***
Jihoon baru saja keluar dari ruangan meeting. Pandangannya terpaku pada pria yang berdiri didepan pintu ruangannya, disanajuga terdapat Hyunsuk dengan menenteng sebuah map besar.
Jihoon berjalan tanpa menoleh sedikitpun pada karyawan yang tersenyum ramah, saat sampai dihadapan Hyunsuk dan pria itu. Jihoon malah menaikkan alisnya sebelah dan masuk kedalam ruangannya.
Hyunsuk menggaruk tengkuknya, "Om langsung masuk aja"
Jinwoo mengangguk kemudian masuk kedalam ruangan kerja ponakannya
"Ngapain?"
"Om udah lama gak liat kamu," Jihoon diam.
"Kalo wanita ular itu kesini terus liat om bisa ribet urusannya"
Jinwoo mengangguk setuju, pasalnya sejak kejadian pemakaman Jinhwan ayah kandung Jihoon. Meira sempat menjadi buronan atas pengakuan Jinwoo secara langsung dikantor polisi, namun wanita itu sangat licik dan cerdik dengan memutar balikkan fakta dan berbicara yang tidak-tidak seolah dia sedang keadaan gila.
Jinwoo mengeluarkan map yang sedari tadi ia pegang, Jihoon mengernyit dan mengambil alih map tersebut kemudian membacanya dengan teliti.
"Maksud om, Zahra bukan anak kandung mama?" Jinwoo mengangguk.
"Waktu kecelakaan yang udah kamu perbuat, Meira donorin darahnya ke korban itu. Dan berhubung om ada disana jadi om sekalian minta tes dna sama Zahra"
"Gimana ceritanya?"
"Boleh duduk dulu gak? om pegel, Ji" Jihoon menghembuskan napasnya pelan lalu mengangguk, hal itu membuat Jinwoo pamannya terkekeh.
"Om udah bikin rencana jauh sebelum kamu mau bunuh Meira, waktu kejadian itu om udah bawa Zahra ke rumah sakit. Eh taunya Meira juga ada disana, katanya dia lagi anter korban kecelakaan tabrak lari. Gitu, taunya yang nabrak kamu"
Bukannya marah, Jinwoo justru tertawa melihat ekspresi ponakannya yang masam. Sebenarnya Jihoon juga sedikit merasa curiga pada mamanya, secara umurnya dan Zahra hanya terpaut beberapa tahun. Sedangkan saat Meira membunuh Jinhwan, Meira baru mengakui perselingkuhannya pada Jihoon. Jika disebutkan, Meira akan segera menikah lagi.
Jika Zahra bukan anak kandung dari mamanya, lantas gadis itu anak siapa?
"Om, David punya anak perempuan?" Jihoon menatap Jinwoo dengan tatapan menuntut.
"Setau om sih, David cuma punya anak cowok. Itu pun dari mendiang istrinya"
Ternyata Jinwoo diam-diam memperhatikan pergerakan Jihoon selama ini, padahal sebelumnya ia tidak pernah bertemu dan saling menukar kabar. Namun pagi ini Jihoon dikejutkan oleh kabar dari Hyunsuk yang katanya dia dapat kabar dari Jinwoo bahwa pria itu sudah tahu permasalah keluarga Jihoon dan gadis yang Jihoon sekap dipenthouse. Sangat ajaib.
Masalah tentang seluk beluk keluarga baru Meira sudah terbongkar dengan pernyataan bahwa Zahra bukanlah anak dari hasil perselingkuhan mamanya dan mendiang papanya dulu.
Apa selama ini Jihoon salah sudah menyiksa Zahra hingga gadis itu hampir menghilangkan nyawanya sendiri. Tidak, Jihoon tidak merasa bersalah sama sekali. Karena bagi Jihoon semua wanita sama saja, dan Zahra bukanlah perempuan pertama yang ia siksa hingga mati. Jadi kekasaran Jihoon pada Zahra bukanlah kesalahan, melainkan keharusan atas tebusan dari pengkhianatan orang tuanya pada Jihoon.
"Kamu gak bakal bunuh anak itu kan?" Jihoon tersadar dari lamunannya.
Lelaki itu terkekeh kemudan melonggarkan dasinya, "Tapi mama udah tuker anak itu sebagai gantinya, jadi buat rencana kedepan Jihoon bakal tetep jadiin dia sebagai target berikutnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight For Queen | Treasure [REVISI]
Teen Fiction𝙋𝙚𝙧𝙞𝙝𝙖𝙡 𝙨𝙚𝙣𝙟𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙬𝙖 𝙡𝙪𝙠𝙖. . . . ⚠️ Cerita ini mengandung kekerasan dan adegan dewasa [mohon bijak dalam membaca] ⚠️ Tidak untuk ditiru Start 24 Mei 2022 End 4 August 2022