17 : DIA TEMAN SEKOLAH

933 117 8
                                    

BUDAYAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU<3

SELAMAT MEMBACA!!

***

"Kalrevas kemana aja? Kok dari kemarin gak ada kabar?"

"Gue sibuk, Ta. Maaf, ya."

"Gak apa-apa kok, Kalrevas harus jaga kesehatan. Tita gak mau Kalrevas sakit, apalagi Kalrevas lagi sibuk banget."

"Tita."

"Iya?"

"Maaf, ya."

Mata, itu yang sangat sulit di tatapnya. Kalrevas sangat tak bisa melihat mata Tita, binar mata Tita seakan menyakitinya. Rasa bersalah membuatnya semakin tak sanggup untuk menatap gadisnya.

"Maaf untuk apa, Kalrevas?" tanya Tita tak mengerti.

"Untuk semua salah gue," jawab Kalrevas tersenyum tipis. "Gue kan suka jahat sama lo."

"Ih Kalrevas apaan sih? Kalrevas gak jahat sama Tita. Kalrevas itu baik banget tau," ujar Tita menolak, ia tersenyum dan menggenggam tangan Kalrevas.

"Kalrevas, lihat deh awannya bagus. Cuacanya panas, tapi berangin," sambung Tita menatap langit.

Kalrevas tersenyum, ia menarik kepala Tita untuk bersandar di pundaknya. Mereka berdua tengah berdiri di ujung pagar pembatas rooftop sekolah, menghabiskan waktu bersama di atas sana.

"Tita cantik banget," ujar Kalrevas mengelus rambut Tita.

"Ciee Kalrevas bilang Tita cantik," goda Tita penuh dengan perasaan senang.

"Gak cuma cantik, Tita juga baik. Pokoknya pacar gue yang terbaik," gumam Kalrevas memeluk Tita dengan erat.

Tita tersenyum, ia melingkarkan tangannya di pinggang Kalrevas, ia sangat rindu kekasihnya ini. Wangi Kalrevas selalu menjadi candu bagi Tita.

"Tita."

"Iya, Kalrevas."

"Kalau gue buat salah, gue mohon maafin gue. Tolong percaya dan jangan benci gue," tutur Kalrevas terdengar sangat lembut dan penuh harap.

"Kalrevas, Tita selalu percaya sama Kalrevas. Tita sayang Kalrevas, jadi Kalrevas tenang aja. Tita gak akan benci Kalrevas," balas Tita penuh keyakinan.

Lalu di bagian mana yang membuat Kalrevas ragu? Bukan kah ia sangat bersyukur memiliki Tita di sisinya, ia adalah manusia yang beruntung memiliki gadis polos yang penuh kebaikan di hatinya.

"Udah sore, ayo pulang," ajak Kalrevas melepas pelukannya.

Tita mengangguk, ia mengambil tasnya dan turun ke bawah bersama. Jam pulang sekolah sudah berbunyi satu jam yang lalu namun Kalrevas tidak berniat untuk pulang, ia ingin menghabiskan waktu dengan Tita terlebih dahulu.

Namun, sekarang waktunya Kalrevas untuk pulang. Ia harus segera ke rumah sakit, ia tidak ingin adiknya sendirian.

Mereka sampai di rumah Tita dengan selamat, lalu Tita langsung turun dari motor dan tersenyum pada Kalrevas.

"Makasih ya, Kalrevas."

"Sama-sama. Masuk gih, gue mau balik."

"Kalrevas gak mau mampir?"

"Lain kali aja."

***

"Kalrevas, ini Zalina. Mulai sekarang dia akan tinggal di rumah," ujar Amar, kakek Kalrevas.

KALREVAS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang