24. Second Male Lead Cha. 2

31 3 47
                                    

Kemudian louise pun membungkukkan tubuhnya, tak disangka Charlotte malah- menarik kerah bajunya, kemudian mencium bibirnya serta sedikit melumatnya. Kemudian Charlotte dengan santainya meninggalkan louise di tengah toko dan mengikuti pelayan yang ada di depan rak bibit bunga. Sontak wajah louise memerah dan mematung. Otaknya masih mencerna apa yang sudah istrinya lakukan.

Ia tersenyum malu. Kemudian memikirkan apa yang ia inginkan nanti saat honeymoon. Saat ia melihat ke sebelahnya. Ia mendapati bunga mawar dan mendapatkan ide licik. Yah kita nantikan kejutannya.

Setelah membeli bibit bunga. Mengingat sang surya mulai bergulir ke barat, keduanya pergi menuju penginapan milik Duke De Evans. Disana nampak pemandangan indah, dari perkebunan hingga pemandangan pegunungan yang memanjakan mata charlotte.

Sesampainya di penginapan, louise turun dan menyodorkan tangannya kepada charlotte. Dengan senang hati charlotte menerimanya. Keduanya masuk ke penginapan, sementara barang-barang keduanya sudah diambil oleh pelayan.

"tuan dan nyonya silahkan istirahat"

Louise pun menggandeng tangan Charlotte menuju kamar. Sesampainya disana louise melihat Charlotte bersiap mengambil baju dan pergi ke kamar mandi. Belum sempat charlotte mendekati pintu kamar mandi louise sudah menghentikannya.

"ada apa?"

"kau mau ke kamar mandi untuk ganti baju"

"iyalah"

"hei ganti baju disini saja kan sama saja"

"yang benar saja-"

"kita sudah suami istri, apa yang kau khawatirkan? Atau jangan jangan kau malu melihat tubuhku?"goda louise.

'yang benar saja. Boygroup yang aku latih saja sudah punya abs semua. Apalagi tidak hanya satu atau dua orang' batin charlotte.

"apasih yang kau pikirkan. Aku ke kamar mandi untuk sekalian menaruh pakaianku yang kotor"

"yah terserahmu. Oh iya kau punya rencana apa untuk hari ini?"

"aku ingin berlatih tentang tarian"

"ha?" louise kebingungan. Pasalnya istrinya ini terkenal hanya cerdas dalam urusan politik dan perdagangan. Untuk urusan menari ia tidak memahami apa apa, apalagi menyanyi, suaranya sangat sumbang.

"jangan berpikir aku hanya cerdas untuk mempekerjakan atau mengelola sesuatu saja. Sebenarnya, setelah pembatalan pertunangan. Aku mulai belajar seni sendiri di perpustakaan mansion."louise mengangguk paham. Mungkin saking sibuk istrinya dulu, maka perbaikan untuk keahlian seninya kurang terasah dengan baik.

"baiklah. Kau ingin dari yang mana dulu by?"

"menari"ujarnya sambil menampilkan smirk. Sementara louise menata istrinya bingung.

Kini keduanya ada di ruang latihan yang sudah disiapkan pelayan. Karena ini kegiatan dadakan, maka louise lah yang mengajari charlotte. Keduanya tengah pemanasan dan disela-sela itu louise memikirkan dansa apa yang bagus untuk ukuran pemula.

"lou, kau lama sekali. Ayo sekarang ajari aku"ujar charlotte. Sebuah ide pun melintas dibenak louise.

"baiklah, aku akan mengajarkanmu dansa persahabatan. Dansa ini biasanya dilakukan oleh sesame perempuan, bahkan tak jarang laki-laki dan perempuan menarikannya, ini mudah. Aku akan memberikan aba aba dan kau tirukan" Charlotte mengangguk paham

Selama louise mengajar, ia menjadi laki-laki yang manis dan tak banyak menggoda charlotte. Malah ia memuji charlotte yang cepat tanggap dengan langkah dan pergerakan yang sudah louise tirukan.

"aku tak tau kalau kau bisa melakukan tarian ini dengan baik. Aku rasa nyonya yang tadi menghinamu cukup tidak tau diri"

"hahaha, kau tidak boleh menghina seseorang dibelakangnya seperti ini"

Random ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang