bagian 9

479 71 19
                                    

Pasien itu pun berdiri dan langsung menatap Rey dan Dokter Alwi dan Mereka pun terkejut satu sama lain terlebih Rey yang melihat pujaan hatinya sedang berada di depannya.

"Sandrinnaaaa ... Cintaku .. sayangku .. kamu sudah sadar sayang"pekik Rey yang gembira serasa menghampiri Sandrinna dan Sandrinna hanya tersenyum lalu memeluk Rey.Sandrinna pun langsung melepas pelukannya.

"Dia .. Dia kenapa ada disini ?"heran Sandrinna serasa menunjuk Dokter Alwi.Rey pun langsung mengganguk dan menjelaskan semuanya ke Sandrinna.Sandrinna pun kaget mendengarnya.

"Aku ngak menyangka Dokter Arie yang terkenal baik bisa seperti itu .. jahat banget"gumam Sandrinna tak percaya dengan apa yang Dia denger.Rey pun langsung memeluk Sandrinna untuk menenangkannya.

SKIPP

Sudah beberapa hari Sandrinna di izinkan pulang ke rumah.Rey selalu menatap wajah cantik Sandrinna yang tengah duduk di ranjang serasa membaca buku tebalnya dan lalu Sandrinna pun menatap balik Rey.

Rey pun langsung menunduk serasa berpura - pura membaca bukunya.sabdrinna pun tersenyum dan langsung berdiri untuk menaruh buku dan kacamatanya karna Dia kalau baca harus memakai kacamata.

"Sejak kapan ada orang baca buku dengan buku yang terbalik ?"ujar Sandrinna yang menyindir Rey Rey pun langsung membenarkan bukunya dengan muka yang malu banget.

Sandrinna pun menggeleng - geleng melihat tingkah suaminya itu kemudian ingin melangkah namun tiba - tiba Rey menariknya hingga jatuh di tubuhnya yang sedang tiduran di ranjang.

"REYYY ... MESUMNYA KELUAR IH .. INI MASIH PAGI TAHU"pekik Sandrinna di dalam pelukan Rey yang asyik memegangi perut Sandrinna agar istrinya tidak lari darinya karna sedari tadi Sandrinna berontak.

"Pagi .. siang .. sore ... Malam bagi aku sama aja sayang ... Aku mau cepet - cepet punya anak dari kamu"ujar Rey yang semakin erat memegangi perut Sandrinna dan sesekali Sandrinna tertawa karna geli.

"Ahahah ...Rey geli aahh"tawa Sandrinna kegelian.Rey bukan hanya mengelus perut Sandrinna melainkan meniup telinga Sandrinna sehingga Sandrinna mengelinjang kegelian.

Bukannya menyudahi Rey semakin menjadi - jadi bahkan kemeja Sandrinna kancingnya sudah terbuka semua oleh perbuatan Rey namun tiba - tiba ada yang mengetuk pintu kamar Mereka.

Rey pun menyudahi aksinya dan langsung turun dari ranjang ketika ingin membuka pintu.Pintu itu sudah terbuka terlebih dulu dan yang datang adalah Profesor Robert.

"Papi ngak menggangu kalian kan ? ( Mereka pun mengganguk ) .. Loh Sandrinna kamu kenapa sayang .. kok panas - panas gini ada di balik selimut ?"tanya Profesor Robert binggung.

Sandrinna pun menatap Rey yang hanya mengaruk - garuk kepalanya yang tak gatal sembari nyengir kuda.Sandrinna kemudian memeluk selimutnya dan berpura - pura.

"Aku sedikit demam Pi .. yah demam .. makanya Sandy selimutan .. papi mau ngapain kesini ?"jawab Sandrinna serasa bertanya balik.Profesor Robert pun tersenyum dan langsung menunjukan sesuatu.

Ternyata yang ingin di tunjukan ke Rey dan Sandrinna adalah sebuah koran yang Dia bawah sedangkan di balik selimut Sandrinna mengancing kemejanya satu persatu.

"Coba kalian liha .. hospital masuk berita di Australia.. ini membuktikan bahwa kemajuan hospital sudah semakin maju"ujar Profesor Robert bangga.Rey pun mendekat begitu pun Sandrinna yang sudah selesai mengancing bajunya.

"Mana coba Sandy lihat pi"pinta Sandrinna serasa berlari kecil ke Profesor Robert berdiri namun belum juga mengambil alih korannya.Sandrinna langsung di suruh berhenti.

Sandrinna pun binggung serasa menatap profesor Robert dan Profesor Robert pun menghampiri putrinya itu dan langsung menatap ke arah baju Sandrinna.

"Kebiasaan kamu .. kalau masang kancing pasti kelupaan satu"ujar Profesor Robert serasa mengancing ujung baju Sandrinna yang terlupakan.Sandrinna pun menunduk karna malu kepada Rey yang tengah menahan tawa.

HOSPITAL [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang