bagian 7

544 69 43
                                    


Sandrinna berjalan terburu - buru melangkah di koridor rumah sakit untuk ke ruangannya namun langkahnya tiba - tiba terhenti ketika melihat Dokter Alwi sudah berdiri.Mereka saling tatap dengan tatapan kebencian.

"Dokter ... Saya ingin bicara dengan anda sekarang"ujar Dokter Alwi lalu menarik Sandrinna kesuatu tempat dan kini Mereka sudah tiba di tempat yang cukup sepi.Di karnakan tempat itu sedang ada renovasi.

"Dokter ... Dokter sudah gila yah .. jika kita kejatuhan bahan bangunan gimana dok ?"heran Sandrinna serasa melangkah pergi namun dengan cepat Dokter Alwi memegang tangannya dan dengan cepat Sandrinna menepisnya.

"Ok ... Saya tahu jika sekarang kamu milik orang lain San .. tapi saya ingin menanyakan sesuatu hal .. kenapa kamu sedikit pun tidak perna menghargai perasaan saya ?"ujar dan tanya Dokter Alwi.

"Bukannya kamu yang ngak perna menghargai perasaan orang ? Kalau kamu ingin di hargai .. seharusnya kamu juga bisa menghargai orang lain .. sudah banyak perasaan yang kamu sakiti DOKTER ALWI"saut Sandrinna serasa membentak.

"Kamu benar ... Saya memang Dokter yang jahat .. dokter yang ngak patut di banggakan .. terbuktikan ... Semua orang membanggakan Dokter Arie dan kamu"balas Dokter Alwi serasa menatap ke atas.

HUUSSSTTTTT

Tiba - tiba ada batu yang jatuh dari atas bangunan tepat di atas Sandrinna.Dokter Alwi pun terus menatap batu itu yang perlahan - lahan mendekat ke Sandrinna yang tengah berdiri menatapnya.

"DOKTER AWASSSSS"pekik Dokter Alwi yang mendorong Sandrinna dari tempatnya sehingga Sandrinna kehilangan keseimbangannya dan .............

BUUUGGG

Batu itu mengenai kepala Dokter Alwi dan Dia pun tergeletak tak sadarkan diri dengan luka di kepalanya.Darah bercucuran mengenai jas kedokterannya sedangkan Sandrinna.Dia pingsan karna kepalanya terbentur tumpukan batu.

Bukan itu saja tiba - tiba ada kayu yang begitu besar yang jatuh menimpa Sandrinna.Kepala Sandrinna bocor karna terbentur dan punggungnya mengeluarkan darah mungkin punggungnya pun terluka.

DI TEMPAT TAK JAUH

Rey terus mencari istrinya itu yang tadi masuk duluan ke gedung sedangkan Dia harus parkir mobil dulu namun setelah di cek ke ruangannya.Ruangannya masih terkunci rapat.Dia pun mencari istrinya itu.

"Dokter ... Dokter cantik dimana ? ... Dok"teriak Rey yang terus mencari Sandrinna karna Dia juga di suruh oleh papinya untuk memangil Sandrinna ke ruangan papinya itu.Rey terus mencari ke bangunan yang lagi di renovasi.

Dia terus mencari dan mencari di setiap cela bangunan yang setengah jadi itu dan langkahnya terhenti ketika melihat tubuh yang tengah membelakanginya.Dia sangat mengenali tubuh itu dan ...............

"DOKTERRR "teriak Rey yang langsung berlari ke arah istrinya itu dan beberapa Dokter dan Suster mendengar teriakan Rey termasuk Dokter Arie.Dokter Arie dan yang lainnya pun langsung menghampiri sumber suara itu.

"Rey ... Bawah Sandrinna ke ruang operasi .. darahnya sangat banyak yang keluar .. luka di kepalanya cukup parah dan bagian punggungnya robek ... Cepat"suruh Dokter Arie panik.Rey pun mengganguk dan langsung membawa Sandrinna.

RUANG OPERASI

Rey menyaksikan sendiri proses operasi untuk pelajarannya yang memang di jadwalkan sekarang namun nahasnya justru istrinya sendiri yang menjalani operasi itu.Sabdrinna tengah di tangani oleh Dokter Arie.

Sandrinna harus menjalani operasi di bagian punggungnya yang robek karna tertimpa kayu yang ternyata ada pakunya.Paku itu hampir tembus mengenai tulangnya makanya Dia harus menjalani operasi.

HOSPITAL [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang