23 - apasih?

717 121 53
                                    

23 - apasih?

pagi ini jongin terbangun di kamar sehun yang lama. si kecil yee joon masih ada di pelukannya. sehun juga masih menutup mata dengan tangan yang ada di pinggang jongin. jongin tersenyum sebelum bangkit dari tidurnya dan menempatkan bantal di tempatnya tadi berbaring untuk menjaga yee joon agar tidak terjatuh.

jongin memutuskan untuk mandi dulu sebelum turun dari kamar sehun dan berjalan ke dapur milik mertuanya. jongin menemukan sang mama yang sedang sibuk memasak menu makan pagi mereka. jongin berjalan mendekat dan berdiri di samping sang mama mertua dan mengagetkan mamanya itu.

"sudah bangun jongin?" tanya ibu mertuanya itu.

"iya mama, maaf sedikit terlambat, aku bantu ya?"

"boleh, cuci saja sayuran  dan di potong ya"

"iya mama"

jongin tersenyum dan mulai membantu mamanya itu untuk mencuci dan memotong beberapa sayuran dan kemudian hanya melihat bagaimana sang mama yang sedang memasak. pukul 8 pagi papa turun dari kamar dengan keadaan lebih segar dengan pakaian santai yang langsung duduk di meja makan di temani kopi dan koran paginya.

tak lama setelah itu sehun juga turun dari kamarnya dengan yee joon yang ada di pelukannya. wajahnya merah dengan air mata di kedua matanya. sepertinya si kecil tadi sempat menangis. sehun segera berjalan menghampiri jongin dan membuat yee joon langsung merengek dan mengulurkan tangannya pada jongin yang membuat sehun tertawa.

"anak kecil ini benar-benar manja sekali dengan mamanya. kesal aku" ucap sehun sambil menyerahkan si kecil ke mamanya.

"jangan menggerutu sehun" ucap papa yang membuat sehun mendengus sedang jongin tertawa geli.

"yee joon lapar dan papa tidak peka ya sayang" ucap mama sambil mengusap pipi yee joon yang ada di dalam pelukan menantu kesayangannya itu.

"sepertinya iya mama, sebentar ya aku bawa yee joon kekamar dulu ya mama" ucap jongin sebelum membawa yee joon kembali ke kamarnya. menyusui bayi gendutnya dulu sebelum bayinya mulai untuk menangis karena merasa lapar.

jongin membaringkan yee joon dan mulai menyusui bayi kecilnya itu. yee joon juga nyaman saja berbaring dan mulai menyusu, memenuhi rasa haus dan laparnya. jongin menepuk pantat yee joon yang berlapis popok. jongin yakin sehun sudah mengganti popok yee joon sebelum membawanya turun tadi.

jika di kamar mama dan si kecil sedang sayang-sayangan maka di bawah mama oh sedang mengomeli putra satu-satunya karena tidak bisa menjaga anaknya dan membiarkan menantunya makan dulu sebelum menyusui. sehun bahkan dapat cubitan di pipi karena mamanya sedang kesal. 

meski pada akhirnya mama tetap membiarkan sehun sarapan meski dengan dengusan dan juga kekesalan. sehun yang sudah terbiasa hanya bisa mendengus tapi tetap makan juga.

"jadi kita kerumah paman kapan mama?" tanya sehun kemudian.

"kenapa memangnya? sudah akan mengatur reuni-reuni dengan teman-teman mainmu?"

"iyalah mama, makanya ayo katakan kapan acaranya supaya bisa mengajak yee joon dan jongin main." ucap sehun santai yang membuat mama oh mendengus kesal.

"besok sepertinya" ucap mama membuat sehun mengerutkan dahinya. yang benar saja mamanya ini, kenapa menjawab dengan ragu segala?

"jangan sepertinya dong mama, yang serius jangan ragu-ragu" gerutu sehun yang membuat mama oh inginnya mencubit sehun saja.

"jangan membuat ibu mu marah oh sehun" ucap papa sehun sambil melipat koran yang sedari tadi dibacanya.

"ya ya ya, iya papa" ucap sehun sambil makan dengan cepat. karena sehun yakin sebentar lagi jongin akan datang dan saatnya sehun menjaga yee joon.

dan benar saja jongin datang beberapa saat kemudian sambil menggendong yee joon di pelukannya. sehun yang melihat kedatangan jongin langsung bangkit mencuci tangannya dan berjalan mendekat kearah jongin dan mengambil yee joon dari pelukan jongin.

"makan dulu yank, aku ajak si adek keluar lihat matahari" ucap sehun yang langsung kabur tanpa menunggu jawaban dari jongin.

sehun menuju ke halaman depan rumahnya yang langsung menghadap kearah jalan komplek perumahan dimana orang tuanya tinggal. sehun duduk di bawah pohon mangga kesayangan papanya yang entah tahun ini sudah berbuah apa belum. sehun duduk dengan tenang hingga ada beberapa tetangga yang mulai berkerumun di depan rumahnya.

biasa tukang sayur datang dan sehun hanya cuek saja sambil memeluk yee joon dengan aman di pelukannya. membiarkan bayinya melihat sekeliling dan belajar dengan melihat. uh lucu sekali melihat si gendut melirik ke kanan dan ke kiri mencari-cari entah apa.

"loh mas sehun kan?" tanya seorang ibu yang melihat sehun tersenyum pada bayinya yang bertingkah lucu dan menggemaskan.

"iya bu" jawab sehun singkat sambil tersenyum, berusaha ramah saja sebenarnya.

"lagi liburan ya? itu anaknya?" tanya ibu itu lagi.

"iya ambil cuti bu, dan iya ini anak saya" 

"wah lucu banget, namanya siapa?"

"namanya oh yee joon" ucap sehun sambil menunjukkan wajah bayinya pada para ibu yang sedang berkumpul membeli sayuran itu.

"ganteng banget lho mas anaknya" 

"bapaknya juga ganteng kok bu" ucap sehun yang membuat dirinya sendiri tertawa.

"ya ya ya" ucap mama oh yang berjalan santai keluar dari rumah dan bergabung dengan para ibu dan mulai sibuk memilih sayuran.

"jika dilupakan bahwa anak itu yang membuat komplek kita nyaris seperti arena tawuran setiap hari" gerutu ibu yang membuat sehun mendengus.

"apasih mama nih" gerutu sehun tidak terima.

tbc

Kangenin owe yuuuuk yuk 🤣🤣🤣

Yok komen yok biar rame banget uhuy 🤣🤣🤣

SEKAI DAILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang