Jisung tak pernah menyerah untuk mencoba membujuk Chenle yang masih bersikap acuh dengannya. Bahkan ia tak pernah absen untuk mengabari pria manisnya itu, ya walau ia hanya mendapat jawaban singkat atau sering kali tak terjawab, Jisung masih saja mengirimi pesan atau makanan untuk Chenle secara rutin.
Big boss 💕
Good morning cantik, apa agenda untuk hari ini?
Mau ketemu sama si bajingan Jisung jam 9 di cafe biasanya
Jemput gw jangan sampe telat atau lo bakal nyesel bangetBalasan pesan dari Chenle yang cukup panjang membuat Jisung ingin menjatuhkan ponselnya akibat terkejut. Biasanya si manis hanya menjawab seperlunya, tapi ini?
Jisung langsung melihat jam pada ponselnya yang tertulis sudah pukul delapan. Jisung harus segera bersiap agar si cantik tak akan lama menunggunya. Rasanya Jisung langsung berdebar bagai rasa saat kencan pertama mereka dulu. Jisung juga dandan sebagus mungkin yang membuatnya terlihat benar benar akan melakukan kencan pertama.
Pukul setengah sembilan Jisung berangkat menuju rumah Chenle. Ia langsung di sambut dengan si yayah yang terlihat tengah menanam pohon baru di halaman depan. Ah Jisung juga merindukan pria paruh baya ini rasanya.
"Kok kamu kayanya lama banget ngga kesini?"
"Kayanya pas si cantik sakit kamu juga ngga nengokin dia?"
"Ada turnamen luar kota kah?" Tanya si yayah pada Jisung setelah menyapa."Oh, maaf yah"
"Ngga ada turnament kok"
"Ya cuma, ada cekcok dikit aja kok"
"Ini mau diselesaiin"
"Doain aku ya yah, biar si cantik itu luluh""Kenapa lagi dia?" Tanya si yayah sembari mengernyitkan keningnya.
"Ngga kok yah, ini salahnya di aku"
"Maaf ya yah""Hadeh, yaudah selesaiin ya"
"Jangan sampe yayah cariin calon yang lain ya""Siap yah" jawab Jisung sembari berpose hormat pada si yayah.
Setelahnya Jisung langsung masuk ke rumah yang sudah ia anggap menjadi rumah keduanya itu. Jisung yang biasanya akan langsung menyelonong masuk ke dalam kamar sang pacar, kali ini ia lebih memilih menunggu di ruang tengah. Entah tapi jantungnya lagi lagi berdetak sangat kencang, ah kenapa ia menjadi sangat gugup?
Jisung mengirim pesan pemberitahuan pada Chenle jika ia sudah sampai. Dan tak lama ia mendengar derap langkah menuruni tangga. Dilihatnya Chenle yang sudah turun dan terlihat menghampirinya. Walau ekspresinya menunjukkan aura tak suka, tak dapat dipungkiri juga jika kekasihnya itu selalu terlihat cantik dimatanya. Bahkan saat ini Jisung menahan mati matian dirinya agar tak langsung menubrukkan tubuhnya pada Chenle dan memeluk pria manis itu detik itu juga. Chenle juga terlihat mengubah warna rambutnya dengan warna seperti ice cream yang membuat Jisung sebenarnya menjadi menggila. Tapi ia masih sadar bahwa hubungan keduanya sedang tidak baik baik saja.
"Kedip" tegur Chenle yang melihat Jisung yang hanya berdiri dan melongo.
"Lo cantik, pengen peluk tapi sadar diri"
"Rambut lo juga bagus, kaya ice cream, pengen gw makan rasanya"
"Sumpah lo cantik banget, udah ngga waras nih gw rasanya" oceh Jisung yang tak bisa berhenti memuji Chenle."Lebay"
"Ayo berangkat, tapi gw mau naik motor sendiri""Hah?"
"Kan udah gw jemput, ngapain bawa motor sendiri?"
"Ngga, ngga bisa, sama gw aja" cegah Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Rival ✅
Historia Corta⚠️ DIK ADIK❗JANGAN MAMPIR YA❗❗ NO❌ NO❌ NO❌ Bercerita tentang kisah kedua pimpinan sebuah club motor yang tak pernah akur , namun siapa sangka di balik adu mulut dan adu kekerasa yang selalu mereka lakukan memeiliki kisah manis yang lain ⚠️⚠️⚠️⚠️ BxB...