07 : DIA

1.3K 148 16
                                    

BUDAYAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU <3

SELAMAT MEMBACA!!

***

Tin tin

Mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan rumah Kalrevas, dua orang laki-laki menggunakan kacamata hitam keluar dari sana.

Penampilan sangat rapih dan berwibawa membuat keduanya terlihat sangat tampan dan menawan.

"Mami kira gak jadi pulang," celetuk Nattaya bersedekap dada dan memandangi kedua laki-laki itu dengan pandangan sengit.

"Pergantian jadwal terbang," jawab laki-laki lebih tua bernama Keenan.

Nattaya melirik malas pada suaminya, ia malah merentangkan tangannya pada laki-laki di belakang Keenan. Laki-laki itu tersenyum dan memeluk Nattaya dengan erat, namun matanya terarah pada Kalrevas yang berdiri di belakang Nattaya.

"Mami rindu," ujar Nattaya.

"Me too."

"Ayo sapa dia," ujar Nattaya melepas pelukannya.

"Hi twins," sapa laki-laki itu tersenyum pada Kalrevas.

"I'm not your twins," balas Kalrevas namun tetap menarik laki-laki itu ke dalam pelukannya. "Jerk."

"So rude," balas remaja bernama Kalvares Zeus Angkara, saudara kembar Kalrevas, lahir lima menit setelah Kalrevas lahir.

"Waktunya kita makan malam," ujar Nattaya lalu berjalan masuk bersama suaminya.

Kalrevas dan Kalvares berjalan bersama, keduanya tengah menebarkan pesona ketampanan di rumah besar itu. Tidak ada perbedaan dari wajah keduanya, sangat persis dan sulit membedakan keduanya. Hal yang selalu di perhatikan untuk membedakan keduanya ada tatapan dan caranya berbicara.

"Kalrevas udah nunggu dari sore," celetuk Nattaya di meja makan.

"Rindu banget, ya?" tanya Keenan tersenyum miring.

Kalrevas berdecih kemudian berekspresi ingin muntah. "Siapa yang janji pulang sore tapi sampainya malam?" cibir Kalrevas.

"Ada sedikit masalah di sana," balas Keenan membela diri.

"Selalu ada masalah, riweh banget," cetus Kalrevas membuat Keenan mendelik sebal.

"Bisa kita makan dulu? Ceritanya bisa selesai makan," sela Kalvares tenang dan terdengar memerintah.

Nattaya mengangguk. "Kita selesaikan makannya dulu."

Kini mereka mulai sibuk makan, tak menghabiskan waktu yang lama hingga Kalrevas selesai dan segera naik ke atas untuk beristirahat di kamarnya.

"Lo gak ngajak gue istirahat," celetuk Kalvares muncul di balik pintu.

"Lo punya kamar sendiri," jawab Kalrevas mengabaikan kehadiran kembarannya.

Kalvares tersenyum, ia melangkah masuk dan duduk di kasur Kalrevas, sementara memandangi kakaknya yang berada di kursi belajarnya.

"Gimana keadaan Tita?"

Satu pertanyaan yang bisa membuat Kalrevas membalikkan tubuhnya dan menatap Kalvares tajam.

"Gue cuma tanya keadaan dia, Kal. Gue paham posisi gue," ujar Kalvares.

"Dia baik," jawab Kalrevas tanpa nada.

"Ajak dia kesini besok, gue pengen--"

"Kalvares, jangan buat gue bonyokin lo malam ini," potong Kalrevas tajam.

KALREVAS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang