***
"Serahin dia atau mati ditangan gue?"
Yoshi menatap lawan bicaranya dengan tidak minat, bersyukur sekali saat mendapatkan pesan darurat dari Doyoung. Pria itu sudah diperjalanan pulang, Jihoon, Hyunsuk, Junkyu dan Junghwan hanya bermalam disana untuk mengurus organ Khanza yang saat ini sudah diberangkatkan ke Amerika.
"Lo pikir gue bakal nyerahin gitu aja?"
"Gue gak main-main brengsek" Jihoon hendak menarik tangan Zahra, namun Junkyu menahannya karena ia menatap teman dari musuhnya ini sudah mengeluarkan katana.
"Gue gak peduli" balas Yoshi acuh seraya membenarkan posisi Zahra yang pingsan dalam gendongannya.
"Jauhin tangan lo dari cewek gue"
Hyunsuk, Junghwan dan Junkyu menatap Jihoon dengan raut bingung. Ceweknya? apa yang sedang terjadi?
"Percuma, gue udah nyicip" Yoshi melirik bibir ranum Zahra kemudian menciumnya dengan lembut dihadapan Jihoon.
Hal itu tentu membuat darah Jihoon mendidih, beraninya sekali produk Jepang dihadapannya ini mencium miliknya.
"Lo emang cari mati Yoshinori"
Yoshi terkekeh kemudian mendongak menatap Jihoon dengan datar, kenapa? bukan kah ini adil? Karin dengan Jihoon dan Zahra menjadi miliknya. Mungkin saat ini Yoshi hanya mengambil ciuman gadis itu, entahlah jika sampai dipenthouse. Mungkin pria jepang itu akan membuat nasib Zahra sama seperti Karin kemarin.
Dengan gerakan cepat Jihoon melumpuhkan kaki kiri Yoshi sehingga Zahra terjatuh dari gendongan pria itu. Haruto yang menatap temannya jatuh segera menodongkan katananya, namun ia kalah cepat dengan peluru yang saat ini sudah tertanam ditelapak tangannya dan membuat katana yang pria itu pegang jatuh ke tanah. Pelaku penembakan tangan Haruto itu terkekeh melihat pelurunya tepat sasaran.
Jeongwoo yang menatap saudaranya kesakitan pun segera mengeluarkan sapu tangan dan membawa Haruto kedalam mobil, Junkyu menendang katana milik Haruto seraya menatap Jeongwoo.
"Bawa, siapa tau butuh buat bunuh gue suatu hari nanti" ucapnya membuat Haruto benar-benar ingin membunuh Junkyu.
Dan disinilah terjadi perkelahian antara kubu Jihoon dan Yoshi, sementara Zahra sudah diamankan oleh Jaehyuk dan Yedam. Mashiho masih membantu Yoshi untuk menumbangkan teman-teman Jihoon, mereka sedikit kewalahan karena melihat satu persatu anak buahnya sudah tak bernyawa. Namun beberapa menit kemudian Yoshi tersenyum puas saat Jaehyuk menancapkan pisau lipatnya ke salah satu musuhnya.
Junghwan meringis saat perutnya tertusuk pisau, darah merembes keluar membuat atensi Hyunsuk dan Junkyu teralihkan sepenuhnya pada pria itu.
"JI! JUNGHWAN BUTUH KITA!"
Jihoon melirik Hyunsuk diujung sana, dengan memegangi tangan Junghwan. Dihadapan Jihoon, Yoshi tak ingin menyia-nyiakan waktu. Ia menendang perut lawannya hingga orang tersebut tersungkur kebelakang. Setelah itu Yoshi meninggalkan penthouse Jihoon yang sudah dipenuhi oleh pertumpahan darah.
Jihoon bisa melihat Zahra yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk segera menjemput Zahra. Kalau sempat.
"Doyoung sama Asahi mana?"
Jihoon baru menyadari satu hal dimana kedua temannya yang lain tidak ada selama perkelahian tadi, dengan susah payah Jihoon berjalan memasuki area basement.
Ia melihat tubuh Doyoung yang sudah terkapar dilantai dengan banyaknya luka-luka dibagian wajah dan kepala. Tak hanya itu, Jihoon juga melihat kondisi Asahi yang jauh lebih buruk dari pada Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight For Queen | Treasure [REVISI]
Novela Juvenil𝙋𝙚𝙧𝙞𝙝𝙖𝙡 𝙨𝙚𝙣𝙟𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙬𝙖 𝙡𝙪𝙠𝙖. . . . ⚠️ Cerita ini mengandung kekerasan dan adegan dewasa [mohon bijak dalam membaca] ⚠️ Tidak untuk ditiru Start 24 Mei 2022 End 4 August 2022