenle pernah berpesan agar tak kaku jika diajaknya mengobrol.

"Emang ngga dicariin nyokap lo?"
"Jangan utamain club, inget lo masih punya tanggung jawab sebagai anak di rumah"
"Lo boleh tiap hari kesini, tapi jangan sampe markas lo jadiin rumah utama"

"Iya bos, sorry"

"Santai"
"Mau beer?" Tawar Chenle pada Christof

"Ya?" Christof yang mendapat tawaran tentu saja bingung.

"Eh, lu masih SMA njing"
"Lupa lupa" Chenle yang sadar langsung meninggalkan Kris yang tanpa sadar tengah mengulas senyumnya.

~0~

"Malem yayaaaah~" sapa Chenle setelah sampai dirumahnya dan melihat sang ayah sedang menonton acara TV.

"Malem sayang"
"Bau alcohol kamu, jangan banyak minum sayang, ngga baik"

"Iya maaf, cuma sekaleng aja kok" jawab Chenle yang langsung mendudukan tubuhnya disebelah sang ayah dan memeluk pria dewasa itu.

"Yayah kok udah lama ngga liat Jisung ya?"
"Ada acara luar kota?"
"Tapi biasanya pamitan kalo mau keluar kota"

"Ngga tau"

"Kalian ngga lagi berantem kan?" Tuduh sang ayah saat mendapat jawaban ketus dari sang putra.

"...."

"Masalah apa lagi sih sampe Jisung ngga pernah kesini lagi?" Tanya sang ayah.

"Jisung sakit"
"Tadi baru pulang dari RS" jawabnya dengan sedikit malas karena ia sedang kesal dengan Jisung.

"Lah, sakit apa? Kenapa ngga bilang yayah kamu?"

"Minggu lalu kita balapan, dianya goda aku pas lagi di jalan"
"Yaudah, aku tendang aja"
"Eh malah masuk RS, di opersai lagi"
"Lebay banget" cibir Chenle.

"HEH!" Bentak sang ayah sembari menoyor kepala Chenle hingga membuatnya melepas pelukannya.
"Udah dicelakain malah di kata lebay"
"Kalian tuh kenapa sih suka banget becanda kaya gini?"
"Bulan lalu adu tinju sampe tangannya keseleo, sekarang pacarnya di buat sampe operasi"
"Yang wajar wajar aja gitu loh sayang"
"Si bunda pasti serangan jantung anaknya di aniaya sama kamu" omel si ayah yang tak habis pikir dengan hubungan putranya.

Lovely Rival ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang