30. hmm - 2
setelah memberikan selamat dan lain sebagainya kini acara santai di temani beberapa camilan dan juga teh dimulai. yee joon berganti duduk di pangkuan jongin sepertinya lelah berada di pangkuan papa.
yee joon menyandarkan punggungnya di tubuh mama sambil melihat sekeliling yang banyak orang. tidak biasanya yee joon melihat begitu banyak orang karena biasanya yee joon hanya bersama mama, papa, mba ji atau kakek dan neneknya.
di tambah kini ada orang asing yang menyentuh tangannya dan minta perhatiannya membuat yee joon terganggu juga dan langsung menarik tangannya menjauhi tangan orang asing yang mencoba merayunya itu.
"emm!!" gumam yee joon sambil menarik tangannya menjauhi tangan putri paman sehun yang mencoba menggoda yee joon.
"oh maaf, yee joon sedikit tidak ramah seperti papanya" ucap jongin dengan senyuman pada putri paman sehun ini.
"tidak masalah kak, bayimu lucu sekali sih"
"kalau sedang lucu dia pasti lucu kalau sedang tidak ya tidak" jawab jongin dengan senyuman sambil melihat yee joon dan memainkan tangannya yang terkepal.
"aku sedikit khawatir karena bayiku jarang bergerak, dia hanya diam sepertinya hobinya tidur"
"tidak masalah"
"oh iya, di pegunungan bagaimana rasanya? disana dingin?"
"ya, menyenangkan disana. kita bisa lakukan apapun"
"tidak jauh dari perkotaan?"
"sedikit tidak terlalu jauh"
"benarkah?" tanya putri paman sehun yang terdengar seperti sedang meremehkan.
"ya tentu saja. disana dan disini hampir sama, bedanya hanya kalau disana jika tidak suka, menyindirnya terang-terangan bukannya secara halus seperti disini" ucap jongin lengkap dengan senyuman yang di berikan untuk putri paman sehun yang terlihat kaget dengan apa yang jongin katakan.
"kenapa berkata seperti itu?" tanya putri paman sehun dengan nada yang tidak suka.
"memang nyatanya begitu, mau bagaimana lagi?" kata sehun yang tiba-tiba tertarik dengan pembicaraan yang jongin dan sepupunya itu lakukan.
"mau coba hidup di pedesaan yang asri tidak? kalau iya ikut denganku dan coba hidup disana. tidak terlalu buruk tinggal di tempat yang baru, yang buruk hanya kalau kamu tidak bisa menyesuaikan dirimu dengan yang ada di sana" jawab sehun dengan suara tenang yang membuat sepupunya langsung terdiam.
"bekerja di daerah menyenangkan sehun?" tanya bibi sehun yang membuat perhatian sehun teralihkan dari putri paman ke istri paman yang sama menyebalkannya dengan sang putri.
"menyenangkan tentu saja bibi, disana orangnya ramah dan menghormati pekerjaanku dengan baik juga. yah memang siapa yang tidak ingin jadi dokter dengan status pasti dan pekerjaan juga gaji yang pasti juga? bibi tidak perlu khawatir kami baik-baik saja disana" ucap sehun dengan senyuman dinginnya yang membuat jongin hanya bisa diam.
"bibi tenang saja, karena aku bahkan mampu keluar dari rumah setelah aku menikah jadi tolong khawatirkan yang lainnya saja, jangan aku dan keluarga ku" tambah sehun yang membuat semua orang nyaris tersedak.
bagaimana tidak tersedak jika sehun menyindir tepat di tempat yang paling tidak diinginkan semua orang? putri pamannya kan memang sudah menikah semua tapi semuanya masih tinggal dengan paman sehun dengan berbagai alasan yang terkesan sedang dibuat-buat saja.
membuat muak saja. sehun dapat lirikan tajam dari mama nya dan cubitan dari jongin tapi itu semua tidak bisa membuat sehun berhenti, sehun tetap tersenyum seolah-olah tidak ada hal mengerikan yang akan terjadi. sehun bahkan mengabaikan keluarga pamannya yang sudah memerah menahan marah dan cuek saja menyeruput teh hangatnya.
sehun dan mulut tajamnya benar-benar menyebalkan sekali.
tbc
I'm back!!! Nih nih up lagi 🤣🤣🤣