***
Zahra membiarkan Doyoung membekap mulutnya, karena mungkin saat ini salah satu dari teman Yoshi sedang mencarinya, entah apa tujuan mereka yang pasti Zahra benar-benar takut. Terlebih saat ia mengetahui bahwa Yoshi sejahat itu padanya.
Doyoung menjauhkan tangannya dari mulut gadis itu, ia menatap wajah Zahra dengan intens sebelum akhirnya menarik gadis itu untuk duduk disofa.
"Kenapa keluar?"
"Tadinya gue penasaran aja sama suara ribut-ribut gitu, terus pas gue liat Jihoon ditonjok Yoshi gue seneng banget sampe tuh maung liat gue baru gue lari"
Doyoung menggeleng pelan mendengar penjelasan Zahra, gadis ini memang polos dan menggemaskan. Bodoh sekali kedua orang tuanya yang rela menukar anaknya demi harta, bahkan mungkin Zahra akan tumbuh dengan dewasa dan kesuksesan jika ia tidak berada disini.
Namun rencana tuhan tidak pernah bisa ditebak oleh manusia, sejauh apapun kita merancang sesuatu yang indah. Jika itu tidak direstui sang pencipta, maka kita tidak akan mendapatkan apapun.
Sama hal nya dengan Zahra, gadis itu mempunyai mimpi yang tinggi sebelum masuk kedunia iblis. Zahra ingin menjadi pembisnis sukses agar bisa mengelola perusahaan ayahnya, namun ternyata kenyataan begitu pahit. Perusahaan yang ayahnya maksud adalah perusahaan Jihoon, pria itu sudah bekerja sama selama 5 tahun lebih. Dan Jihoon menjaminkan perusahaannya kepada David, jika pria tua itu sukses membuat pekerjaan Jihoon satunya naik.
Semua balik lagi kepada takdir, David yang berkhianat. Dan perusahaan Jihoon tetap menjadi milik lelaki itu, begitupun dengan mimpi Zahra yang harus ia kubur dalam-dalam.
"Lo belum mandi sore?" Zahra menggeleng kemudian tersenyum.
"Mandi sana"
"Oke"
Doyoung mencekal tangan Zahra, saat gadis itu hendak keluar kamarnya.
"Mandi disini, ngapain pake keluar segala?"
Zahra nampak menimang-nimang ucapan Doyoung sebelum akhirnya ia bergegas kedalam kamar mandi. Didalam sana Zahra baru teringat sesuatu.
"DUYUNG, GUE PINJEM BAJU LO YA"
"Hm"
"HAH?"
"IYA"
Didalam kamar mandi Zahra tertawa mendengar teriakan Doyoung yang tak kalah keras darinya. Menghadapi Zahra ternyata membutuhkan energi yang banyak, selain menggemaskan ternyata gadis itu pun bisa membuatnya geleng kepala atas tingkahnya.
Menunggu Zahra selesai mandi, Doyoung memilih baju yang akan ia pinjamkan untuk gadis itu. Mungkin hanya celana pendek dan kaos hitam saja? dan balutan hoodie bigsizenya, karena malam ini Doyoung akan mengajak Zahra untuk berbelanja keperluan gadis itu termasuk baju dan juga pakaian lainnya.
Setengah jam Zahra menghabiskan waktunya didalam kamar mandi, lantas ia menyembulkan kepalanya disela-sela pintu untuk meminta tolong pada sipemilik kamar.
"Duyung!! mana bajunya?" tangan gadis itu keluar untuk menerima baju, namun bukan baju yang ia pegang melainkan sebuah tangan kekar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight For Queen | Treasure [REVISI]
Ficção Adolescente𝙋𝙚𝙧𝙞𝙝𝙖𝙡 𝙨𝙚𝙣𝙟𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙬𝙖 𝙡𝙪𝙠𝙖. . . . ⚠️ Cerita ini mengandung kekerasan dan adegan dewasa [mohon bijak dalam membaca] ⚠️ Tidak untuk ditiru Start 24 Mei 2022 End 4 August 2022