20 : RUMAH SAKIT

1.3K 145 29
                                    

BUDAYAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU <3

SELAMAT MEMBACA!!

***

"Vegastor! Gue rasa kita semua di sini udah tau kalau sesuatu terjadi sama pemimpin kita. Kalrevas yang ternyata punya saudara kembar dan dia pergi dari rumah karena kabur dari kakeknya," ujar Guntur menatap para anggota. "Gue dan Svarga gak bisa bantu banyak. Pergerakan kita di batasi karena koneksi orang tua. Jadi di sini, gue cuma punya kalian dan gue harap kalian mau bantu Kalrevas."

"Terus Kalrevas dimana sekarang?" tanya salah satu anggota.

"Di rumah kakak gue," jawab Aman. "Kakak gue dokter dan semoga aja dia bisa sedikit bantu kembarannya bang Kalrevas."

"Kita harus bantu bang Kalrevas."

"Setuju, kita gak mungkin diam aja."

Guntur tersenyum, ia mengangguk dan menatap para anggota penuh harap. "Kalvares sakit parah, dia harus di rawat di rumah sakit tapi kakeknya itu punya koneksi yang kuat. Jadi untuk sekarang kita cuma bisa berdoa supaya kakak Aman bisa bantu mereka."

"Gimana kalau kita kumpulin duit?" tanya Ribut. "Mungkin gak banyak, tapi bisa bantu dan jadi pegangan bang Kalrevas."

"Setuju, kalau bukan Vegastor yang bantu, siapa lagi?" Bilal ikut bersuara.

"Setuju!"

"Gue juga."

"Ayo kumpulin!!"

Satu persatu dari mereka mulai mengeluarkan dompet, meski tak banyak tapi mereka mengumpulkan uang jajan mereka semua. Niat baik yang mereka lakukan untuk membantu sang pemimpin.

Di mana lagi mereka menemukan orang-orang baik yang saling peduli? Mereka lah yang bisa merubah takdir mereka sendiri. Dengan niat dan kebaikan, mereka bersatu untuk saling menjaga.

Mungkin sangat jarang terlihat, namun di balik itu semua, tersimpan rasa kasih sayang terhadap sesama. Para Vegastor yang sering di cap murid berandal, yang sering di cap murid nakal dan hanya kumpulan anak-anak remaja tak punya kerjaan ini memiliki rasa kekeluargaan yang sangat erat.

Karena mereka tak memikirkan pendapat orang lain, mereka hanya melakukan hal yang menurut mereka benar dan tentu saja tetap dalam aturan.

"Makasih banyak, ini pasti berarti untuk Kalrevas," ujar Svarga membawa uang yang terkumpul dan memberikannya pada Aman. "Bawa uang ini dan sampaikan salam kita semua ke Kalrevas. Kita gak bisa nemuin dia secara langsung, terutama gue dan Guntur."

"Iya bang, gue bakal sampaikan pesan lo." Aman menerima uang itu dan langsung menyimpannya di tas.

"Kalau gitu kita pergi dulu, bang," ujar Ribut yang berpamitan, ia akan pergi bersama Aman juga Bilal.

"Hati-hati, bro!!"

Saat sampai di luar markas, Guntur yang keluar lebih dulu sangat terkejut melihat Tita datang bersama Azzura.

"Guntur, Kalrevas dimana?" tanya Tita tanpa basa-basi.

Guntur langsung melirik Svarga yang baru datang bersama Ribut, Aman dan Bilal.

"Tita ngapain di sini?" tanya Guntur tersenyum.

"Tita cari Kalrevas."

"Kalrevas gak ada di sini," ujar Svarga menghampiri Tita. "Pulang aja, ya."

"Kalrevas dimana, Svarga? Kalrevas baik-baik aja, kan? Tita mau ketemu Kalrevas," ujar Tita menolak pulang.

"Kalrevas baik-baik aja, tapi sekarang kita belum bisa ketemu dia."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KALREVAS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang