5~•

1K 69 0
                                    

"Nay lu masih marah?" Ray mengikuti langkah Nay yang baru keluar dari ruangan.

"Udah enggak, eh Ray ayok ikut ke kafe yang ada di depan kampus itu" ajak Nay sembari memegang ujung lengan baju sang kembaran.

"Ahh lu ngajak nongkrong mulu, gak mau ah" Ray menolak karena ia benar-benar harus menghemat uang pemberian kedua orang tuanya itu.

"Udah ikut aja sih, disana ada anggota club renang juga" Nay tak mau kalah, ia semakin menarik Ray membuat lelaki itu mau tak mau mengikuti nya.

"Haduh Nay, kenapa lu selalu nyeret gue buat ikut nongkrong sama anggota club renang sih" omel Ray disepanjang jalan, walau begitu Ray tetap menuruti perkataan Nay.

Sampai di kafe itu, Nay menyuruh Ray mencari duduk sementara dirinya memesan makanan dan minuman.

Tapi siapa sangka ada kejadian yang membuat Nay memerah malu. Ray, lelaki itu malah berkelahi dengan satu orang lelaki yang Nay tahu betul itu siapa.

Nay melihat Senior nya, Al. Si ketua club renang sekaligus pemilik kafe ini sedang beradu argumen dengan Ray yang terlihat tak mau mengalah itu.

Buru-buru Nay menarik Ray, dan meminta maaf pada senior nya. Wanita itu sempat mengomel saat mereka sudah duduk di kursi lain.

"Gara-gara lu ya Nay, gak ngasih tahu"

"Bodo ah, itu salah lu sendiri" ucap Nay sembari menyendok kue yang ada di hadapannya dan langsung memasukkan nya kedalam mulut.

Setelah saling menyalahkan satu sama lain, si kembar kini saling diam. Yang satu fokus dengan ponsel di tangannya sementara yang lainnya sibuk menghabiskan kue.

Mereka saling diam bahkan saat dijalan pulang ke asrama masing-masing. Nay menggelengkan kepalanya karena dari hari-hari kemarin, ia selalu dibuat kesal oleh lelaki berambut coklat itu.

"Hahh capek..." Keluh Nay yang langsung menjatuhkan dirinya ke atas kasur dengan posisi tengkurap.

Kin yang berada di meja belajar nya itu terkekeh kecil, mengalihkan atensi nya dari layar laptop kepada Nay yang masih mengeluh tak jelas.

"Kak Kin lagi nugas yah?" Tanya Nay masih berada di posisi tengkurap, namun wajah nya menoleh ke arah Kin.

"Gak juga sih, cuma lagi baca-baca materi aja buat presentasi besok" ucap nya sembari menunjuk pada layar laptop.

Nay mengangguk, ia merubah posisinya menjadi duduk lalu menarik bantal kedalam pelukannya.

"Kemarin kan kakak yang nanya-nanya, sekarang giliran gue yang nanya gimana?" Tanya Nay dengan santai.

"boleh tuh" ucap nya sembari terkekeh.

Nay tersenyum senang lalu ia berfikir sejenak apa yang harus ia tanyakan pada wanita cantik itu.

"Hmm oh iya temen sekamar kak Kin dulu siapa? Apa emang dari dulu kakak gak punya temen sekamar?" Tanya Nay yang sudah penasaran akan hal ini dari dulu.

"Gak sih, dulu ada temen gue cuma dari tahun kemarin dia pindah gitu ke apartemen pacar nya" jelas Kin yang dibalas anggukan oleh Nay.

"Jadi selama setahun itu kakak sendirian dong yah?" Kin menganggukkan kepalanya.

"Karena udah biasa dulu ada temen pas sendirian jadi kerasa sepi banget, mana kamar yang pinggir itu tahun kemarin ikut kosong juga jadi agak serem" Kin berucap sembari bergidik karena teringat cerita horor dari teman-temannya.

Nay yang memang dasarnya parnoan langsung beringsut mundur, menempelkan punggungnya ke kepala ranjang.

"Kak Kin jangan macem-macem ihh..." peringat nya, sembari menatap ke sekitar kamar.

CAUSE I'M YOURS (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang