6~•

940 62 0
                                    

"Maaf banget Kak, gue gak tahu Kak Kin ada di dalam kamar mandi" ucap Nay yang kesekian kalinya, Kin yang duduk diatas kasur nya tertawa canggung dengan wajah yang memerah karena malu.

"Iya gak apa-apa Nay, gue juga lupa kunci pintu nya tadi. Tapi itu hidung lo masih berdarah" Kin menarik Nay agar duduk disampingnya, ia juga mengambil tisu lalu membantu Nay membersihkan darah yang masih keluar dari hidungnya.

Kin membersihkan dengan hati-hati, dengan tangan kiri nya yang memegang tengkuk Nay. Wanita blasteran itu refleks menahan nafas nya karena jarak mereka yang begitu dekat.

"Kenapa bisa mimisan gini Nay?" Tanya Kin yang masih fokus pada Nay.

"I-itu... tadi sempet kebentur pintu kak" ucap Nay berbohong, ia mana bisa memberitahu Kin kalau dia mimisan hanya karena melihat tubuh Kin yang bisa dibilang indah itu.

"Ahh, lain kali hati-hati Nay" ucap Kin percaya pada kata-kata Nay tadi.

Tak lama dari itu suara dering ponsel Nay berbunyi. "Sebentar Kak" Nay bangkit lalu mengambil ponsel nya yang sedang di charger di atas meja belajarnya.

Nay menyipitkan matanya, padahal tadi ia sudah bertemu dengan Ray kenapa laki-laki itu menelpon dirinya lagi?

"Kenapa Ray?" Ucap Nay ketika sudah menekan tombol hijau pada layar.

"..."

"Kan tadi lu bilang sendiri katanya asrama cowok penuh gimana sih" Nay terlihat mengerutkan dahinya.

"..."

"Hah pindah? Enak aja gak mau ah, Mommy juga pasti gak ngasih izin kalau pindah sekarang"

"..."

"Emang kenapa sih?"

"..."

"PFTT... HAHAHAHA Kasiannn, itu karma Ray namanya"

"..."

"Nanti juga Kak Al bosen terus berhenti jahilin lu Ray, jangan terlalu kesel ya sama dia nanti malah jatuh cinta, byee..."

Nay menutup sambungan telfon nya lalu menggeleng-geleng kecil, heran dengan Ray yang tadi merengek minta pindah karena tak mau sekamar dengan Al.

"Aneh aneh aja emang Ray, suruh siapa juga nyari ribut" ucap Nay kecil sembari kembali ke meja Kin dan mulai membersihkan tisu-tisu yang ada di sana.

"Ahh iya cowok yang bareng sama lo itu siapa? Saudara lo Nay?" Tanya Kin yang sudah penasaran hal ini sejak waktu itu.

"Ohh itu Ray, dia kembaran gue kak" ucap Nay kembali duduk di samping Kin.

"Hmm pantesan nempel terus sama lo"

"Dia mah emang dasar nya gak ada temen jadi nempel terus ke gue, mana dia kalau pergi minta anter mulu" ucap nya sembari memutar bola matanya malas.

Kin terkekeh kecil saat Nay terlihat kesal saat membahas kembarannya. "Dia juga kayaknya gak suka gue ya Nay?" Tanya Kin membuat Nay langsung menoleh padanya.

"Ehh gak gitu kak, Ray kadang terlalu posesif liat gue deket sama yang lain terutama sama cewek. Dia sebenarnya baik kok, cuma ya sedikit jutek aja kalau baru kenal" jelas Nay agar Kin tak salah paham.

Kin mengangguk paham. "Tapi lo beruntung yah punya kembaran, kemana mana jadi gak sendirian gitu. Gue sedikit iri" ujar Kin yang menyangga wajahnya dengan satu tangan.

"Eh Kak Kin anak tunggal?" Tanya Nay balik yang dijawab anggukan oleh wanita itu.

"Iyaa, dari dulu gue pengen punya saudara yang umur nya gak beda jauh gitu sama gue biar bisa diajak main, makanya tadi gue bilang lo beruntung."

"Tapi punya kembaran juga kadang bikin kesel tahu Kak, masa waktu itu gue di paksa pulang sama dia pas lagi main di Timezone sama temen, belum lagi dia selalu recokin gue kalau lagi pdkt sama orang" Nay ingat sekali saat di bangku SMA dia sedang jalan dengan siswi SMA lain dan waktu itu Ray langsung muncul entah darimana, ia bahkan mengancam si wanita agar tidak dekat-dekat lagi dengan Nay.

Nay menghela nafas nya panjang, tingkah Ray yang posesif seperti itu memang membuat Nay sedikit jengkel.

"Ray ngelakuin itu pasti karena ada alasan nya, iya kan? Gak mungkin dia bisa jadi se-posesif itu kalau gak ada apa-apa." Ucap Kin setelah mendengar keluh kesah Nay.

"Iya juga sih, dia begitu pasti gara-gara Alysha. Kalau diinget-inget lagi rasanya sakit juga, dulu gue sama Alysha itu deket banget tapi si Alysha nih dengan brengsek nya tiba-tiba bilang kalau gue lesbi dan malah nyebarin kalau gue suka sama dia? Emang ucapan dia gak salah, dan waktu itu gue salah juga karena tiba-tiba nyium dia, Tapi waktu itu bahkan gue belum tahu sama jati diri gue sendiri-"

"Hahh... Mungkin karena itu Ray jadi takut gue di bully lagi" Nay terus bercerita sampai tak sadar jika ia come out secara tidak langsung kepada Kin.

Kin yang mendengar itu sedikit membeku, tentu ia bisa langsung paham apa yang tadi Nay ceritakan, namun wanita yang mempunyai tahi lalat di bawah mata nya ini masih belum sadar.

Setelah hampir 2 menit suasana menjadi hening, Nay langsung menatap Kin dengan panik sembari menutup mulut nya dengan kedua tangan.

Manik matanya bergetar saat menyadari jika tadi ia bercerita tentang hal sensitif apalagi kepada Kinara, orang yang belum lama ini Nay kenal.

"Hmm i-itu, Kak Kin gak masalah kan kalau gue itu- anu kalau gitu Kak Kin pura-pura gak denger cerita tadi aja yah? Ahh pasti Kak Kin juga jadi gak nyaman ya" Nay berucap terbata, ia terus merutuki dirinya sendiri di dalam hati karena membuat suasana canggung kembali.

Nay bahkan kini sudah mengalihkan pandangannya, tak sanggup bila ternyata Kin tak nyaman dengan nya karena hal tadi. Padahal Nay sudah nyaman dengan keberadaan senior nya itu.

Kin menyentuh bahu Nay perlahan, ia juga mengelus-elus nya lembut lalu berkata. "Gak apa-apa, gue bisa jadi safe place buat lo kok."

"EH SERIUS?" Nay berucap sedikit keras karena ikut terkejut dengan tanggapan Kin.

"Iya, lo juga bisa cerita apapun sama gue" ucap Kin, menganggukkan kepalanya.

Mata Nay sedikit berkaca-kaca, karena tak menyangka dengan respon Kin yang seperti itu. Padahal ia sudah membayangkan jika Kin akan mulai menjauhi nya dan membuat seolah mereka tak pernah kenal, persis seperti teman-teman nya dulu.

Kin menyunggingkan senyum nya lalu mengusap usap pucuk kepala Nay dengan lembut, Nay masih berada di tempat sembari mengusap air mata yang jatuh ke pipinya.

"Oh iya, besok ada festival di kampus sebelah gimana kalau lo ikut sama gue Nay? Katanya ada festival musik juga loh" ajak Kin saat ingat ucapan temannya yang mengatakan festival itu.

"Ehh emang Kak Kin besok gak ada kelas?" Tanya Nay memastikan.

"Gak ada, jadi gimana mau ikut?"

"Boleh Kak, ayok aja"

"Boleh Kak, ayok aja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Ayy, 16-06-2022

CAUSE I'M YOURS (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang