bagian 11

468 71 33
                                    

Dan Sandrinna pergi duluan agar tak di curigai namun ketika ingin pergi dari gudang.Ada yang menghadang Rey dari arah depan.Rey pun menatap Orang itu yang tengah menatapnya aneh.

"Sedang apa kamu disini calon Dokter Rey ?"tanya Seseorang.Rey pun menunduk dengan muka binggung dan gugup.Orang itu melipat tangannya dan menatap Rey tajam.

"A .. ak .. aku ....."jawab Rey gugup serasa mengantung dan Orang itu yang ternyata Dokter Arie menatap tajam Rey yang tengah gugup.

"Kenapa kamu gugup ? .. pasti kamu sedang menyembunyikan sesuatu dari kita semua .. Iyahkan ngaku"tanya Dokter Arie curiga yang menuduh Rey dan ..............

"Dia lagi cari kodok yang saya suruh Dokter Arie"ujar Sandrinna yang tiba - tiba datang.Rey dan Dokter Arie saling tatap dengan tatapan tajam sekali.Sandrinna pun mengelah nafas.

"Apa yang saya katakan belum jelas ? .. kecurigaan Dokter terhadap suami saya sungguh ngak masuk di akal"lanjut Sandrinna.Dokter Arie pun mengepal tangannya lalu pergi dengan emosi.

"Makasih yah sayang ku .. kamu sudah membantu aku tadi dari Dokter Arie"ucap Rey serasa tersenyum sembari memegang pinggang Sandrinna.Kini posisi Mereka berhadapan.

"Gak perlu bilang terimakasih .. memang begitu kan sebagai suami istri .. yuk kita ke kamar .. aku udah ngantuk banget sekarang"saut dan ajak Sandrinna yang dari tadi menguap Mulu.

Dan akhirnya Mereka melanjutkan langkahnya ke kamar villa Mereka.Rey mengandeng Sandrinna di sepanjang jalan menuju ke kamar Villa.

SKIPP

Udara sejuk begitu terasa di villa yang letaknya di antara hamparan teh pepohonan rimbun yang membuat udara begitu sejuk Rey tidak mau ketinggalan untuk menghirup udara sejuk itu.

Saat ini Dia sudah berada di depan kamar Villa yang berhadapan langsung dengan perkebunan teh itu.Dia merentangkan tangannya serasa menikmati udara sejuk itu.

"Mmmm ... Andai aja udara di Jakarta seperti ini .. sejuk dan bersih ... mungkin masyarakat akan hidup lebih sehat"gumam Rey serasa berkacak pinggang menatap kebun teh.

Dan terlihat banyak penduduk lokal yang sedang sibuk memetik teh di perkebunan yang begitu luas.Rey tersenyum melihatnya pemandangan yang jarang di jumpai itu.

"Pagi - pagi sudah membicarakan dampak polusi aja mas dan sepertinya calon Dokter yang satu ini keperduliannya besar juga yah"ujar seorang wanita yang baru saja keluar dari kamar Villa sebelah Rey dan Sandrinna itu.

"Oh Iyah .. kok kamu sendirian .. Dokter Sandrinna kemana ?"lanjut wanita itu serasa bertanya kemudian melihat ke kamar Villa Rey dan Sandrinna dari tempatnya.

"Dia masih tidur Dok .. kecapean .. kemarin kan dia harus mengoperasi beberapa pasien dan sorenya langsung kesini"jawab Rey dan wanita itu hanya mengganguk tanda mengerti.

Dokter yang sedang mengobrol dengan Rey itu adalah Dokter Aqeela.Dokter spesialis saraf sama seperti Dokter Arie itu sudah memiliki suami juga yang sama - sama Dokter juga di hospital.

"Dokter kenapa bangun pagi - pagi sekali ? Bukannya enak bangunnya siangan dikit dok"tanya Rey sembari memetik daun bunga anggrek Yaang ada di depan kamar villanya.

DI DALAM KAMAR VILLA

Ketika mereka sedang asyik mengobrol di depan teras depan kamar.Sandrinna justru baru bangun dari tidur lelapnya namun Dia mengeluh sakit di sekujur tubuhnya itu.

"Aduh .. apalagi yang Dia masukin ke makanan .. rasanya pegel banget badan aku .. aduh aku ngak bisa bangun rasanya"gumam Sandrinna yang masih di dalam selimut dan tangan kanannya memegang jidatnya.

HOSPITAL [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang