bagian 25

447 71 45
                                    

Sandrinna menatap sebuah kotak berwarna pink kemudian Dia buka kotak itu dan di kotak itu ada bekas testpack bergaris dua,Sebuah surat dan juga akte cerainya.Dia tatap semua benda itu.

"SANDRINNA"panggil seseorang yang membuat Sandrinna kaget dan langsung menaruh kotak itu di bawah keranjangnya dan kemudian bangkit dengan wajah yang panik dan Orang itu pun masuk dan ..............

Ternyata abangnya yang masuk ke kamarnya.Sandrinna terlihat gugup karna takut jika abangnya mengetahui apa yang tadi Dia pegang namun nampaknya Al tidak mengetahui apa yang tadi Sandrinna pegang.

"Abang kesini cuma mau kasih tahu kamu .. besok Abang mau ke hospital .. mau ketemu Amanda .. besok kita bareng aja yah berangkatnya"ujar Al dan Sandrinna pun mengganguk kemudian Al pun keluar dari kamar Sandrinna.

"Syukurlah"gumam Sandrinna serasa mengelah nafas panjang kemudian langsung mengunci kamarnya yang tadi Dia lupa kunci.Dia pun mengambil kotak itu lagi dan membukanya lalu mengambil sebuah testpack.

Dia mengingat awal mulanya tahu jika selama ini dirinya hamil namun baru menyadari ketika dirinya di Belanda.Memory itu pun berputar dengan jelas di otak Sandrinna saat ini.Kenangan yang entah bahagia atau sedih.

ON FLASBACK

Setelah cemas memikirkan mimpinya tentang Rey.Sandrinna pun merasa jika kepalanya sangat pusing dan ternyata bukan kali ini saja.Dia sering mengalami pusing sebelumnya dan tepatnya sejak proses perceraian itu.

"Kenapa pusingnya kumat lagi yah .. apa aku harus periksa ke rumah sakit ? .. Mungkin besok aku akan periksa .. sekarang aku minum obat sakit kepala aja deh"gumam Sandrinna lalu melangkah ke sebuah laci.

Laci tempat obat - obatan tersedia di apartemennya.Sandrinna meminum satu butir obat itu dan Dia pun langsung tiduran di tempat tidur sembari menatap keluar jendela yang sengaja Dia buka.Perlahan - lahan Sandrinna pun tertidur.

PUKUL 20 : 00 WAKTU BELANDA

Sandrinna terbangun dari tidurnya.Dia kaget karna hari sudah malam.Dia pun segera menutup semua jendela dan lampu apartemennya setelah itu Dia ke arah dapur untuk mengambil air minum karna Dia merasa haus.

Namun ketika Dia minum tiba - tiba Dia merasa ingin muntah sekali.Dia pun memuntahkan air yang Dia minum tadi.Dia coba lagi namun tetep sama.Dia memuntahkannya.Sandrinna pun memegang perutnya.

Fikiran - fikiran negatif langsung muncul di otaknya.Wajahnya begitu cemas dan takut ketika Dia baru ingat jika dirinya sudah telat menstruasi 3 bulan lamanya.Itu artinya Dia sudah tidak menstruasi ketika Dia masih menjadi istri Rey.

"Ngak .. mungkin karna aku begitu stres memikirkan perceraian aku jadi aku telat menstruasi .. yah mungkin begitu"gumam Sandrinna berusaha positif thinking.Dia kemudian langsung memakai sweaternya.

Kemudian Dia pun keluar dari apartemennya berjalan menyusuri koridor apartemennya yang masih sedikit rame namun ketika dan jika malam Belanda begitu dingin.Sandrinna terus berjalan ke sebuah toko.

Setelah sampai di toko itu Dia pun membeli sesuatu setelah itu Dia pun kembali ke apartemennya.Di apartemen Dia terus natap benda tipis kecil panjang itu dengan harap - harap cemas lalu Dia pun melangkah ke toilet.

10 menit akhirnya Dia keluar dari toilet dengan wajah yang syok dan tak percaya jika kini kehidupan baru telah berada di dalam dirinya lebih tepatnya di dalam perutnya.Sandrinna memegang perutnya.Dia berjalan lalu duduk di tepi ranjang

"Kenapa hal ini baru aku sadari setelah semuanya hancur kaya gini"gumam Sandrinna serasa menatap lurus kedepan dengan wajah yang masih terlihat syok.Dia terus memegang perutnya lalu meremasnya.

HOSPITAL [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang