1~•

1.8K 104 1
                                    

"Hahh untung aja gue dapet kamar kosong, mana belum ada roommate beruntung banget kan" Ray berucap bangga, Nay yang mendengar ocehan dari sang kembaran hanya menatap nya malas.

"Iya lu enak banget emang, semoga roommate gue bukan orang yang jorok deh" Nay menyatukan tangan nya berdoa berharap teman sekamar nya bisa di ajak kerja sama.

"Salah lu sendiri kenapa gak bisa make kendaraan mana minta tinggal di asrama coba. Padahal lu bisa kan minta ke Dad buat beli kamar apartemen yang gak jauh dari univ" Nay yang tadi sibuk berharap kini menatap sang kembaran lekat.

"Iya juga ya, gue baru kepikiran sekarang" Ray menyentil pelan dahi kakak kembarnya membuat Nay mengaduh protes.

"Nah tuh, kamar 144 kan? Nih bawa tas lu berat banget anjir" Ray menyerahkan satu tas berisi perlengkapan Nay pada sang empunya ketika mereka sudah berada di depan kamar Nay.

Nay terkekeh kecil, ia mengusap rambut Ray sekilas lalu menyuruh nya pergi menuju kamar asramanya sendiri.

Baru saja Nay akan mengetuk pintu di hadapannya ini, tetapi seseorang telah membuka nya dari dalam. Nay sedikit terkejut melihat orang yang membuka pintu ini adalah Kakak tingkat nya di club renang.

"Ehh Kak Kin ya?" Ucap Nay membuat wanita tadi menatap Nay, ia tersenyum kecil lalu mengangguk.

"Iyaa, masuk sini kemarin gue baru tahu kalau yang bakal jadi roommate gue itu lo Nay" Kin membuka pintu lebih lebar dan menyuruh junior nya masuk.

Nay menatap ke sekitar ruangan yang bisa dibilang sangat rapih dan bersih, ia menyimpan tas beserta koper yang ia bawa ke atas kasur yang akan menjadi miliknya.

"Ini kunci kamar nya, sorry ya gak bisa bantu gue buru buru ada kelas" ucap Kin sembari memberi Nay kunci kamar cadangan kepada Nay.

"Iya gak apa apa kak" Nay berucap sopan sembari tersenyum manis.

setelahnya Kin pergi dari kamar sembari menyunggingkan senyuman "So cute" ia bergumam yang tentu saja tak bisa di dengar oleh Nay.

Kini Nay sibuk membereskan baju yang akan ia simpan pada lemari, dan menyimpan beberapa peralatannya.

Setelah semua beres ia tersenyum lega, Nay melirik ke ranjang Kin yang berada bersebrangan dengan ranjang miliknya.

"Keberuntungan kali yah bisa jadi roommate kak Kin" Nay terkekeh kecil, semenjak ia berpapasan dengan Kin waktu itu Nay jadi sering memperhatikan senior nya itu.

Tentu saja Nay terus memperhatikan Kin, siapa yang tidak terpesona dengan wajah cantik Kin yang memiliki tubuh tinggi dan ramping, yaa bisa dibilang tubuh Kin adalah tubuh idaman semua wanita.

Bahkan bukan lelaki saja yang mengejar Kin dan menginginkan nya, beberapa wanita pun sering terlihat berada di sekitar Kin dan menatap nya dengan tatapan memuja.

Nay yang sedari tadi hanya menatap ke arah meja belajar Kin, kini menatap jam yang tergantung di dinding.

"Sial bentar lagi gue ada kelas" setelahnya Nay bergegas mengambil baju dan menggantinya di kamar mandi.

***

"Ray Ray tau gak-"

"Engga!"

Ctak!

"Aww bangsat sakit! Kenapa sih?" Ray yang sibuk memainkan game di ponsel nya mengaduh kesakitan karena jidat nya di jitak lumayan keras oleh Nay.

"Makanya dengerin dulu kalau gue ngomong!" Nay berucap di sela sela acara makan siang nya itu "tau gak sih, ternyata roommate gue itu kak Kin, yang waktu itu gue ceritain loh"

Ray menatap Nay sekilas lalu kembali fokus pada game nya "terus terus?"

"Gak nyangka aja gitu gue bisa sekamar sama dia"

"Kin yang lu maksud yang senior di club renang itu kan?" Tanya Ray lagi, Nay mengangguk kecil sebagai jawaban "you have a crush on her?"

Mendengar pertanyaan tadi Nay kini menatap Ray dengan wajah bingung "dibilang ngegebet kayaknya enggak deh kayak gue kagum aja gitu, tapi gak tau deh kalau nanti hehehe"

Ray menatap malas sang kembaran, ia memasukkan ponsel nya kedalam saku lalu menyeruput minuman yang ada di hadapannya.

"Gue gak masalah lu deket sama dia, but don't fall into deep for her kalau emang belum pasti, gue gak mau liat lu nangis nangis lagi karena ditinggal orang" Nay tersenyum manis, ia mengusak kepala Ray gemas.

"Kembaran gue sweet banget sih, iya iya gue tau kok jangan khawatir" walau terlihat cuek tapi Nay tahu sang kembaran nya ini selalu mencemaskan dirinya, iya juga tahu kalau Ray tak mau dirinya menangis karena masalah yang sama seperti dulu.

Yaa bisa dibilang dulu Nay punya gebetan seorang wanita, yaitu salah satu temannya saat SMP dulu. Entah karena Nay yang dibutakan akan rasa cinta itu ia jadi mengejar ngejar cewek dan berujung ditinggal dengan alasan dia straight, setelahnya si cewek yang Nay sayang malah menindas dirinya membuat kehidupan si kembar saat duduk di bangku SMP menjadi mimpi buruk bagi mereka.

"Yaudah gue pergi dulu masih ada kelas, kalau ada apa apa bilang ke gue ya, harus!" Ray berucap mengingatkan sembari menatap nya serius.

"Iya iya pasti, dahh" Nay melambaikan tangan sembari tersenyum melihat punggung Ray yang menjauh.

Ya gimana yaa, cinta itu bisa dibilang seperti burung, terbang bebas di udara dan tak tahu akan hinggap dimana, Nay tak bisa membantah kalau kedepannya ia menyukai sosok Kin yang terus berlarian di dalam pikirannya itu.

Ya gimana yaa, cinta itu bisa dibilang seperti burung, terbang bebas di udara dan tak tahu akan hinggap dimana, Nay tak bisa membantah kalau kedepannya ia menyukai sosok Kin yang terus berlarian di dalam pikirannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Sesuai janji aku publish juga cerita dari Nay. Fyi, latar waktunya lebih cepet dari My King, jadi Nay ketemu Kin sebelum Ray ketemu Al. Kalau masih bingung bisa komen aja hehe.

Semoga suka ya ^^

Ayy, 06-06-2022

CAUSE I'M YOURS (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang