bagian 17

332 50 28
                                    

Sedangkan ini Rey dan Saskia sudah selesai melakukan kegiatan malam pertama Mereka dan saat ini Mereka tengah tiduran di ranjang untuk menetralkan nafas Mereka yang masih ngos - ngosan itu.

Saskia menaruh kepalanya di dada bidang Rey dan Rey mengelus - elus rambut Saskia lembut.Wajah Mereka memancarkan kepuasan atas apa yang Mereka lakukan tadi.

"Malam ini aku mau puasin kamu terus .. Rey"gumam Saskia lirih serasa memainkan dada bidang Rey.Rey pun tersenyum mendengar ucapan istri keduanya itu lalu mengengam tangan Saskia.

"Baiklah ... Malam ini kita begadang sampe pagi .. kita akan terus menikmati malam ini sampai pagi"ujar Rey lalu Mereka pun siap - siap lagi untuk melakukan hal seperti tadi untuk yang kedua kalinya

SKIPP

Beban fikiran membuat tubuhnya drop dan harus di rawat beberapa hari di rumah sakit bukan itu saja.Dia pun harus kehilangan calon bayinya yang meninggal karna begitu lemah.

Profesor Robert yang melihat Sandrinna tengah tertidur pun merasa sedih dan terpukul karna tidak bisa menjaga calon cucunya itu terlebih sekarang putrinya sedang terpuruk namun tak ada sosok suaminya.

"Sus .. awasi terus putri saya .. jangan biarkan Dia turun atau keluar dari sini"perintah profesor Robert kepada Suster Laura yang sudah menjadi rekan Sandrinna sejak lama itu.Suster Laura pun mengganguk.

Profesor Robert dan Suster Laura pun keluar dari kamar rawat Sandrinna.Sandrinna pun membuka matanya dan ternyata Dia tidak sepenuhnya tidur.Dia mendengar pesan papinya ke suster Laura.

"Kamu berubah Rey .. aku seperti ngak kenal kamu lagi sekarang .. kamu sudah beda .. bahkan calon anak kita pergi pun kamu ngak ada di samping aku .. kamu entah ada dimana"batin Sandrinna.

Kemudian turun dari ranjangnya dan Menganti pakaian pasien dengan baju biasa bahkan Dia sudah memakai jas kedokterannya dan tiba - tiba ada yang masuk ke ruang rawatnya.

"Loh dok .. dokter kenapa bangun dari ranjang ? dan kenapa Dokter pakai jas dinas si dok .. dokterkan lagi sakit"heran suster Laura.Suster sekaligus teman curhat Sandrinna di rumah sakit.

"Saya ngak betah tiduran disini terus .. kalau saya ngak menyibukan diri .. maka bayang - bayang keguguran itu selalu menghantui saya"ujar Sandrinna menjelaskan lalu keluar dari ruangan itu.

KORIDOR SELATAN

Sandrinna saat ini tengah berjalan di koridor sambil memikirkan masalahnya bersama Rey.Rey,Rey dan Rey yang saat ini ada di otaknya.Bukan karna Dia tak bisa hidup dengan lelaki itu.

Dia memikirkan perubahan sikap Rey yang sangat terlihat jelas saat ini.Dia juga memikirkan sanksi untuk suaminya itu yang sudah melanggar peraturan rumah sakit dengan membiarkan pasiennya kritis.

"Jika ada pilihan lain .. mungkin aku akan memilih untuk meninggalkan kamu"batin Sandrinna sembari berjalan di koridor rumah sakit dan ketika sedang berjalan Dia mendengar pembicaraan beberapa suster.

"Katanya akan ada Dokter baru .. pindahan dari rumah sakit Singapura"ujar salah satu Suster.Sandrinna pun menghentikan langkahnya setelah mendengar ucapan Suster itu.

"Gak mungkin dia kan"batin Sandrinna lalu melanjutkan langkahnya namun baru beberapa langkah.Tiba - tiba langkahnya terhenti kembali ketika melihat Rey sedang berjalan menghampiri dirinya.

"Sayang .. maafin aku yah .. sayang maafin papah yah (mengelus perut Sandrinna ) .. maafin aku yah .. aku sibuk sekali"ucap Rey dengan muka bersalahnya yang membujuk istrinya. Sandrinna pun memalingkan wajahnya.

"Kamu sibuk apa ? Perasan kamu sering bolos akhir - akhir ini .. apa kamu sibuk ngerawat temen kamu itu yah ? Temen spesial kamu"ujar Sandrinna dengan wajah emosi dan juga kecewa.

HOSPITAL [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang