16

4.7K 459 26
                                    

Jaemin saat ini tengah dibuat pusing oleh keadaan club saat ini. Ia merasa semua strateginya hampir semua terlihat mirip dengan club musuh bebuyutan. Ia tengah berpikir siapa sosok mata mata yang berani membocorkan ide inovasi nya.

"Kok bisa sih na?" Tanya Chenle yang tengah mencoba menenangkan Jaemin yang sudah terlihat sangat kacau saat ini.

"Gw ngga tau" jawab Jaemin yang masih memegangi kepalanya karena pusing.

"Ngga ada anak baru yang join kan?" Tanya Chenle memastikan.

"Ngga ada Le"

"Anak anak?"

"Kalaupun anak anak kenapa ngga dari dulu dulu aja sih pas lo yang masih ngejabat?"
"Aduh pusing banget gw"
"Apa mereka pasang penyadap disini ya?" Tanya Jaemin tiba tiba.

"Na, mereka ngga secanggih itu buat masang masang hal begituan"

"Lo coba inget inget aja dulu deh, lo pernah cerita ke siapa aja tentang rencana lo ini"

"Ya ke anak anak lah, mau ke siapa lagi?"
"Gw juga ngga pernah bahas ini di luar markas"
"Ada pun juga cuma si Jeno"

"Jeno? Siapa Jeno?"
"Anak sini? Kok gw ngga pernah tau?" Kernyit Chenle yang masih merasa asing dengan nama itu.

"Dia temen gw, bukan anak sini"

"NAH!! ITU!!!"
"Dia tuh penyebabnya" tuduh Chenle.

"Le, dia aja anak culun yang cuma suka tentang permesinan kaya gw"
"Bahkan dia aja ngga tau tentang club kita, ya mana mungkin dia tau tentang si sebelah?"
"Ngga mungkin" elak Jaemin.

"Lo yakin?"

"Yakin Chenle~"
"Bahkan dia aja keliatan ngga pernah tertarik buat join join ke club kaya gini"
"Dulu aja gw tawarin buat gabung aja dia ngga mau"
"Dia ngga mungkin jadi tersangkanya"

"Kenapa lo seyakin itu"

"Demi tuhan Chenle, kalo lo tau perawakan dia kaya gimana lo pasti juga bakal kaya gw, yang ngga akan bisa nuduh anak culun kaya dia"
"Kayanya dia juga cuma seorang karyawan biasa"

"Lo ada foto dia mungkin, biar gw juga sepemikiran"

"Ya, ngga ada"
"Ngapain juga gw foto dia"

"Ya berarti dia masih aja bisa dicurigai"

"Ngga mungkin" elak Jaemin yang masih tak setuju.

"Ya dicoba aja sih, sekarang planing lo apa buat strategi kita nantinya?"

"Gw belom yakin akan hal itu"
"Agak beresiko soalnya"

"Anak anak pasti paham kok, kasih tau mereka aja"
"Dan juga, coba lo ngga usah sharing strategi lo sama si Jeno Jeno itu, bakal kesebar ke grup musuh ngga"
"Kalau ngga, yaudah dia penyebabnya"

"Tapi-"

"Coba aja na~"

Chenle ikut merasakan pusingnya Jaemin saat semua strateginya selalu bocor ke lawan. Ia merasa curiga dengan teman baru Jaemin tersebut. Apa salahnya mencurigai orang baru.

Setelah beberapa hari Jaemin memberitahukan strategi barunya dan berkata tak bercerita ke teman barunya itu, semua strategi barunya bisa ia lakukan dengan lancar lancar saja. Dan sepertinya grup lawan tak mengetahui itu. Chenle semakin dibuat curiga dengan si Jeno Jeno itu.

"Gimana? Lo curiga ngga?" Tanya Chenle pada Jaemin.

"Ngga tau, bisa aja mereka udah mantep sama strategi yang mereka curi sampe ngga mau lagi ngusik kita" jelas Jaemin yang malah membuat Chenle merasa geram.

Lovely Rival ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang