12

5.2K 570 68
                                    

Jisung terlihat tergesa saat hendak memasuki sebuah mension megah yang terletak di pinggiran kota. Tangannya mengepal dengan kuat saat ia sudah sampai di depan pintu megah tersebut. Setelah menunggu beberapa menit setelah ia mengetuk pintu besar itu sang pemilik hunian mulai menunjukkan batang hidungnya.

"Eh nak Jisung"
"Ada apa? Ryu nya mana?"
"Ngga sama kamu dia?"
"Tadi kayanya dia ijin mau keluar sama kamu deh" ujar wanita paruh baya yang notabennya adalah ibu Ryu.

"Saya tak sedang mencari Ryu, kedatangan saya kemari untuk menemui anda nyonya" ujar Jisung sembari menahan emosinya.

"Ayo masuk, ada apa? Kamu sedang butuh uang? Berapa hm?" Tanya wanita itu dengan sikap anggunnya.

"Saya tidak butuh uang, saya hanya ingin menyampaikan keperluan saya"

"Oh ya? Ada perlu apa nak?"

"Sepertinya saya tak memerlukan sponsor dari anda lagi nyonya"
"Terimakasih atas bantuan anda beberapa bulan terakhir"
"Saya ingin mengakhiri semuanya" jelas Jisung.

Ya Jisung sempat menerima tawaran dari ibu Ryu untuk menyeponsorinya dalam beberapa pertandingan dengan sedikit bumbu kesepakatan tertulis dari keduanya.

"Nak, apa maksudmu?"
"Ryu masih dalam pengawasan mantan kekasihnya nak"
"Saya mohon untuk bertahan sebentar lagi sampai papa Ryu selesai mengurus kepindahan Ryu"
"Apa uangnya kurang? Kamu butuh berapa hm?"

Jisung mendapat sponsor dengan syarat ia harus selalu menjaga Ryu dari kejaran si mantan yang tak terima di saat Ryu mangakhiri hubungan keduanya. Jadi sang ibu memintanya untuk berakting layaknya sebagai kekasih Ryu jika di luar sana. Beliau merasa takut jika sang putri menjadi korban kekejaman mantan kekasihnya. Awalnya Jisung menolak karena ada Chenle yang harus ia jaga hatinya. Tapi dengan bodohnya ia bisa tergiur dengan tawaran itu dan dengan kata lain ia melakukan sedikit perselingkuhan?

"Maaf nyonya sepertinya anda harus mencari orang lain untuk menjaga Ryu"

"Apa kau tau akibatnya jika kau melakukan ini nak?"

"Ya saya tau, saya pikir lebih baik saya mundur dan mencari sponsor lain dari pada saya menyakiti kekasih saya"

"Kekasih?"

Sahut seseorang tiba tiba, yang langsung membuat kedua orang yang tengah bercengkaram serius itu menoleh ke sumber suara.

"Hi honey, sudah pulang sayang?" Tegur si wanita paruh baya yang langsung menuju ke ambang pintu menghampiri gadis yang sepertinya tengah terpaku itu.

"Ji, lo punya pacar?" Tanya Ryu yang tak memperdulikan sapaan sang ibu.
"Tapi-"

"Hai Ryu, ya gw punya pacar"
"Bahkan udah jalan dua tahun"
"Dan untuk perlakuan yang berlebihan itu, gw minta maaf kalau bikin lo sampe mikir yang macem macem"
"Ini ulah nyokap lo kalo lo mau tau, mama lo takut kalo pacar lo bakal berulah lagi"
"Lo tau dia nyeponsorin gw kan, tapi ya gitu ada niat lain di balik sponsor itu"
"Makasih ya Ryu udah suka sama gw, awalnya gw ngga mau minta lo buat berhenti suka sama gw karna gw merasa ngga ada hak buat larang tentang perasaan lo"
"Tapi gw sadar makin lama ada pihak lain yang gw sakiti hatinya"
"Jadi lebih baik lo berhenti ya suka sama gw"
"Dan sekali lagi gw minta maaf kalau kesannya udah bikin lo baper, tapi gw beneran ngga ada rasa apapun ke lo"
"Dan juga gw yakin lo ngga selemah itu buat lawan mantan lo"
"Udah gede harus bisa mandiri kan?"
"Toh juga ada polisi yang pasti bakal mau bantu lo kalo mantan lo berulah"
"Sorry kalo gw jahat"
"Gw pamit ya"

"Ji"
"Park Jisung!"
"Ma, maksud mama apa sih?"
"Jisung! Park Jisung"

Seakan tak mau lagi berurusan dengan keduanya, Jisung langsung melenggang pergi setelah ia rasa urusannya sudah selesai. Saat ini tinggal memikirkan bagaimana ia bisa kembali ke Chenle dan menjelaskan semuanya tanpa membuat Chenle marah.

Lovely Rival ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang