17~•

596 44 0
                                    

"Nay nanti malam ayok kita ke pasar malam!"

Nay yang sedang memasak telur segera mengalihkan pandangan pada Kin yang ada dibelakangnya.

"Pasar malam?" Kin yang ditanya mengangguk antusias.

"Ayok kesana! Nay bisa ajak Ray juga jadi kita double date, gimana?" Usul Kin. Nay yang mendengar itu langsung mengangguk setuju.

"Oke Kak, kalau gitu aku mau telepon Ray dulu" Nay mematikan kompor yang sedang menyala, lalu mengambil ponsel nya dari meja belajar.

Nay mencari-cari nama kontak sang kembaran, tanpa pikir panjang wanita itu langsung menelepon Ray.

Nay mengerutkan dahinya, merasa heran karena Ray tak kunjung menerima panggilan telepon nya.

"Kenapa Nay?" Kin mendekat, Nay menunjuk ponsel yang ada di genggamannya.

"Ray gak angkat"

"Dia tidur kali Nay"

"Iya kali yah" ucap Nay setuju dengan omongan Kin tadi, Ray memang suka tidur tapi entah mengapa Nay merasa khawatir.

Karena penasaran dan khawatir juga, Nay memutuskan untuk menelepon kembali sang kembaran. Jika Ray masih tak mengangkat nya mungkin Nay akan menemui dia di kamar asramanya.

Saat hendak menutup panggilan itu tiba-tiba panggilan menjadi terhubung, Nay yang ingin mengatakan ajakan nya ke pasar malam jadi tertunda ketika dirinya malah mendengar suara Al dari sebrang sana.

"Loh Kak Al? Ray nya mana?"

"Ohh sebentar ya, Ray ini dari Nay"
"Ahh tunggu, shh Kak tunggu sebentar"

Nay lagi-lagi mengerutkan dahinya ketika mendengar suara Ray yang seperti kesakitan.

"Ray woi, lu kenapa?"

"Nghh b-bentar, Kak Al pleasee. ARGHH ALANZ SIALAN KATA GUE TUNGGU SEBENTAR AHH..." 

Nay refleks menjauhkan ponsel dari telinganya karena suara Ray yang begitu keras, alis Nay menukik tajam saat sadar aktivitas apa yang sedang Ray lakukan.

"Ray brengsek, yang bener aja dong! Di siang hari kayak gini?!"

"Hmm ngh cepetan Nay, ada apa?" Suara Ray masih terdengar tertahan seperti nya Al tak membiarkan Ray beristirahat sejenak.

"Hari ini ayok ke pasar malam ajak Kak Al juga, gue tunggu jam 7 ya! Gak ada penolakan oke?!" Nay menutup sambungan telepon terburu-buru, ia tak mau lagi mendengar suara suara aneh yang terdengar dari seberang sana.

"Sialan Ray! Di tengah hari kayak gini? Gak habis pikir deh gue. Pantesan aja tadi Kak Al gak muncul pas latihan" Nay bergumam sendiri sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

Kin yang kebetulan mendengar pembicaraan antara anak kembar itu hanya terkekeh kecil, ia memilih untuk pergi ke dapur untuk mengambil nasi dan telur yang dimasak Nay tadi untuk ia makan.

***

"Lah Nay lu ngapain pake sweater itu?"

"Lu juga kenapa ikut-ikutan pake itu?"

Nay dan Ray saling menatap malas, masalahnya kedua anak itu memakai sweater kembaran yang dibelikan oleh Ravelita. Ray sebenarnya bukan tak suka dengan sweater yang dipakainya, hanya saja ketika dirinya dan Nay memakai barang yang kembaran mereka selalu menjadi pusat perhatian orang, dan Ray benci akan hal itu.

"Yaudah lah terserah lu aja" ucap Ray tak mau mempersalahkan masalah baju. Kemudian Al dan Kin datang berbarengan setelah memarkirkan motor mereka masing-masing.

CAUSE I'M YOURS (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang