Jaemin benar benar di buat marah saat tau jika benar Jeno lah orang dibalik pencurian idenya. Jaemin benar benar sangat membenci Jeno setelah Chenle mengiriminya gambar dan memastikan bahwa Jisung dan Jaemin mengenal sosok Jeno yang sama.
Setelah menerima foto itu Jaemin tak lagi mau bertemu dengan Jeno walau pria tampan itu selalu menghubunginya. Menanyakan ini itu seakan tak terjadi apapun.
"Le, gw bener bener pengen nonjok muka Jeno" celetuk Jaemin tiba tiba.
Dilihatnya pria kelinci itu yang memandangi ponselnya dengan ekspresi marah serta urat urat ditangannya bermunculan yang tandanya Jaemin tengah meremat ponselmya dengan kuat.
"Kenapa sih?" Tanya Chenle sembari mendekati Jaemin.
"Ni anak ngga sadar apa ya kalo udah ketauan?"
"Bisa bisanya dia masih hubungin gw dan nanya gw kenapa sampe ngga mau ketemu dia?"
"Minta banget di sadarin tuh orang" gerutu Jaemin yang sudah sangat kesal setelah membaca beberapa Chat dari Jeno."Lo yakin?"
"Kenapa engga?"
"Na, pikirin lagi lah"
"Ntar kalo dia malah berbuat yang lain gimana?""Gw ngga peduli" setelahnya Jaemin beranjak dari duduknya dan menyambar kunci motornya sembari mengetikkan beberapa pesan pada Jeno.
Chenle hanya menghembuskan napasnya pasrah. Ia tak bisa mencegah Jaemin yang sudah dalam mode seperti ini. Ia tak mau berakhir dengan dirinya yang malah terkena semprot. Kalian tidak lupa kan jika Chenle takut pada Jaemin?
~o0o~
Jaemin malangkahkan kakinya untuk memasuki salah satu cafe bertema summer itu dengan perasaan marah yang menggebu. Dilihatnya Jeno yang tengah duduk disalah satu kursi yang cukup jauh dari pelanggan lain.
Dilihatnya Jeno dengan stelan kemeja serta lengannya yang digulung hingga siku dan juga kacamata yang bertengger apik di atas hidungnya. Jeno langsung berdiri saat melihat Jaemin melangkah ke arahnya dengan pakain mamba khas anak motor yang tengah melakukan touring. Jeno sudah menyiapkan bouquet bunga yang hendak ia berikan kepada pria manis yang akhir akhir ini memenuhi pikirannya.
"Hai" sapa Jeno sembari memberikan seikat bunga lily putih pada Jaemin.
Bukannya menerima dengan senang hati Jaemin langsung menepis bunga itu hingga jatuh ke lantai dan setelahnya ia langsung mencengkram kerah Jeno.
"Maksud lo apa bajingan?" Gerutu Jaemin yang langsung melayangkan bogemannya pada Jeno.
BUGH
Jeno yang menerima pukulan itu sedikit terhuyung.
"KENAPA LO ASLINYA ADALAH SOSOK BAJINGAN SIH LEE JENO?" Bentak Jaemin yang sudah sangat marah, bahkan ia tak peduli dengan orang orang yang tengah menatapnya.
"Kenapa lo tega lakuin ini ke gw? Hah?"
"Gw punya salah apa sama lo Lee Jeno?" Desis Jaemin yang masih saja mencengkeram erat kerah pria yang tingginya sedikit di atasnya."Tch, lo udah tau?" Ujar Jeno sembari melepas kaca matanya.
"Ide ide lo keren juga"
"Kita udah kerjain ide lo 70%"
"Kayanya kita bakal pake itu deh pas tournament nanti"
"Makasih ya idenya" cibir Jeno dengan senyum liciknya."Bangsad"
BUGH
BUGH
BUGH
Jaemin terus saja memikuli Jeno membabi buta. Ia tengah marah, ia kesal, jujur saja ia sudah tertarik kepada Jeno tapi pria itu malah menghianatinya. Bajingan.
"Cukup"
"Kak, udah"
"Kak, sadar masnya udah lemes gitu"
"Stop kak"Lerai salah satu pelayan disana yang mengetahui aksi pengeroyokan Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Rival ✅
Short Story⚠️ DIK ADIK❗JANGAN MAMPIR YA❗❗ NO❌ NO❌ NO❌ Bercerita tentang kisah kedua pimpinan sebuah club motor yang tak pernah akur , namun siapa sangka di balik adu mulut dan adu kekerasa yang selalu mereka lakukan memeiliki kisah manis yang lain ⚠️⚠️⚠️⚠️ BxB...