absen dulu pake emot bias kalian
🤖🐺🦋🐨* * *
Zahra meringis saat Yoshi terus saja menarik rambutnya, keningnya sudah dipenuhi oleh lebam dan juga luka. Namun Yoshi masih terus menyiksa gadis itu, bahkan ketika Zahra hampir kehilangan kesadarannya Yoshi masih belum berhenti.
Kali ini Yoshi mengeluarkan pisau lipatnya yang sering ia bawa kemana-mana. Pria itu mengarahkan pisaunya tepat dipunggung tangan Zahra, dengan pelan-pelan Yoshi menuliskan huruf KY yang menandakan kepemilikan.
Kegiatan Yoshi itu membuat Zahra terpekik dan menangis sejadi-jadinya, ia merasakan punggung tangannya perih dan sakit karena Yoshi masih mendiamkan pisaunya menancap ditangan Zahra.
"S-sakit.."
Karin yang melihat diambang pintu hanya tersenyum, meskipun perutnya masih sakit. Namun ia benar-benar merasa menang melihat keadaan Zahra yang disiksa habis-habisan oleh Yoshi.
Tok tok tok
Yoshi mengangkat pisaunya saat melihat siapa yang mengetuk pintu, ia berjalan menghampiri sang istri dan memegang luka Karin dengan lembut.
"Kenapa kesini? kamu masih butuh istirahat"
Karin tersenyum kemudian menggeleng "Aku cari-cari kamu, taunya kamu ada disini"
"Butuh sesuatu?" Karin mengangguk.
"Boleh minta tolong bikinin sereal?"
"Aku buat dulu, kamu tunggu dikamar"
"Hm, makasih sayang" Karin mengecup bibir Yoshi sekilas.
Zahra sudah meredakan tangisannya, ia menatap luka ditangannya yang masih dipenuhi oleh cairan merah. Tanpa rasa kasihan, Karin sengaja mengguyur luka Zahra dengan alkohol yang ia bawa tadi.
"Ups, sengaja" Karin tersenyum membiarkan Zahra menahan rasa perih dipunggung tangannya.
"Ck bangsat, lo cari mati?" Haruto datang dan membungkus luka Zahra menggunakan sapu tangannya yang ia bawa.
Ia menatap Karin dengan tajam hingga pandangannya turun pada botol alkohol, Haruto tersenyum masam kemudian mengambil alih botol tersebut hingga membuat Karin melotot.
"Balikin!"
"Kalo Yoshi tau apa yang udah lo lakuin, mungkin dia bisa bikin lo jadi gelandangan"
"Lakuin apa?"
Haruto memperlihatkan apa yang sedang ia bawa ditangannya, hal itu membuat Yoshi mengernyit bingung. Kenapa ada botol alkohol? dan apa hubungannya dengan Karin?
Haruto menarik tangan Zahra dan membuka sapu tangannya yang sempat ia ikat, Yoshi menatap luka tangan gadis itu dengan sedikit terkejut. Karena luka Zahra semakin merah dan bengkak, apa yang terjadi?
"Tang---"
"Iya, tangan dia diguyur alkohol sama tante girang ini" potong Haruto membuat Karin melotot kesekian kalinya.
Yoshi menatap Karin dengan tatapan datar, lalu ia mendengus beralih menatap Haruto dan Zahra.
"Bagus dong? dengan begitu Karin juga ngerasa adil?"
Haruto mengernyit saat mendapati balasan yang sangat diluar ekspetasinya, adil? apa yang Zahra lakukan pada Karin hingga Yoshi berkata ini semua adil?
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight For Queen | Treasure [REVISI]
Teen Fiction𝙋𝙚𝙧𝙞𝙝𝙖𝙡 𝙨𝙚𝙣𝙟𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙬𝙖 𝙡𝙪𝙠𝙖. . . . ⚠️ Cerita ini mengandung kekerasan dan adegan dewasa [mohon bijak dalam membaca] ⚠️ Tidak untuk ditiru Start 24 Mei 2022 End 4 August 2022