14.

723 119 16
                                    

⚠️JZA
JihoonZahraArea

* * *

Zahra berjalan menyusuri mall terdekat, ia mengisyaratkan pada keempat bodyguard Jihoon untuk menunggu diluar saja. Dia berjanji tidak akan kabur, jika dia kabur berarti mereka yang bodoh.

Gadis itu terkekeh kala bodyguard yang mengikutinya hanya diam diluar, kemudian ia masuk membawa keranjang belanjaan yang cukup menampung banyak makanan.

Zahra memilih ketempat buah-buahan, karena ia sudah lama tidak memakan buah. Lebih tepatnya sejak ia disekap oleh Jihoon, makanan yang sering ia makan hanya bubur saja dan terakhir makan makanan enak selain bubur saat hidup bersama Yoshi.

Matanya berbinar menatap buah mangga, ia mengambil beberapa buah saja mungkin sekitar 10. Zahra kembali mencari buah lain yang terdekat, gadis itu berhenti tepat disamping freezer minuman.

"Kok ada ya orang yang gak suka buah naga? padahal enak, dalemnya juga gaada naga deh perasaan" Zahra terus bergumam seraya mengambil 2 buah buah naga.

Ia beralih ke sisi kiri dimana ada beberapa minuman, namun mata gadis itu terkunci pada susu vanila. Ya, Zahra sangat menyukai yang berbau vanila.

Dua puluh menit Zahra menghabiskan waktunya untuk berbelanja makanan, kapan lagi ia bisa beli cemilan banyak? orang tuanya memang kaya, namun mereka jarang sekali mengajak Zahra belanja cemilan.

Zahra berjalan keluar mall namun matanya memicing saat melihat seseorang yang tak asing baginya.

"Gue gak salah liat kan? Yoshi? sama cewek?"

Zahra berbelok kala Yoshi berjalan kearahnya, gadis itu terus berjalan namun siapa sangka Yoshi justru melihatnya saat ia sedang belok membawa troli.

Zahra terkejut dengan pergerakan seseorang yang langsung membekap mulutnya, ia terus memberontak namun sepertinya tenaga orang ini lebih kuat darinya.

Laki-laki itu membalikan tubuh Zahra dan menatap gadis itu dengan datar.

"A-Asahi?"

Zahra melihat luka dibagian tangan kanan Asahi, luka itu seperti goresan pisau namun cukup dalam dan panjang. Dengan cepat gadis itu membuka tasnya, mengambil tissu dan hand sanitizer. Asahi meringis saat gadis di hadapannya ini menyentuh lukanya tanpa ijin.

"Sorry, tapi luka lo gak bisa dibiarin gini nanti infeksi"

Sebuah tangan kekar mencekal pergelangan tangan Zahra, gadis itu mendongak disusul Asahi yang juga menengok kearah kanannya. Asahi bisa melihat tatapan marah Jihoon saat Zahra mencoba mengobati lukanya.

Aaahkkk

"B-belanjaan gue" Zahra ingin sekali mengambil trolly nya, namun Jihoon terus saja menariknya hingga pengunjung disana menatap keduanya.

"Gue bisa beli mall ini buat lo!" Jihoon menghempaskan tangan Zahra dengan kasar saat mereka sampai dibasement.

Zahra tersentak, dia paling tidak bisa dikasari seperti ini. Karena sedari kecil mama dan papanya tidak pernah membentak dan berperilaku kasar selain mengacuhkannya.

Jihoon menarik Zahra kedalam pelukannya, Jihoon tidak suka melihat perempuan menangis karena baginya air mata wanita itu hanya tipuan saja.

"Lo ngapain dateng ke kantor?" tanya Jihoon disela-sela mengusap punggung Zahra.

"Gue cuma bt dirumah sendirian gak ada temen, jadi gue main ke kantor lo. Lagian juga gue gak ada niatan buat kabur"

Jihoon menunduk guna melihat wajah Zahra, "Belum"

Twilight For Queen | Treasure [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang