bagian 10

471 68 22
                                    

Operasi yang sangat menegangkan telah terjadi sekarang ke 5 Dokter hebat dari spesialis yang berbeda telah ikut membantu operasi yang Sandrinna lakukan.Operasi ini di pimpin oleh Sandrinna.

Tapi 10 menit yang lalu para Dokter itu tiba - tiba mundur selangkah termasuk Dokter Arie.Sandrinna pun sedikit kesal dengan sikap para Dokter itu yang menurut dirinya tidak profesional.

"Kenapa kalian mundur ? .. kalian takut operasi ini akan gagal ? .. sehingga kalian takut ? .. Dokter macam apa kalian .. sekarang juga keluar dari sini"bentak Sandrinna yang mengusir para Dokter itu.

Sandrinna tidak memandang umur walau para Dokter itu umurnya jauh di atasnya namun karna sikap para Dokter itu tak bisa di biarkan.Hal itu sudah melanggar peraturan rumah sakit.

Sandrinna harus bersikap tegas karna Operasi ini Dia yang pimpin.Para Dokter itu pun keluar dari ruangan operasi meninggalkan Sandrinna dan beberapa suster yang tetap membantu.

"Pasien ini masih punya keluarga .. mereka menunggu bapak ini pulang .. seorang anak yang mungkin tengah menunggu ayahnya pulang .. seorang istri yang berharap suaminya baik - baik saja"batin Sandrinna.

"Aku harus bisa melakukannya .. demi keluarga dan reputasi rumah sakit ini"lanjut Sandrinna di dalam hati serasa menatap pasien itu yang sudah di bius kemudian ingin melakukan operasi namun ...........

"Tidak ada yang akan membiarkan kamu sendirian disini Dokter"ujar seseorang dari arah pintu yang mulai terbuka sedikit.Sandrinna langsung menengok ke sumber suara itu.

Kini sedang berdiri dua pria dengan senyum terbaiknya dan Sandrinna pun tersenyum setelah tahu dua orang itu siapa.Mereka berdua menghampiri Sandrinna dan dua suster itu.

"Ayoh kita bekerja sekarang .. nyawanya ada di tangan kita"ujar Dokter Alwi dengan semangat sembari memakai baju operasinya si susul oleh Rey.Mereka pun memulai operasinya.

Sandrinna tetap memimpin operasinya dan operasi itu kini sudah berjalan selama 4 jam.Keringat mengucur dari kening Mereka namun Rey dengan telaten mengelap keringat Sandrinna.

"Sepertinya ada yang membuat jantungnya seketika berhenti"gumam Sandrinna binggung dengan pelan - pelan Dia membuka kain yang menutupi pasien itu.Di lihatnya memar di dada bagian sebelah kiri.

"Dia mengalami penyumbatan di bagian pembulu darahnya .. kita harus mengoperasi di bagian"lanjut Sandrinna serasa memberi tahu yang lain dan yang lain pun mulai membedah.

Dan Rey menyiapkan sekantung darah untuk berjaga - jaga jika hal seperti dulu terulang lagi dan istrinya adalah wanita yang nekad jadi Dia sebisa mungkin menjadi pelindungnya.

PUKUL 15 : 00 WIB

Sandrinna dan yang lainnya pun fokus mengoperasi sampai akhirnya Operasi yang Mereka lakukan akhirnya berasil juga.Sandrinna begitu senang karna operasinya berjalan lancar.

"Yesss ... Kita berasil"pekik Sandrinna bahagia dan langsung memeluk Rey.Rey pun membalas pelukan Sandrinna sembari tersenyum.Dokter Alwi pun bahagia melihat pemandangan ini.

"Terimakasih suamiku .. kau memang hebat"ucap Sandrinna yang masih memeluk Rey.Rey pun hanya mengganguk kemudian melepaskan pelukannya lalu menatap Dokter Alwi.

"Terimakasih Dok .. Dokter adalah sahabat aku yang paling baik"ucap Sandrinna serasa memeluk Dokter Alwi.Dokter Alwi pun tersenyum lalu mengganguk karna baru kali ini Dia di peluk Sandrinna walau hanya sebatas teman.

SKIPP

Acara pelantikan calon Dokter akan segera di lakukan dan kini Mereka sudah berada di puncak begitu pun dengan Sandrinna dan Rey bahkan bukan hanya Mereka tapi Dokter Alwi juga.

HOSPITAL [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang