***
Byuurr
Zahra mengerjap saat wajahnya disiram, gadis itu terbangun lalu menatap perempuan dihadapannya membawa gelas kosong.
Hal itu pun membuat Jihoon yang tidur disamping Zahra ikut terbangun.
"Bagus ya lo, gue cari-cari taunya malah asik sama jalang"
Karin, gadis itu menatap Zahra dengan tatapan jijik kemudian ia beralih menatap Jihoon yang juga tengah menatapnya.
"Cowok macem apa lo? punya pacar tapi malah tidur sama cewek lain"
Karin segera pergi dari kamar namun dibelakang. Jihoon sudah mengejar gadis itu, Jihoon memeluk Karin dari belakang hal itu tentu dilihat oleh Zahra. Karena pintu kamarnya terbuka lebar sedangkan tangganya terdapat didepan kamar tersebut.
Zahra bisa melihat dengan jelas bagaimana Jihoon menyampaikan rasa sayangnya melalui ciuman. Dan gadis itu pun terlihat menerima saja, setelah berciuman keduanya saling memeluk.
Benar-benar gila.
Gadis itu pun turun dari ranjangnya dan mengambil jaketnya yang tejatuh dilantai, tanpa berkata apa-apa Zahra melewati dua insan yang sedang berpelukan itu. Namun tangannya ditahan oleh Jihoon.
"Gue suruh Doyoung jemput lo" Zahra menghempaskan tangan Jihoon dengan kasar.
"Gak perlu, gue mau balik kerumah"
Belum sempat ia melangkah, tarikan dari rambutnya membuat gadis itu menjerit. Pelakunya sudah bisa ditebak bukan? yap, Jihoon.
Tanpa rasa kasihan Jihoon menarik Zahra untuk kembali kekamar, pintu ditutup dengan kencang. Hanya ada mereka berdua, Karin menunggu diluar dan membiarkan kekasihnya itu menghabisi jalang sewaannya.
Namun Karin salah, dikamar Jihoon justru mencium bibir Zahra dengan lembut kemudian mengecup kening gadis itu.
"Maaf"
Zahra berdecih, "Brengsek"
"Gue minta maaf"
"Maaf? bahkan kata bajingan, anjing, babi, setan, iblis. Itu gak bisa deskripsiin diri lo!" Zahra berucap dengan nada tinggi membuat Jihoon terpancing dan melayangkan satu pukulan pada gadis itu.
Zahra tersungkur hingga kepalanya mengenai ujung risbang, sangat sakit. Jihoon berjongkok didepannya dan menarik dagu gadis itu dengan kasar.
"Bibir manis lo gak pantes buat ngomong kasar, bentar lagi Doyoung jemput, jadi lo jangan kemana-mana"
Jihoon mengambil jaketnya lalu keluar, membawa kekasihnya turun dan meninggalkan Zahra sendirian disana. Jihoon memang sosok iblis jahat yang sangat sulit dideskripsikan oleh kata-kata.
Zahra semakin terisak disela rasa sakitnya, ujung bibir gadis itu sobek dan hidungnya pun mengeluarkan darah sedari tadi. Pukulan Jihoon cukup membuatnya merasa sakit diarea wajah.
"Ra..." Zahra mendongak.
Doyoung yang masih berada ditangga pun segera berlari menghampiri Zahra yang kondisinya sudah acak-acakkan.
"Lo gak papa? obatin luka lo dulu oke? baru kita pulang" Doyoung membantu Zahra berdiri namun seperkian detik kemudian gadis itu kehilangan kesadarannya.
Dilantai satu, Junkyu justru sedang mencicipi roti berselai alkohol. Pria itu memaksa Doyoung untuk mengijinkannya ikut kerumah, karena dirinya juga sudah lama tidak berkunjung kesini.
"Bang" Junkyu menoleh mendapati Doyoung yang berlari kecil ditangga.
"Apaan?"
"Jagain Zahra bentar, jangan lo apa-apain. Dia luka, gue mau bawa obat merah dulu dimobil"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight For Queen | Treasure [REVISI]
Teen Fiction𝙋𝙚𝙧𝙞𝙝𝙖𝙡 𝙨𝙚𝙣𝙟𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙬𝙖 𝙡𝙪𝙠𝙖. . . . ⚠️ Cerita ini mengandung kekerasan dan adegan dewasa [mohon bijak dalam membaca] ⚠️ Tidak untuk ditiru Start 24 Mei 2022 End 4 August 2022