4~•

1.1K 77 0
                                    

"Nay?"

Nay yang sedang bersiap-siap seketika menoleh pada Kin yang terlihat sedikit gugup itu.

"Soal semalam, gue minta maaf banget udah repotin lo-"

Tok... Tok... Tok...

Omongan Kin terpotong dengan suara ketukan pintu, Nay dengan cepat membukakan pintu tersebut.

"Ayok Nay, lu kan ada kelas bareng gue." Ray sudah berdiri di depan pintu dengan tangan yang disilangkan di depan dadanya.

"Eh iya tunggu." Nay berbalik, membawa tas nya lalu menatap Kin sekilas. "Ahh maaf kak, gue pergi duluan ada kelas pagi soalnya"

Sebelum pergi Nay menyempatkan tersenyum kecil pada Kin yang kini masih menatap pintu kamarnya.

Kin menghela nafas panjang, padahal tadi ia akan meminta maaf pada Nay karena sudah merepotkan nya.

Kin berbalik lalu berbaring di atas kasurnya, ia menatap kasur kosong yang ada di sebelahnya itu dengan seksama.

Mengingat kejadian saat dia yang terjatuh di atas tubuh Nay dan memikirkan saat mereka tidur berdua dengan jarak yang sangat dekat membuat wajah Kin seketika memerah.

Ia menutup wajah nya dengan tangan dan berusaha mengenyahkan pikiran yang aneh-aneh.

Kini Kin memutuskan untuk kembali tidur sebelum kelas pertamanya dimulai.

Sementara itu, alih alih langsung masuk ke kelas, si kembar kini mampir dahulu ke kantin untuk mengisi perut. 

Nay kini menatap sang kembaran tajam. Ray yang merasa ditatap kini menoleh pada Nay dengan bingung.

"Kenapa? Lu mau minta?" Tawar Ray menunjuk pada makanan yang ada di hadapannya.

Nay menggeleng kecil "lu kenapa dateng sih, padahal tadi kak Kin mau ngomong sesuatu sama gue." ucap Nay di sela-sela menyuap nasinya.

"Lu sama dia kan sekamar, bisa ngobrol nanti pas beres kelas."

"Bilang aja lu masih gak suka kalau liat gue deket-deket sama kak Kin?!" Nay memutar bola matanya malas.

"Iya emang, gue gak akan kasih izin sama orang yang mau deketin lu!" timpal Ray ikut menatap Nay tajam.

"Kenapa sih emang nya?"

"Kalau lu punya pacar nanti gue sama siapa coba? Gue kan gak punya temen lagi bego" seketika Nay tertawa menanggapi kalimat konyol yang Ray katakan.

"Gitu doang? Kan ada Day" ucap Nay sedikit tertawa.

"Emangnya gue bisa nempelin Day kayak sama lu? Udah dah sekarang lo cepetan makannya, bentar lagi kelas" ucap Ray yang sudah menyuap suapan terakhir nya.

Nay sempat berdecak kesal, namun ia tetap menuruti apa yang Ray katakan tadi. Setelahnya, si kembar itu pergi menuju kelas.

***

Tok tok tok!

"KINARA WOE LO UDAH BANGUN KAN?!" Sebuah suara dari depan pintu terdengar, membuat Kin seketika terbangun.

Ia mengumpat saat melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 11.30, hampir saja ia kebablasan tidur dan melewatkan kelas nya.

Buru-buru wanita berambut panjang itu membukakan pintu dan terpampang lah wajah kesal sang teman, Arin.

"Lama banget buat buka pintu doang" omel Arin yang hanya dibalas oleh kekehan kecil dari Kin.

"Tunggu bentar, gue mau cuci muka dulu terus dandan bentar. Gak lama kok" Kin kembali ke dalam kamar lalu benar-benar melakukan apa yang tadi ia katakan.

CAUSE I'M YOURS (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang