33. siang-siang

508 73 12
                                    

33. siang-siang

rumah jongin  itu super asri jadi yang sehun lakuin di siang hari yang lumayan membosankan adalah duduk di teras rumah jongin bersama dengan yee joon. sehun duduk memangku yee joon sambil menikmati waktu dan sedang asik melihat kesekeliling tempat yang membuat bocah gendut itu penasaran.

sehun mengusapi pipi yee joon dan sesekali  mencubiti pipi gendut yang sangat menggemaskan itu. untung anaknya sudah kenyang jadi tidak rewel dan banyak maunya. sehun kan jadi bisa menikmati siang harinya yang lumayan panas ini dengan tenang. 

sehun melihat ke sekeliling dan menemukan sesekali beberapa tetangga jongin lewat dan menyapanya. yah bagaimanapun sehun termasuk kedalam salah satu manusia tampan di desa jongin. jadi sehun harus tetap ramah kan?

meski tidak semuanya terekspose setidaknya sehun masih dikenal sebagai menantu bapak kim yang paling tampan. 

"emmaaa~" gumam yee joon yang membuat sehun tertawa

"kenapa-kenapa? si gendut ingin ganti posisi yang lebih enak ya?" tanya sehun sambil mengubah posisi yee joon yang awalnya bersandar di pangkuannya kini sehun baringkan di sebuah karpet yang sudah jongin siapkan untuk keduanya.

sehun membiarkan si kecil yee joon mengulat sebelum berbaring dengan nyaman kembali di karpet yang cukup tebal plus bantal kecil kesayangannya dan juga boneka lucu miliknya membuat si kecil semakin nyaman saja.

"uhh sudah enak iya, tidak protes lagi?" goda sehun sambil menciumi wajah si kecil yang kini tertawa. menggemaskan sekali. 

sehun terlalu fokus menjaga yee joon sampai tidak sadar jika ada beberapa tetangga jongin yang melihat kearahnya dan bayi lucunya yang sedang bermain.

"loh mas sehun lagi liburan disini ya?" tanya suara perempuan yang membuat sehun menoleh dan sehun baru menyadari beberapa tetangga jongin sudah berkumpul di pintu teras rumah jongin.

"oh, iya bu mumpung bisa cuti" kata sehun sambil tersenyum, berusaha untuk bersikap ramah sebenarnya.

"wah akhirnya setelah sekian lama bisa melihat mas sehun lagi" sahun ibu yang lain yang membuat sehun hanya bisa tersenyum kikuk. 

sehun jelas berkeringat dingin membayangkan bagaimana jika jongin mendengar apa yang tetangganya ini katakan. bisa gila sehun jika jongin marah karena kejadian tadi pagi saja masih membuat sehun ketar-ketir mengingat jongin yang masih saja diam dan tidak mau menjelaskan di bagian mana sehun bersalah.

"bekerja di daerah lain membuat tidak bisa selalu pulang setiap hari" jawab sehun masih mencoba untuk bersabar.

"iya benar, oh itu anaknya?"

"iya, putra pertama kami"

"wah tampan sekali dan lucu seperti mas sehun" ucap seorang ibu yang disambut tawa oleh ibu-ibu yang lain yang membuat sehun semakin salah tingkah saja.

"oh ibu-ibu berkumpul disini juga?" tanya jongin yang datang dari dalam rumah sambil membawa botol susu untuk yee joon dan sukses membuat semua mata kini tertuju pada jongin yang tersenyum ramah. 

"iya, tumben bisa pulang kesini jongin" kata seorang ibu yang sehun duga sebagai salah seorang teman jongin mungkin dimasa lalu.

"iya suami baru bisa ambil cuti, abdi negara memang sulit pergi liburan dan bebas seperti yang lain" ucap jongin  sambil melihat kearah ibu-ibu yang berkumpul satu per satu. 

"iya, mana tempat kerjanya jauhkan jadi harus benar-benar diperhitungkan biar liburannya lama"

"nah itu tahu" jawab jongin sebelum tertawa menyebalkan yang membuat semua orang langsung sadar dengan apa yang terjadi dan langsung pamit begitu saja meninggalkan jongin, sehun dan si kecil yee joon.

benar-benar sehun tidak beruntung sama sekali, menyebalkan.

tbc

Yuhuuu!!! Cerita yg berkarat ini akhirnya back juga wkwkwk 🤣🤣🤣

Mari baca dari awal lagi gengs biar semakin afdol kek owe beberapa saat yg lalu.

See ya soon.. 🤭🤭🤭

SEKAI DAILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang