chika boom

5.9K 569 47
                                    

Setelah membaca pesan dari Jaemin tadi Chenle hendak ingin menjelaskan sebelum sebuah panggilan dari Jaemin kembali masuk dan membuatnya semakin panik dan bahkan rasa kantuknnya langsung hilang.

Chenle dan Jisung saat ini sudah berada di markas Sonic. Jaemin meminta keduanya untuk datang saat itu juga, sekedar info saat ini jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Di depan mereka juga sudah ada Jaemin yang memberi keduanya tatapan tak suka. Jisung terus mengeratkan genggaman tangannya pada Chenle mencoba memberikan ketenangan pada pria manisnya.

"Maksud lo apa?"
"MAKSUD LO APA BISA JATUH CINTA SAMA ANAK BUAH MUSUH CLUB LO SENDIRI CHENLEEE!!!"
"LO SELALU BILANG KE KITA BUAT HAJAR MEREKA, LO SELALU BILANG KE KITA BUAT MUSNAHIN MEREKA!"
"TAPI LO SENDIRI?"
"Lo malah pacaran sama anak emas mereka?"
"Lo ngga lagi ngehasut dia buat ngalah di turnamen nanti kan?"
"Lo ngga lagi jual diri lo ke lawan kan?"

"JAEMIN!" Bentak Chenle karena tak suka atas tuduhan terakhir dari Jaemin.

"Lalu apa Chenleeeee"
"Lo tau kan betapa jahatnya club dia ke kita?"
"Lo ngga lupa kan, anak emas kita patah kaki karena siapa?"
"Lo ngga lupa kan, club kita hampir ngga terdaftar buat turnamen yang lo impikan karena ulah siapa?"
"Dan yang terakhir, lo ngga lupa kan nyawa lo sendiri hampir melayang karena ulah siapa?"
"APA LO LUPA SAMA SEMUA ITU CHENLE?"

Jisung langsung menatap Chenle yang menunduk dalam. Mengenai fakta yang terakhir, Jisung belum pernah tau sebelumnya, siapa diantara temannya yang berbuat seperti itu?

Club Jisung memang terkanal jahat, tapi kejahatan mereka lain, jika itu bersangkutan dengan Sonic. Mereka seakan berani melakukan kekerasan terhadap Sonic disaat sonic menjuarai suatu perlombaan. Mereka merasa tak suka jika tersaingi. Bagaikan sebuah rutinitas Club Jisung akan melancarkan aksi mereka untuk membuat Sonic tak lagi juara. Pengroyokan tiba tiba, penyekapan, semua akan mereka lakukan sebelum perlombaan besar akan dimulai.

Chenle juga sempat menjadi korban mereka disaat ia akan mengikuti turnamen untuk pertama kali. Kala itu ia masih sembilan belas tahun. Ia sempat disekap dan dicekoki minuman beralkohol hingga belasan botol yang membuatnya hampir merenggang nyawa akibat reaksi yang lambunya alami.

"N-na"

"Gw tau lo disini leadernya, tapi lo ngga bisa kaya gini Chenle"
"Gw ngga bisa bayangin gimana reaksi anak anak kalau tau leader mereka jadi penghianat kaya gini"
"Lebih baik lo mundur deh dari Sonic sebelum yang lain tau"

"Na" Chenle yang sedari tadi menunduk langsung mengangkat kepalanya saat mendengar saran dari Jaemin.

Meninggalkan sonic? Itu tak pernah ia bayangkan sebelumnya, ia sudah sangat lama bergabung dengan sonic hingga para Leader berani memberinya embel embel yang disegani.

"Atau lo mau putusin dia?"

Kali ini giliran Jisung yang mengangkat kepalanya karena kaget mendengar saran lain dari Jaemin.

"Na, please"

"Pasti lo udah tau ini sejak lama kan?"
"Oh atau mungkin karena ini lo backstreet sama dia?"
"Lo ngga mau ninggalin Sonic tapi lo juga ngga mau ngelepas si bajingan ini?"

"NA JAEMIN!"

"Tersehar, gw udah nyoba kasih lo saran buat pilih salah satu"
"Sesuatu yang lo simpen dengan rapat juga ngga menutup kemungkinan buat ngga diketahui orang lain"
"Gw bakal ngasih lo waktu buat ambil keputusan ini"
"Gw tau ini bakal berat buat lo, tapi lo harus bisa relain salah satunya biar ngga jadi penghianat"

Setelahnya Jaemin langsung melenggang pergi meninggalkan sejoli yang tengah dibuat pusing, terutama Chenle. Pilihan mana yang harus ia pilih, apa tak bisa ia mengambil keduanya?

Lovely Rival ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang