14~•

630 51 0
                                    

"Mentang mentang udah jadian, pacaran didepan gue mulu cih" Nay bergumam masih merasa kesal karena sang kembaran asik bermesraan di depan matanya, ia merasa iri tentu saja.

Nay yang baru keluar dari kafe milik Al untuk membeli beberapa dessert, menatap kantung disebelahnya yang berisi kue untuk sang senior. Nay tersenyum kecil lalu berjalan lebih cepat, ia ingin cepat-cepat memberikan kue di tangan kanannya ini kepada Kin dan melihat wajah senang nya.

Tak perlu memakan waktu lama, sekarang Nay sudah berada di dalam kamarnya. Nay menoleh mencari keberadaan Kin, ia mendekat pada pintu toilet lalu mengetuknya.

"Kak Kin ada di dalam?"

"Iya kenapa Nay?" Suara Kin terdengar dari dalam toilet.

"Ahh gak apa-apa" ucapnya sedikit lega, ia kira Kin pergi kemana tadi.

Tak mau mengganggu kegiatan Kin, Nay menaruh kue tersebut diatas meja kecil. Sementara dirinya membereskan barang yang akan ia bawa pulang kerumah.

Hari ini sudah hampir seminggu sejak sang kembaran terkena masalah, sekarang keadaan Ray membaik, masalah Al dan Callytha juga sudah dibereskan.

"Tadi kenapa Nay? Omong-omong hari ini jadi pulang kerumah?" Kin melangkah keluar dari kamar mandi dan mendekati Nay.

Nay berbalik lalu mengangguk "iya Kak. Oh itu tadi gue kan ke Kafe nya Kak Al, terus pas liat kue itu aku ke inget Kakak. Rasanya gak terlalu manis jadi gue beli satu buat Kak Kin" tunjuk Nay pada kue di atas meja tersebut.

"Ehh beneran? Makasih ya Nay" Kin tersenyum manis, wanita itu mengambil sendok kecil dari dapur kemudian duduk untuk memakan kue nya.

Satu suapan masuk kedalam mulut Kin, benar kata Nay tadi rasanya tak begitu manis tapi tetap terasa enak.

"Hmm manis nya pas banget buat gue, sini coba Nay!" Kin menjulurkan tangannya yang memegang sendok.

Nay mendekat, memakan suapan yang diberikan Kin. Wajah nya sedikit memerah karena malu ditambah Kin menatap nya begitu lekat.

"Udah pasti makanan dari kafe nya Kak Al enak-enak, Ray beruntung banget nanti bisa makan makanan enak yang Kak Al buat" celetuk Nay membuat Kin sedikit mengerut tak suka.

"Gue juga bisa masak Nay, lo harus banget nyobain masakan gue ya" Kin berucap tak mau kalah, Nay terkekeh lalu mengangguk.

Setelah Kin mengatakan perasaannya itu hubungannya dengan Nay tak ada yang berubah, hanya saja Nay merasa jika Kin lebih care kepadanya? Atau mungkin Nay saja yang baru menyadari hal ini?

Nay merasa senang tentu saja, ia akan membicarakan hal ini setelah ia meminta saran pada kedua orangtuanya nanti.

Dering ponsel milih Nay berbunyi, ia melihat nama Ray pada layar lalu segera bangkit dari posisinya. Tidak salah lagi pasti Ray sudah berada di depan gedung asramanya bersama Al.

"Gue pulang dulu ya Kak" Nay berucap sambil mengambil tas yang ia bawa di pundak kanannya.

Kin ikut beranjak, dengan tiba-tiba senior nya itu memeluk nya dari depan membuat Nay sedikit membeku.

Kin merasa tak rela ditinggal Nay walau hanya untuk beberapa hari. Nay tersenyum kecil lalu mengusap usap punggung wanita cantik itu dengan lembut.

"Hati-hati ya Nay" ucap Kin setengah berbisik tepat di samping telinganya. Nay mengangguk lalu segera pergi dari hadapan Kin.

***

"Mom serius nih gak masalah?" Nay yang duduk di sofa di sebelah Ravelita, Ibu Nay tercinta.

"Gak masalah tentang apa?" Ravelita yang asik memakan cemilan itu menatap anak perempuan nya sekilas.

CAUSE I'M YOURS (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang